3 Cabang Semiotika – Contoh dan Sejarah

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang 3 Cabang Semiotika – Contoh dan Sejarah, setelah kita belajar tentang pengertian Semiotika, ada baiknya kita juga mengetahui tentang Sejarah Semiotika dan 3 Cabang Semiotika seperti berikut ini.

Sejarah Semiotika.

3 Cabang Semiotika: Ferdinand de Saussure
Sumber : dictio.com

Sejarah semiotika dapat ditelusuri kembali hingga zaman kuno, ketika para filsuf seperti Plato dan Aristoteles membahas konsep tanda dan makna.

Namun, semiotika modern dimulai pada abad ke-19 dengan kontribusi dari beberapa tokoh penting seperti Ferdinand de Saussure, Charles Sanders Peirce, dan Charles Morris.

Ferdinand de Saussure dikenal sebagai pendiri semiotika modern. Ia mengembangkan konsep “tanda linguistik” dan membedakan antara “bahasa” dan “logika pemikiran”.

Ia berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang kompleks yang digunakan untuk menyampaikan makna.

Charles Sanders Peirce, seorang filsuf dan ilmuwan Amerika, mengembangkan semiotika sebagai ilmu formal dan matematis.

Ia mengembangkan tiga kategori tanda (ikonik, indeksikal, dan simbolik) dan memperkenalkan konsep “abduksi” sebagai metode penemuan baru.

Pada abad ke-20, semiotika berkembang secara signifikan melalui kontribusi banyak sarjana dan teoriwan seperti Roland Barthes, Umberto Eco, Julia Kristeva, dan banyak lainnya.

Mereka membawa perspektif baru dan bervariasi terhadap semiotika, memperluas aplikasi dan kontribusi disiplin ini pada berbagai bidang seperti sastra, seni, media, dan budaya secara umum.

Sejak itu, semiotika terus berkembang sebagai disiplin ilmu yang kaya dan luas, yang memperkenalkan banyak metode analisis dan teori baru dalam memahami tanda dan maknanya dalam berbagai konteks.

3 Cabang semiotika : Semantik, Syntactics dan Pragmatik.

images 4

Cabang-cabang semiotika yang sering disebutkan meliputi semantik, syntaksis, dan pragmatik.

Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing cabang:

Semantik.

Semantik adalah cabang semiotika yang mempelajari hubungan antara tanda atau simbol dengan makna atau arti yang terkait.

Semantik mempelajari bagaimana makna terkait dengan tanda atau simbol, dan bagaimana makna tersebut terbentuk oleh konteks sosial dan budaya.

Contoh semantik dapat mempelajari makna sebuah kata dalam konteks budaya tertentu. Misalnya, kata “rumah” dapat memiliki makna yang berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda.

Syntaksis.

Syntaksis adalah cabang semiotika yang mempelajari struktur atau tata bahasa dari simbol atau tanda yang digunakan dalam sebuah sistem komunikasi.

Syntaksis mempelajari bagaimana simbol atau tanda dikombinasikan dalam urutan tertentu untuk membentuk makna.

Contoh Syntaksis dalam bahasa Inggris, urutan kata dalam sebuah kalimat sangat penting untuk memahami makna yang ingin disampaikan.

Misalnya, “Anjing melihat kucing” dan “Kucing melihat anjing” memiliki makna yang berbeda karena urutan kata yang berbeda.

Pragmatik.

Pragmatik adalah cabang semiotika yang mempelajari cara penggunaan tanda atau simbol dalam situasi komunikasi nyata.

Pragmatik mempelajari bagaimana konteks sosial dan budaya, serta tujuan komunikasi, mempengaruhi penggunaan tanda atau simbol.

Contohnya, dalam situasi komunikasi yang formal seperti pidato politik, penggunaan bahasa formal dan simbol atau tanda yang lebih formal seperti jas, dasi, atau atribut resmi lainnya digunakan untuk menciptakan kesan yang lebih serius dan resmi.

Sementara dalam situasi yang lebih santai, simbol atau tanda yang lebih santai seperti kaos oblong, celana pendek, dan sandal jepit mungkin lebih sering digunakan.

3 Metode Analisis Semiotika

Berikut adalah beberapa metode semiotika yang sering digunakan dalam penelitian:

Metode Analisis Semiotik Roland Barthes.

Metode ini dikembangkan oleh Roland Barthes, seorang teoretikus semiotika asal Prancis. Metode ini melibatkan analisis tanda-tanda di dalam suatu teks atau media, dan mengungkapkan makna atau pesan yang terkandung di dalamnya.

Metode ini sering digunakan dalam penelitian tentang media, iklan, dan budaya populer.

Metode Analisis Semiotik Charles Peirce.

Metode ini dikembangkan oleh Charles Peirce, seorang filsuf dan ahli matematika asal Amerika. Metode ini melibatkan analisis tanda-tanda dalam konteks penggunaannya, dan mengklasifikasikan tanda-tanda berdasarkan tiga kategori: ikonik, indeksikal, dan simbolik.

Metode ini sering digunakan dalam penelitian tentang bahasa, seni, dan ilmu komunikasi.

Metode Analisis Semiotik Umberto Eco.

Metode ini dikembangkan oleh Umberto Eco, seorang teoretikus semiotika asal Italia. Metode ini melibatkan analisis tanda-tanda dalam konteks sejarah dan sosialnya, dan menekankan pentingnya memahami simbolisme dan makna yang terkait dengan simbolisme tersebut. Metode ini sering digunakan dalam penelitian tentang sastra dan budaya

Contoh Semiotika.

images 4 2
Lampu lalu lintas memiliki simbol

Berikut adalah beberapa contoh semiotika dalam kehidupan sehari-hari:

Simbol-simbol pada lalu lintas.

Tanda-tanda pada lalu lintas, seperti lampu lalu lintas, tanda stop, dan tanda larangan parkir, adalah contoh simbol yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatur perilaku dan interaksi antar manusia di jalan raya.

Iklan.

Iklan sering menggunakan simbol, gambar, dan kata-kata untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi konsumen.

Sebagai contoh, logo merek, warna, dan slogan dapat digunakan untuk membangun citra merek yang kuat dan membedakan merek dari merek lainnya.

Media Sosial.

Media sosial adalah platform komunikasi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan berbagai tanda, seperti kata-kata, gambar, emoji, dan tanda-tanda lainnya, untuk menyampaikan pesan dan membangun hubungan antara pengguna.

Film.

Film menggunakan berbagai tanda, seperti gambar, suara, dan warna, untuk menciptakan cerita dan mempengaruhi emosi penonton. Selain itu, simbol dan metafora dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan tema yang lebih dalam.

Seni Visual.

Seni visual, seperti lukisan, patung, dan instalasi, sering menggunakan tanda, seperti bentuk, warna, dan tekstur, untuk menciptakan karya seni yang memiliki makna dan pengaruh yang berbeda-beda pada setiap individu yang melihatnya.

Baca juga : Seni Tipografi adalah.

Dan itulah kawan penjelasan mengenai 3 Cabang semiotika semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com.

Sumber :

  • Eco, U. (1976). A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.
  • Peirce, C. S. (1931-1958). Collected Papers. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  • Barthes, R. (1964). Elements of Semiology. New York: Hill and Wang.
Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K