3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya dan Contoh

Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang 3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya dan juga 3 macam getaran merambatnya gempa di bumi kita tercinta.

Indonesia yang merupakan daerah tempat pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung sampai saat ini menyebabkan Indonesia mengalami banyak gempa bumi.

Menurut Bpbd.bandaacehkota.go.id, Gempa bumi ialah getaran ataupun guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat peristiwa terjadinya pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Sebagai penduduk negara Indonesia yang sering mengalami gempa, mau tak mau kita harus memahami bagaimana gempa itu terjadi dan juga 3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya.

Baca juga : Gempa Bumi adalah

3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya.

Ada tiga macam gempa berdasarkan sebab terjadinya, yaitu sebagai berikut :

Gempa Runtuhan (terban)

images 37 min
Lorong bawah tanah dapat menjadi sumber gempa

Gempa runtuhan biasanya terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah, dan terjadi pada daerah pertambangan yang memiliki terowongan, pegunungan kapur, ataupun lubang.

Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi proses karena pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur, timbullah gempa runtuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjadi di sekitar lokasi runtuhan.

Contoh Gempa Runtuhan

Contoh : Gempa Runtuhan ini juga pernah terjadi karena patahan longsor gunung anak Krakatau pada tahun 2019 yang juga Tsunami di Banten dan Lampung, gempa itu hanya sebesar 3,5 Magnitude tapi menyebabkan kerusakan yang fatal, karena memicu tsunami, menurut tempo.com.

Gempa Vulkanis.

images 38
Sumber : sites.google.com

Gempa Vulkanis terjadi karena meletusnya gunung berapi. Jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.

Contoh gempa vulkanis

Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang.

Letusan gunung yang mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km3 debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km dikabarkan memiliki kekuatan 6 juta kali kekuatan bom atom.

Tambora mengakibatkan gempa yang sangat kuat yang terasa sampai Jawa dan Kalimantan dan juga debunya bahkan merubah iklim di seluruh dunia saat itu.

Fyi, Ledakan dahsyat gunung Tambora ini mengubah nasib dan sejarah dunia loh. Pada saat itu Eropa tengah berada dibawah kekuasaan Kaisar Napoleon Bonaparte dari Perancis dan dalam peperangan Waterloo Perancis kalah oleh Inggris karena iklim Eropa berubah karena letusan gunung Tambora ini dilansir oleh jawapost.com.

Gempa Tektonik

3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya dan Contoh gempa
Sumber : pixabay.com

Gempa tektonik terjadi karena gerak orogenetik. Gerak orogenetik adalah gerakan lempeng yang terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. gerak orogenetik antara lain lipatan, patahan, atau retakan.

Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah Sirkum Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik.

Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga gempa ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar karena tanah dapat terjadi pelipatan atau bergeser.

Contoh Gempa Tektonik

Contoh gempa tektonik yang terbesar yang terjadi di Indonesia adalah gempa selama 56 detik dan berkekuatan 5,6 M yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 lalu yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan materi yang tak sedikit.

Baca juga : 5 Gempa Terdahsyat di dunia.

2 Macam Gempa dari intensitasnya

Selaim kita dapat melihat gempa dari sumber terjadi, kita juga dapat membedakan 2 Macam Gempa dari intensitasnya yaitu :

  • Makroseisme, yaitu gempa yang dapat diketahui tanpa alat karena intensitasnya yang besar;
  • Mikroseisme, yaitu gempa yang hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat karena intensitasnya yang kecil sekali.

3 Macam garis pada peta gempa.

Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan gempa di permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Daerah di sekitar episentrum merupakan daerah paling besar kerusakannya.

Gempa bumi dapat dipetakan berdasarkan pusat gempa dan skala gempanya, tetapi tidak dapat diperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi. Berikut beberapa macam garis pada peta gempa.

  • Homoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama.
  • Isoseista, adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa dengan intensitas yang sama.
  • Pleistoseista, adalah garis yang mengelilingi daerah yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa bumi. Pleistoseista ini mengelilingi episentrum karena kerusakan yang terhebat di sekitar episentrum. Isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista.

Baca juga : Bencana Nuklir terbesar di dunia.

Dan itulah kawan 3 Macam Gempa Berdasarkan Sebab Terjadinya dan Contoh semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K