Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang 3 Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif dalam pembibitan dan pembudidaya tanaman di kebun ataupun di halaman rumah yang dapat kamu lakukan sendiri.
Teknik pembenihan vegetatif adalah teknik pembibitan dan pembenihan tanaman bertujuan untuk menghasilkan individu keturunan tanaman yang mempertahankan sifat baik dari induknya.
Pernah bukan kamu menemukan sebuah tanaman yang memiliki buah lebih manis daripada tanaman lainnya di tempat lain ? Nah dengan teknik ini kamu dapat mendapatkan hasil yang kurang lebih sama.
tanaman yang berasal dari keturunan proses teknik pembenihan vegetatif dari dua induk yang mempunyai keunggulan dapat memadukan dua keunggulan tersebut sehingga mempunyai sifat-sifat lebih baik dari kedua induknya hingga menjadi bibit unggul.
3 Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif
Nah terdapat 3 Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif yang bisa kamu lakukan, yaitu :
- Penyetekan,
- pencangkokan,
- penyambungan
Baca juga : Cara Penanaman Daun Bawang
Teknik Pembuatan Stek Tanaman (Penyetekan
Teknik Penyetekan atau Stek (cutting atau stuk) atau Potongan adalah Teknik menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi sebuah tanaman baru.
Keuntungan Teknik Stek Tanaman
- Tanaman baru mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya.
- Tanaman asal stek dapat ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal stek tidak mempunyai akar tunggang.
- Cara memperbanyak tanaman buah dengan stek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan.
- Stek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulas.
3 Jenis Stek Tanaman
Cara perbanyakan tanaman dengan teknik stek dapat dilakukan melalui stek batang, stek akar dan stek daun.
Stek Batang

Stek batang adalah cara Penyetekan menggunakan batang.Pada stek batang, tunas keluar dari mata tunas. Berikut ini adalah cara untuk melakukan teknik stek batang yang dapat kamu lakukan.
Cara Stek Batang
- Calon stek diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan diperbanyak dan pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari. Yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang.
- Gunakan Gunting yang tajam agar bekas potongan rapi. Karena Bila kurang tajam batang akan rusak atau memar. Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar, sehingga bisa menyebabkan pembusukan.
- Pada saat mengambil stek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang bertunas.
- Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah mata tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas.
- Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan zat makanan dan karbohidrat.
- Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar 1 cm dengan panjang antara 10 – 15 cm. Cabang tersebut memiliki 3 – 4 mata tunas.
- Pastikan Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda. Karena pada saat itu batang memiliki kandungan karbohidrat dan auxin (hormon pertumbuhan akar) yang memadai.
- Jangan pakai batang muda karena sering terjadi kegagalan.
- Dalam melakukan Stek tanaman ada yang mudah berakar dan ada juga yang sulit berakar. Untuk tanaman yang mudah berakar seperti contohnya tanaman anggur, maka stek bisa langsung disemaikan setelah dipotong dari pohon induknya. Tetapi untuk tanaman yang sulit berakar, sebaiknya sebelum stek disemai dilakukan dulu pengeratan batang. Selain itu, pemberian hormon tumbuh dapat membantu pertumbuhan akar.
Stek akar
Stek akar adalah menggunakan bagian akar sebagai sarana perbanyakan tanaman. Pada stek akar tunas akan keluar dari bagian akar yang awalnya berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari bekas potongannya yang awalnya membentuk kalus. Dari kalus ini berubah menjadi tunas atau akar.
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara stek akar, antara lain jambu biji, sukun, jeruk dan kesemek.
Bahan stek akar harus diambil dengan cara menggali lubang di sekeliling pokok pohon induk. Pada akar lateral yang terpotong,akan tumbuh akar yang tumbuh ke arah samping sejajar dengan permukaan tanah.
Cara Stek Akar
- Pilihlah akar yang berdiameter sekitar 1 cm. Setelah akar diambil, lubang ditutup kembali. Akar tanaman dipotong – potong dengan panjang antara 5-10 cm.
- Pada waktu memotong akar, harus diperhatikan agar bagian akar yang dekat dengan pohon atau pangkal akar dipotong secara serong.
- Bagian dekat ujung akar dipotong secara datar atau lurus. Hal ini diperlukan sebagai tanda agar pada waktu menyemai posisinya tidak terbalik.
- Media penyemaian stek akar dapat menggunakan pasir dalam kotak kayu atau di bedeng persemaian.
- Stek disemaikan dengan cara tegak atau berdiri, atau dapat juga dengan dibaringkan.
- Untuk penyemaian dalam posisi tegak, maka jarak yang ideal adalah 5×5 cm. Bagian pangkal yang dibenamkan ke dalam media kira-kira 3 cm atau setengah dari panjang stek.
- Bila penyemaian dengan dibaringkan, maka stek disusun dalam barisan. Jaraknya 5 cm antar barisan, kemudian stek di tutup pasir, sehingga stek berada pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah permukaan media.
- Setelah 3-4 minggu stek akan bertunas dan berakar.
- Stek bisa dipindahkan ke polybag setelah lebih kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di bawah naungan sampai berumur sekitar 6 bulan.
Stek Daun.

Seperti namanya, Stek Daun adalah menggunakan bagian daun sebagai sarana perbanyakan tanaman, Karena ada beberapa tanaman yang lebih baik menggunakan metode stek daun ini seperti tanaman hias cocor bebek dan kaktus, atau lidah buaya yang bagian daunnya besar dan kuat.
Cara Stek Daun
- Gunakan daun yang sudah tua tapi masih berwarna hijau segar.
- Lalu setelah terpotong, bagian bawah daun perlu kamu rendam terlebih dahulu dalam larutan auksin. 200 CC perliter.
- Gunakan media tanam pot dengan lubang di dasarnya dan berisi campuran tanah serta pupuk kandang dan gunakan 3/4 tanah untuk satu stek daun
- Tancapkan potongan daun dalam wadah, lalu tutup dengan plastik yang telah kamu beri lubang.
- Lalu simpan di tempat teduh, tunggu sampai 3 – 5 Minggu.
Teknik Pencangkokan

Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif selanjutnya adalah Pencangkokan. Teknik Pencangkokan adalah teknik pembenihan dengan cara pelukaan atau pengeratan pada cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada teknik ini tidak ada batang bawah ataupun batang atas.
Teknik ini relatif sering digunakan oleh petani karena keberhasilannya yang tinggi. Ini terjadi karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
Disamping keuntungan, terdapat juga beberapa kekurangan dalam cara pembibitan atau pembenihan menggunakan sistem cangkok. Misalnya Pada musim kemarau tanaman tidak tahan kering. Tanaman mudah roboh bila terkena angin kencang karena tidak berakar tunggang. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
Selain itu dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Media untuk mencangkok bisa menggunakan cocopeat atau serbuk sabut kelapa ataupun cacahan sabut kelapa.
Dapat pula digunakan campuran kompos/ pupuk kandang dengan tanah (1:1). Kalau disekitar kebun ada tanaman bambu, maka tanah di bawah bambu yang telah bercampur seresah daun bambu dan sudah membusuk bisa juga digunakan untuk media cangkok.
Cara Melakukan Pencangkokan
- Pertama-tama harus dipilih cabang yang sehat dan kuat atau sudah berkayu. Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung jenis tanaman dan pencangkokan.
- Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang.
- Kemudian kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang seperti lendir tampak jelas. Kambium ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering.
- Setelah dikerik pada keratan bagian atas kamu dapat mengolesi hormon tumbuh (tapi kamu juga dapat memilih untuk tidak melakukannya)Jika terdapat kesulitan mencari hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan perbandingan 1 % atau 1 gr/1 lt air.
- Siapkan dan atur lembaran plastik (kantong plastik yang sudah dibuka/dibelah) atau sabut kelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan (1-2 cm).
- Posisi lembaran plastik menghadap ke arah bawah, kemudian diikat dengan tali plastik atau Tali rafia. Balik posisi kantong plastik ke arah berlawanan/keatas, sehingga akan diperoleh ikatan tali plastik di dalam kantong plastik (ikatan bagian bawah tidak kelihatan dari luar/lebih rapi).
- Selanjutnya bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai melewati luka keratan bagian atas (1-2 cm). Lakukan pengikatan bagian atas dan bagian tengah plastik (kalau dibutuhkan).
- Batang yang digunakan untuk pencangkokan harus dirawat disiram secara rutin agar tidak kering.
- Biasanya setelah 2-3 bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar.
- Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun pada cabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya.
- Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari induknya.
- Pemotongan cangkokan dilakukan dengan menggunakan gunting atau gergaji di bawah ikatan cangkok.
- Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapan yang berlebihan.
- Potong 1/2 – 1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan gunting stek. Plastik pembungkus media dilepaskan. Lalu kamu dapat semai dalam polibag.
- Sebagai media cangkok di polybag bisa digunakan campuran pupuk dan tanah dengan perbandingan 1: 2.
- Selanjutnya polybag ini ditempatkan di tempat yang terlindung sampai pencangkokan menjadi segar kembali dan biasanya setelah 3-4 bulan.
Teknik penyambungan.
Teknik penyambungan atau enten (grafting) adalah teknik pembenihan secara vegetatif dengan cara penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.
Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock.
Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk atau tunas samping.
Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Contohnya penyambungan antar varietas pada tanaman durian. Atau dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili contohnya buah mangga disambung dengan buah kweni.
2 Tipe Grafting (Tipe Sambungan)
Ada dua tipe sambungan, yaitu sambungan pucuk (top Grafting), dan sambungan samping.
Top Grafting.

top Grafting atau sambungan pucuk adalah cara penyambungan batang atas pada bagian atas atau pucuk dari batang bawah.
Cara Top Grafting.
Caranya melakukan sambungan pucuk adalah sebagai berikut :
- Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan besarnya batang atas. Umur batang bawah pada keadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung jenis tanamannya. contoh, untuk durian umur 3-4 bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Sedangkan pada tumbuhan Manggis baru bisa disambung pada umur 24 bulan karena sifat pertumbuhannya lambat.
- Batang bawah dipotong setinggi 20 – 25 cm di atas permukaan tanah. Gunakanlah silet, pisau okulasi atau gunting stek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi.
- Batang bawah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm.
- Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm. bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak.
- Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.
- Pengikatan dengan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 cm.
- Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.
- Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas.
- Pada waktu penyambungan ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium batang atas bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah.
- Sambungan Kemudian disungkup dengan kantong plastik bening. Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat.
- Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari.
- Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas.
- Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka.
- Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian.
- Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap dipindah ke kebun
Side Grafting

Side Grafting atau Sambung samping adalah cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang bawah. Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk, hanya saja menyambungkan di bagian samping.
Cara Side Grafting
- Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batang bawah, bahkan lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya.
- Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau tidak dipotong. Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya
- Sisi irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah dari sisi luarnya. Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengan demikian, batang bawah dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan bertaut bersama.
- Setelah selesai disambung, kemudian diikat dengan tali plastik. Untuk menjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong plastik.
- Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah penyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebih dulu, sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat.
- Jika sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagian batang bawah di atas sambungan dipotong.
- Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan, supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan makanan antara batang atas dan bawah.
Baca juga : Budidaya Jahe Merah di Polibag.
Dan itulah kawan Pembahasan materi tentang 3 Teknik Pembenihan Tanaman Secara Vegetatif. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com