4 Bentuk Proses Termal Dalam Pengolahan Pangan

Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang Bentuk Proses Termal dalam Pengolahan Pangan. Maksudnya adalah beberapa cara dalam suhu tinggi yang banyak digunakan dalam industri Peternakan dan Pengolahan Pangan.

Kalian Pasti Pernah mendengar istilah Sterilisasi bukan ?? Nah Proses Sterilisasi ini adalah salah satu Bentuk Proses Termal dalam Pengolahan Pangan dan Hasil Beternak seperti Susu Sapi dalam Kemasan yang banyak dijumpai dalam Produk pangan yang kita konsumsi di Supermarket dan Pasar.

Proses Termal adalah

4 Bentuk Proses Termal Dalam Pengolahan Pangan
Sumber : pixabay.com

Pengertian Proses Termal adalah proses pengawetan pangan menggunakan panas untuk menonaktifkan bakteri. Tujuan utama dalam proses termal ialah untuk mematikan mikroorganisme dan menonaktifkan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ataupun dapat mempercepat kebusukan pada produk. Contoh Proses Termal ini adalah Pengalengan (Pen-kalengan).

Baca juga : Cara Berternak Bebek Peking

Fungsi Proses Termal

Proses Termal ini memiliki beberapa manfaat dan fungsi seperti :

  • Memperpanjang umur produk
  • Destruksi atau penghancuran komponen anti nutrisi, seperti tripsin yang terdapat pada kacang – kacangan;
  • Perbaikan ketersediaan beberapa zat gizi, contohnya daya cerna protein yang semakin baik, gelatinisasi pati, dan pelepasan niasin yang terikat;
  • Memberikan efek yang diinginkan dalam kualitas makanan.
  • kontrol kondisi pengolahan yang relatif sederhana.

4 Bentuk Proses Termal dalam Pengolahan Pangan

Berdasarkan bentuk panas yang digunakan, Bentuk Proses Termal dalam Pengolahan Pangan secara garis besar dibedakan atas empat, yakni:

Proses Termal Menggunakan Uap (Steam)

proses termal dengan menggunakan uap (steam) atau air sebagai media pembawa panas yang dibutuhkan, meliputi:

  • blansir (blanching),
  • pasteurisasi,
  • sterilisasi,
  • evaporasi,
  • ekstrusi;

Proses Termal Menggunakan Udara Panas

Proses termal dengan menggunakan udara panas dapat dilakukan dengan cara seperti: dehidrasi (pengeringan), Penyangraian dan pemanggangan;

Proses Termal Menggunakan Minyak Panas

Proses Termal Menggunakan Minyak Panas ini seringkali kali kita lakukan di rumah. Dengan cara menggoreng (frying)

Proses Termal Menggunakan Energi Iradiasi

proses termal dengan menggunakan energi iradiasi, yaitu pemanasan dengan gelombang mikro (microwave) radiasi infrared, Radiasi ionisasi dan Gelombang mikro.

Baca juga : Langkah Berternak Ayam Petelur.

Blansir Adalah

Blansir adalah bentuk Proses Termal yang menggunakan cara pemanasan pendahuluan yang biasanya dilakukan sebelum proses pembekuan, pengeringan, dan pengalengan, biasanya dilakukan untuk menonaktifkan enzim yang ada dalam makanan seperti buah – buahan dan sayuran. Biasanya disebut juga Blansing.

Tujuan lainnya adalah untuk menghilangkan gas dari bahan pangan, menaikkan suhu bahan pangan, membersihkan bahan pangan, melunakkan / melemaskan bahan pangan sehingga mudah dalam pengepakan di dalam kemasan terutama kaleng.

Suhu Panas Untuk Blansir

Media panas yang biasanya digunakan untuk blansir adalah air panas, uap panas, atau udara panas pada suhu sekitar 90 oC selama 3 – 5 menit. Untuk mendapatkan warna sayuran yang tetap segar sangat baik digunakan kombinasi panas dan pendingin yang sangat cepat.

Pasteurisasi adalah.

images 49 min
Contoh Hasil Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah Bentuk Termal dengan panas di bawah titik didih air atau di bawah suhu sterilisasi yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen tetapi tidak membunuh mikroorganisme pembusuk dan nonpatogen.

Dalam penggunaannya, Pasteurisasi biasanya disertai dengan cara pengawetan lain, misalnya penyimpanan pada suhu dingin. Dengan demikian daya simpan makanan tersebut akan lebih lama.

Contoh : susu pasteurisasi yang disimpan dalam lemari es selama 1 minggu atau lebih. tidak mengalami perubahan cita rasa yang nyata, tetapi jika susu tersebut disimpan pada suhu ruangan maka akan susu itu dapat busuk dalam waktu 1 atau 2 hari

2 Bentuk Pasteurisasi.

Berdasarkan penggunaan suhunya Pasteurisasi dibedakan menjadi dua, yaitu

  • Low Temperature Long Time: suhu 63 oC selama 30 menit.
  • High Temperature Short Time: suhu 72 oC selama 15 detik.

Sterilisasi Adalah

Sterilisasi yaitu membebaskan bahan dari semua jenis mikroba. Suhu dalam Proses Sterilisasi biasanya dilakukan pada suhu yang tinggi misalnya 121 oC selama 15 menit tergantung jenis makanan yang akan di Sterilisasi.

Waktu yang diperlukan dalam Proses sterilisasi tergantung dari besarnya kaleng yang digunakan dan kecepatan penyaluran panas dari makanan tersebut. Jika tidak dijaga dengan baik proses sterilisasi dapat terjadi penurunan mutu makanan. Oleh sebab itu, jumlah panas yang diberikan harus dihitung sedemikian rupa sehingga tidak merusak mutu makanan.

Suhu Sterilisasi.

images 48 min
Contoh Susu UHT

Panas yang diberikan sekitar 121oC selama 30–60 menit, tergantung bahan yang akan disterilkan. Makanan – makanan kaleng yang steril secara komersial biasanya dapat tahan selama setengah tahun lebih.

Selain itu ada cara Sterilisasi yang dikenal dengan istilah UHT (Ultra High Temperature) yaitu Sterilisasi pada suhu 150 oC selama beberapa detik.

Retort

Retort adalah Bentuk Proses Termal dengan cara pemasakan dengan menggunakan uap atau air superheated untuk pemasakan pangan yang telah terlebih dulu dikemas. Untuk dapat menggunakan Retort dipastikan kemasan pangan harus tertutup secara hermetis dengan melakukan prosedur pengisian dan penutupan pengemas dengan benar.

Baca juga : Cara Budidaya Jahe Merah.

Dan itulah kawan 4 Bentuk Proses Termal dalam Pengolahan Pangan semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Jika informasi ini kamu anggap menarik dan unik, jangan lupa Share dan bagikan di media sosial kamu, langkah kecil dari kamu itu sangat berarti untuk kami.

Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K