Halo sobat kali ini kita akan membahas 4 jenis awan dan gambarnya yang berdasarkan kepada pengamatan yang dilakukan oleh para ahli meteorologi dan klimatologi yang telah mempelajari bentuk dan formasi awan.
Formasi awan terjadi di beberapa lapisan di atmosfer, yang merupakan faktor penentu bagaimana awan berperilaku dan Pengaruhnya dengan cuaca dan juga lingkungan.
Menurut nasa.gov (2017) Awan terbuat dari tetesan air atau kristal es yang mengambang di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan dan pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Terdapat 4 Jenis awan dan gambarnya, berdasarkan hasil kongres international tentang awan yang dilaksanakan di Munchen, German dan di Upscala, Swedia.
4 Jenis awan dan Gambarnya, dan Pembentukan Awan

Sistem penamaan Langit pertama digunakan oleh seorang peneliti asal Inggris bernama Luke Howard dan sistemnya berdasarkan sistem Linnean untuk mengklasifikasikan awan berdasarkan ketinggiannya.
Howard menetapkan nama awan berdasarkan penampilan dan ketinggiannya. Selain itu awan juga di klasifikasi berdasarkan ketinggiannya sebagai berikut.
Baca juga : Unsur Pembentukan Cuaca
1. Awan tinggi (ketinggian 6 – 12 km)
Awan tinggi adalah awan yang berada di ketinggian 6 - 12 km. Awan yang berdada disini biasanya terdiri dari kristal – kristal es karena ketinggiannya. Berikut ini Kelompok awan tinggi :
Awan Cirrus (Ci)

Awan Cirrus diberi nama berdasarkan bahasa Latin yang berarti “ikal”, itulah sebabnya awan ini sering terlihat seperti ekor kuda atau helai tipis dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit sehingga tampak bertemu di satu atau dua titik pada horizon, dan sering terdapat kristal es.
Awan ini memiliki suhu sekitar 50 hingga 40 °C, tapi awan ini tidak menimbulkan hujan.
Awan Cirro Stratus (Ci-St)

Awan Cirro Stratus berbentuk menyerupai kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak beraturan. terdiri dari kristal es dan membentuk selubung yang menutupi seluruh atau sebagian langit.
Mereka kadang-kadang menghasilkan cincin putih atau berwarna, bintik-bintik atau busur cahaya di sekitar Matahari atau Bulan, yang dikenal sebagai fenomena halo. pergerakan cirrostratus dapat digunakan oleh para ahli cuaca untuk memprediksi cuaca dalam 24 jam ke depan.
Awan Cirro Cumulus (Ci Cu)

Menurut scied.ucar.edu Awan Cirro Cumulus adalah gumpalan kecil berbentuk bulat yang biasanya muncul dalam barisan panjang tinggi di langit. Awan ini memiliki pola terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sering kali berbentuk seperti segerombolan domba dan sering dapat menimbulkan bayangan di permukaan bumi.
Awan menengah (3-6 KM)
Awan menengah, berada pada ketinggian antara 36 km. Kelompok awan menengah. terdiri dari kristal es, tetesan air, atau keduanya. berikut ini kelompok awan menengah :
Awan Alto Cumulus (A-Cu)

Awan altocumulus adalah Awan altocumulus adalah lapisan awan kecil di tingkat menengah. Awan ini berukuran kecil-kecil, tetapi berjumlah banyak dan berbentuk seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu.
Awan altocumulus umumnya menetap dan biasanya akan tampak putih atau abu-abu. Altocumulus terdiri dari campuran es dan air. Curah hujan dari awan ini jarang terjadi, tetapi jika hujan turun tidak akan mencapai tanah.
Awan Alto Stratus

Awan Alto Stratus adalah awan tingkat menengah yang memiliki warna abu-abu atau kelabu yang biasanya menutupi seluruh langit. Awan ini bersifat luas dan tebal.
Jika kamu melihat awan altostratus, kemungkinan badai hujan atau salju cukup besar akan terjadi. Kadang-kadang, hujan turun dari awan altostratus. Jika hujan menyentuh tanah, maka awan itu menjadi nimbostratus.
Awan rendah (-3KM)
Awan ini biasanya terbentuk di permukaan tanah hingga ketinggian kurang dari 3 KM (6 Ribu Kaki) di langit. Berikut ini jenis awan rendah.
Awan Strato Cumulus (St-Cu)

Awan Strato Cumulus adalah formasi awan awan tingkat rendah yang berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan.
Awan stratocumulus biasanya terbentuk dari lapisan awan stratus yang pecah. Mereka adalah indikator perubahan cuaca dan biasanya hadir di dekat bagian suhu yang hangat, dingin atau tertutup.
Jenis awan ini relatif tipis dan tidak menimbulkan hujan.
Awan Stratus (St)

Awan Stratus adalah lapisan tingkat rendah dengan ketinggian <2000 m memiliki warna abu-abu atau putih yang cukup seragam. Jenis awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis.
Mereka adalah jenis awan terendah dan kadang-kadang muncul di permukaan dalam bentuk kabut. Jadi jika kamu berada di gunung dan ketinggian dan melihat kabut, mungkin yang kamu lihat adalah awan ini.
Awan Nimbo Stratus

Awan nimbostratus atau Formasi awan gerimis berbentuk tidak menentu dengan tepi compang-camping tak beraturan. Awan ini hanya menimbulkan hujan gerimis dan memiliki warna gelap cukup tebal untuk menghalangi Matahari.
Awan Nimbostratus terbentuk melalui penebalan awan altostratus. Awan Nimbostratus tidak memiliki ciri, padat dan memiliki sedikit karakterisasi, meski Mereka mirip dengan altostratus.
Baca juga : Pengertian Litosfer dan Pedosfer.
Awan Karena Udara Naik
Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian antara 500 m – 1.500 m. Kelompok awan ini, antara lain sebagai berikut.
Awan Cumulus (Cu)

Awan Cumulus adalah awan tebal dengan puncak-yang agak tinggi. Biasanya terbentuk pada siang hari suhu udara naik, dan tampak terang jika mendapat sinar langsung dari matahari.
Awan ini juga akan terlihat memiliki bayangan berwarna kelabu jika mendapat sinar matahari dari samping atau sebagian saja. Awan kumulus dapat muncul dengan sendirinya, berjajar, ataupun berkelompok.
Awan Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus adalah Raja dari segala awan. Awan ini bervolume besar dengan bentuk padat dan ketebalan yang tinggi, posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara atau gunung dengan puncaknya yang melebar.
Awan ini memiliki muatan listrik, hingga seperti baterai listrik raksasa yang dapat menimbulkan bencana seperti tornado, puting beliung, dan hujan badai yang penuh petir.
Awan Cumulonimbus ini terdiri dari tetes-tetes air di bagian bawah, sedangkan di bagian atas terdiri dari tetes-tetes salju atau kristal es. Dan karena updraft dan downdraft dan juga gesekan partikel di dalam awan mengakibatkan terjadinya petir.
3 Jenis Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus memiliki 3 jenis yang berbeda dan berdasarkan penampilan kepala awannya.
- Cumulonimbus calvus, memiliki bagaian atas tinggi seperti awan cumulus Tetesan air di puncak awan belum membeku menjadi kristal es.
- Cumulonimbus capillatus – bagian atas awan berserat tetapi relatif berisi. Tetesan air sudah mulai membeku. biasanya menandakan hujan telah dimulai atau akan segera dimulai.
- Cumulonimbus incus – bagian atas awan berserat dan memiliki bentuk seperti landasan, karena awan terus tumbuh mencapai puncak troposfer menciptakan landasan atau ‘inkus’ yang indah.
Baca juga : Pengertian Iklim adalah.
Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan, tetapi lebih tergantung pada musim. Pada waktu musim kemarau, meski awan tebal dan tinggi belum tentu mendatangkan hujan karena faktor angin begitu sebaliknya pada musim hujan.
Nah itulah kawan 4 jenis awan dan gambarnya, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com