5 Teori Belajar dan Tokohnya, Calon Guru Wajib Tahu!

Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang 5 Teori Belajar dan Tokohnya yang wajib diketahui oleh seorang calon guru-guru masa depan untuk dapat mengajarkan murid – muridnya dengan baik hingga menjadi calon – calon penerus bangsa.

“Belajar” sendiri menurut Kemdikbud.go.id artinya sebuah kegiatan untuk memperoleh dan mencari ilmu pengetahuan dan menguasai hal tertentu. dalam dunia pendidikan sendiri merupakan konsep pengetahuan yang harus dikuasai oleh para pendidik.

Menurut Whittaker (dalam Syaiful Bahri Djamarah), “belajar adalah sebuah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau menjadi pengalaman.

Dalam proses belajar dan mengajar ini ada beberapa disiplin ilmu yang dipakai salah satunya psikologi dan lain sebagainya hingga menghasilkan teori belajar dan tokohnya.

Teori belajar dapat membantu pendidik untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid atau peserta didik dengan lebih baik.

Tapi apa sajakah ke 5 Teori Belajar dan Tokohnya Tersebut ? Mari kita simak materinya bersama sama di bawah ini.

5 Teori Belajar dan Tokohnya :

Teori Belajar Behavioristik adalah

5 Teori Belajar dan Tokohnya
Sumber : freepik.com

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang menjelaskan belajar adalah sebuah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.

Perubahan tersebut terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik.

Menurut teori belajar ini yang paling penting adalah input dari guru yang berupa stimulus atau apa saja yang diberikan guru kepada siswa dan output yang berupa respon atau reaksi/tanggapan siswa kepada stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Semakin sering terjadi hubungan (bond) antara keduanya.rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise).

Tokoh – tokoh dalam aliran teori behavioristik ini di antaranya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.

Baca juga : Psikologi adalah

Teori Belajar Kognitif Adalah

images 17
Sumber : freepik.com

Teori Belajar Kognitif Adalah Teori belajar yang mengacu pada pemikiran individu, pengetahuan tentang interpretasi, pemahaman, atau ide tentang dirinya sendiri, dan juga lingkungan sekitarnya.

Inti dari teori ini adalah bagaimana schemata (skema atau rencana manusia dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan manusia.

Atau bagaimana proses mental seseorang setelah dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik, hingga pada akhirnya membawa pembelajaran pada individu tersebut.

Belajar adalah proses perubahan persepsi dan pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah laku atau sikap yang mesti diamati. Melainkan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.

Proses belajar menggunakan teori ini membuat peserta didik merasakan proses berpikir yang aktif dan konstruktif, seperti Melatih dan menggunakan ingatan mereka.

Dalam penerapan Teori Belajar Kognitif siswa dilatih untuk membuat persepsi dan pemahamannya dalam melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar berdasarkan intruksi dan contoh yang dilakukan oleh guru.

Proses pembelajaran akan diberikan secara berkesinambungan dan beradaptasi dengan tepat oleh struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

Hingga diperlukan Informasi materi pembelajaran yang sepenuhnya dan tidak boleh dilakukan secara terputus atau sepotong-sepotong.

Tokoh Belajar Kognitif adalah Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget.

Teori Belajar Konstruktivisme adalah

images 18
Sumber : thriveology.com

Teori Konstruktivisme adalah sebuah teori belajar dimana mengakui cara peserta didik membangun pemahaman dan pengetahuan baru lalu mengintegrasikan dengan apa yang sudah mereka ketahui.

Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu.

Teori belajar ini berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, siswa akan membangun pengetahuan sedikit demi sedikit berdasarkan hasil belajarnya yang disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan.

Teori belajar konstruktivisme membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pengalaman.

Tokoh Teori Konstruktivisme adalah Jean Piaget

Teori Belajar Humanistik adalah

chris schmidt getty images PCT e1573694270185 min
Sumber : flyfreepsychotherapy.ckm

Teori Belajar Humanistik adalah sebuah Teori Pembelajaran dimana melihat perkembangan pendidikan berdasarkan sisi humanisme. Menurut Assegaf, (2011) Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal.

Menurut Scruton (1984) Pemikiran pendidikan ini mengantarkan pandangan bahwa anak adalah individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga muncul keinginan belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa eksistensialisme adalah suatu Humanistik.

Prinsip-prinsip pendidik humanistik :

  1. Siswa dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya.
  2. Tujuan pendidikan mendorong keinginan siswa untuk belajar dan mengajar mereka tentang cara belajar. Siswa harus termotivasi dan merangsang diri pribadi untuk belajar sendiri.
  3. Pendidik humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi belajar diri yang bermakna.
  4. Pendidik humanistik percaya bahwa, baik perasaan maupun pengetahuan, sangat penting dalam sebuah proses belajar dan tidak memisahkan domain kognitif dan afektif.
  5. Pendidik humanistik menekankan pentingnya siswa terhindar dari tekanan lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk belajar.

Tokoh Belajar Humanistik adalah Abraham Maslow. Carl R. Rogers, Arthur Combs, Aldous Huxley, David Mills dan Stanley Scher

Teori Belajar Sibernetik adalah

images 21 min
Sumber : kompas.com

Teori belajar sibernetik adalah Teori Belajar yang mengartikan jika belajar adalah proses pengolahan informasi. Teori merupakan perkembangan dari teori belajar kognitif.

Teori ini menekankan peristiwa belajar sebagai proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadinya perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. 

Menurut teori sibernetik tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem dan sumber informasi.

Sebuah informasi mungkin akan dipelajari oleh seorang siswa dengan satu berdasarkan proses belajar, dan informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.

Hakekat dari teori belajar sibernetik adalah usaha pendidik dalam untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.

Dalam upaya menjelaskan bagaimana suatu informasi (pesan pengajaran) diterima, di enkripsi, disimpan, dan dimunculkan kembali dari ingatan serta dimanfaatkan jika diperlukan, maka dikembangkan sejumlah teori dan model pemrosesan informasi oleh Snowman (1986); Baine (1986); dan Tennyson (1989). Teori-teori tersebut umumnya berpijak pada asumsi :

  • Bahwa antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan informasi dimana pada masing-masing tahapan dibutuhkan waktu tertentu.
  • Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya.
  • Menurut Budiningsih (2005) Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.

Berdasarkan ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen struktural dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol) antara lain:

  1. Sensory Receptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Didalam SR informasi ditangkap dalam bentuk asli, hingga informasi hanya dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti. (Short term memory)
  2. Working Memory(WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberikan perhatian (attention) oleh individu. Pemberian perhatian ini dipengaruhi oleh peran persepsi
  3. Long Term Memory (LTM) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu, mempunyai kapasitas tidak terbatas, dan bahwa sekali informasi disimpan dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Hingga Pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk melaksanakan pembelajaran dalam jarak jauh.

Tokoh pembelajaran Sibernetik antara lain Gage dan Berliner, Biehler, Snowman, Baine, dan Tennyson.

Baca juga : Pengertian Hukum Perdata dan Pidana.

Dan itulah kawan Pembahasan tentang 4 Teori Belajar. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K