Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Seni Ukir Kayu adalah dan 6 Jenis Ukiran Kayu dan 5 Tahapan dalam Ukir Kayu. Seni Ukir Kayu salah satu jenis Seni Kriya dan Terapan yang sering kita lihat dan diaplikasikan dalam berbagai produk sehari – hari.
Pengertian Seni Ukir Kayu adalah
Seni ukir kayu adalah seni yang melibatkan proses mengukir kayu untuk membuat berbagai macam bentuk, pola, atau gambar pada permukaan kayu.
Seni ini melibatkan keahlian dan keterampilan dalam mengendalikan alat ukir kayu seperti pahat, gergaji, dan lain sebagainya.
Seni ini melibatkan keahlian dan keterampilan dalam mengendalikan alat ukir kayu seperti pahat, gergaji, dan lain sebagainya.
Seni ukir kayu telah ada sejak zaman dahulu kala dan telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat di berbagai belahan dunia.
Seni ukir kayu banyak digunakan pada berbagai macam objek, seperti furnitur, arsitektur, senjata, patung, aksesoris, dan lain sebagainya.
Seni ukir kayu memiliki banyak variasi dan gaya, seperti ukiran relief, intaglio, ukiran ukir, dan ukiran tembus (krawangan).
Setiap teknik ukiran kayu memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam menghasilkan bentuk dan pola pada permukaan kayu.
Selain menjadi hobi atau pekerjaan, seni ukir kayu juga memiliki nilai seni dan estetika yang tinggi serta nilai sejarah dan budaya yang penting.
Seni ukir kayu telah menjadi bagian dari warisan budaya dan seni tradisional masyarakat di berbagai negara.
5 Tahapan Dalam Proses Ukir Kayu.
5 tahapan dalam proses ukir kayu yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut:
Tahap Nggetaki/Kayu (Roughing).
Tahap ini adalah tahap awal dalam proses ukir kayu. Pada tahap ini, ialah membuat pahatan pada permukaan papan ukiran sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindal menjadi goresan/pahatan garis pada papan.
Tahap Grabahi/Kasar (Blocking)
Setelah tahap Getaki/Kayu selesai, langkah selanjutnya adalah tahap Grabahi/Kasar. Pada tahap ini, kayu kasar yang sudah dibentuk pada tahap sebelumnya akan dibentuk lebih kasar dan lebih presisi. nantinya menjadi dasaran ukiran biasa disebut lemahan.
Tahap Matut (Shaping).
Tahap Matut adalah tahap ketiga dalam proses ukir kayu. Pada tahap ini, bentuk kasar dari kayu akan dibentuk menjadi bentuk yang lebih halus dan presisi. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan pahat halus atau pisau halus.
Tahap Nbenangi/Mecahi (Finishing).
Tahap selanjutnya dalam 5 tahapan dalam proses ukir kayu yaitu Nbenangi/Mecahi adalah tahap keempat dalam proses ukir kayu. Pada tahap ini, permukaan kayu yang sudah dibentuk pada tahap sebelumnya akan diratakan dan dipoles sehingga terlihat lebih halus dan mulus.
Tahap Nglemahi (Polishing).
Tahap terakhir dalam proses ukir kayu adalah Tahap Nglemahi. Pada tahap ini, permukaan kayu yang sudah diratakan pada tahap sebelumnya akan dipoles sehingga terlihat lebih bersinar dan menawan. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan bahan poles seperti lilin atau minyak.
Baca juga : 17 Jenis Kayu Buatan untuk Seni Kriya
6 Jenis Ukiran Kayu.
Berikut adalah 6 jenis ukiran kayu yang sering ditemukan:
Ukiran Relief.
Jenis ukiran kayu yang menonjol ke depan dari permukaan dasar kayu. Ukiran relief dibuat dengan mengukir kayu sehingga terlihat seperti sebuah gambar tiga dimensi.
Teknik pengukiran yang digunakan pada ukiran relief adalah mengukir kayu pada bagian tertentu dan meninggalkan bagian lainnya yang tidak diukir. Ukiran relief sering digunakan pada hiasan dinding, dekorasi meja, dan sebagainya.
Ukiran Intaglio.
Jenis ukiran kayu yang berbeda dengan relief karena intaglio terukir ke dalam kayu. Dalam ukiran intaglio, kayu akan diukir dengan lebih dalam sehingga bagian terukir akan cekung dan permukaan sekitarnya akan menjadi timbul.
Ukiran intaglio biasanya digunakan pada dekorasi furniture atau aksesoris lain seperti kotak perhiasan dan topi.
Ukiran Ukir.
Jenis ukiran kayu yang memerlukan keterampilan dan keahlian yang sangat tinggi untuk membuatnya.
Ukiran ukir dibuat dengan mengukir kayu pada permukaan yang datar dengan motif yang sangat rumit dan detail.
Ukiran ukir biasanya ditemukan pada dekorasi interior yang rumit dan detail seperti ukiran pada pintu masjid atau dekorasi istana kerajaan.
Ukiran Tembus/krawangan.
Ukiran tembus atau krawangan adalah teknik ukir kayu di mana bagian kayu yang tidak diperlukan akan diukir dan dibuang sehingga membentuk suatu pola atau gambar tertentu.
Pada teknik ukiran ini, biasanya terdapat bagian-bagian tertentu yang tembus melalui kayu, sehingga terlihat pola atau gambar pada kedua sisi kayu tersebut.
Teknik ukiran tembus atau krawangan biasanya menggunakan pisau halus atau alat ukir khusus untuk membuat pola atau gambar yang rumit dan detail.
Proses pembuatan ukiran tembus dimulai dengan membuat pola atau gambar pada kayu, lalu kayu tersebut akan diukir dengan hati-hati dan teliti untuk menghasilkan pola atau gambar yang diinginkan.
Ukiran tembus atau krawangan sering digunakan pada dekorasi interior seperti pada pintu masjid, dekorasi rumah tradisional, aksesoris seperti kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
Ukiran Datar
Ukiran Datar adalah ukiran yang teknik pengerjaannya tidak mementingkan tingkat penonjolan dimensi gambar tetapi lebih mengarah pada goresan garis garis gambar atau pola diatas permukaan bidang ukiran, sehingga terkesan bentuknya masih datar /rata dengan permukaan .
Ukiran Tinggi/dalam
Ukiran Tinggi/dalam adalah teknik ukir bentuk ukirannya sangat menonjol sehingga hasil ukiran terlihat berdiri sendiri karena perbedaan kedalaman dasaran/lemahan, Apabila dasaran/ lemahan bidang ukiran dihilangkan dan menjadi tembus/ kerawang maka biasanya disebut ukiran kerawang/tembus.
Baca juga : 5 Jenis Alat Pahat dalam Seni Ukir Kayu.
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Seni Ukir kayu adalah, 5 Tahapan dalam Proses Ukir Kayu dan 5 Jenis Ukiran Kayu. Semoga bermanfaat sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com.
