6 Organ Pencernaan Hewan Herbivora

Halo sobat, kali ini kita akan membahas tentang 3 Organ Pencernaan Hewan Herbivora yang ternyata memiliki banyak perbedaan dengan organ dari Hewan Karnivora ataupun Omnivora.

Hewan Herbivora adalah golongan hewan pemakan tumbuhan. Herbivora berasal dari bahasa latin yaitu Herb “tumbuhan rerumputan” dan “Vorare” yang berarti “memakan”.

Hingga sistem pencernaan herbivora sangatlah unik. Seperti Hewan memamah biak (Ruminansia) atau herbivora murni seperti sapi, kerbau, dan kambing yang mengalami dua fase pengunyahan.

Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus dan terus ditelan. Selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus.

Makanan hewan herbivora adalah rumput atau tumbuhan. Sel tumbuhan tersusun dari bahan selulosa yang sulit dicerna. Oleh karena jenis makanan tersebut, hewan mempunyai sistem pencernaan dengan struktur khusus yang berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora.

Untuk mengetahui Organ Pencernaan Hewan Herbivora mari kita simak Materinya sama – sama.

6 Organ Pencernaan Hewan Herbivora

Rongga Mulut (Cavum Oris)

Organ pencernaan hewan herbivora
Sumber : pixel.com

Gigi yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan mamalia lain dalam hal berikut.

  1. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
  2. Gigi taring (caninus) tidak berkembang
  3. Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar.

Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.

Baca Juga : Organ Pencernaan Manusia.

Kerongkongan (Esofagus)

Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.

Pada kerongkongan terdapat kelenjar sekretoris, makanan tidak berubah dan tersusun oleh otok longitudinal dan sirkuler.

Lambung / Perut

Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.

4 Lambung Hewan Ruminansia

Lambung Ruminansia (Mamalia Pemanah Biak) terdiri atas empat ruangan yaitu :

  • rumen (perut besar/perut urat daging),
  • retikulum (perut jala),
  • omasum (perut buku),
  • abomasum (perut kelenjar/perut masam).

Ukuran ruangan tersebut bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%,omasum 7–8%, dan abomasum 7–8%. Mula-mula makanan masuk ke dalam rumen.

Makanan yang masuk ke lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5.

Beberapa herbivora misalnya kambing, tidak dapat mencukupi kebutuhan Na+ dan Cl– dari tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan kedua mineral tersebut diperoleh dengan cara menjilati garam alami yang ada di permukaan tanah.

Rumen

Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup terisi makanan,sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa.

Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik dan enzim pencerna lemak.

Retikulum

Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum.

Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum.

Omasum

Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan keabomasum.

Abomasum

Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan.

Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi asam amino.

Asam klorida (HCl) selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga sebagai desinfektan (zat pembunuh bakteri, karena bakteri akan mati pada pH yang sangat rendah).

Namun, bakteri yang mati dapat dicerna menjadi sumber protein bagi hewan memamah biak.Dengan demikian, hewan memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

Kemudian,makanan yang telah halus dari ruang abomasum didorong masuk ke usus halus.

Hewan herbivora
sumber : socrates.org

Usus halus

Usus halus hewan Herbivora terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum. Kelenjar branner menghasilkan getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa.

Getah pankreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum melalui ductus pancreaticus. Jejenum merupakan kelanjutan dari duodenum dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan berfungsi sebagai tempat absorbsi makanan.

Di usus halus ini sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa makanan keluar melalui anus.

Pada Sapi, Ususnya sangat panjang, usus halusnya saja bisa mencapai 40 meter. Hal ini dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).

Usus besar

Usus besar terdiri dari beberapa bagian antara lain Sekum, colon dan rectum. Sekum (usus buntu) adalah kantong (bagian usus besar) yang berada di antara pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. pada hewan herbivora, ukuran Sekum lebih besar dibandingkan hewan karnivora.

Sekum pada kuda, Marmut dan Kelinci hanya berperan sebagai tempat fermentasi, disini terdapat gerakan penduler (mencampur) hingga penyerapan dapat maksimal.

Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi pengunyahan satu kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat daripada feses sapi.

Anus

Anus merupakan saluran pendek pada ujung rektum dan menjadi jalur keluarnya feses dan menjadi tempat terakhir organ pencernaan hewan herbivora.

Baca juga : Gangguan Organ Peredaran Darah.

Dan itulah kawan Organ Pencernaan Hewan Herbivora, semoga informasi mengenai Organ Pencernaan Hewan Herbivora ini bermanfaat untuk kamu semua.

Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K