Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang Teori Asal Usul Kehidupan Menurut ilmu pengetahuan. Berdasarkan fosil dan perhitungan yang teliti, diduga kehidupan muncul di bumi sekitar 4 milyar tahun yang lalu. Dan para ilmuwan mencoba mengemukakan teori terbentuknya kehidupan.
Selain itu berbagai ajaran agama yang ada di dunia telah menjelaskan tentang awal kehidupan berdasarkan ajaran agamanya masing-masing. Begitu juga dengan para ilmuwan yang mencoba mengemukakan teori mereka sendiri tentang awal kehidupan
Dan diantaranya terdapat 6 Teori Asal Usul Kehidupan yang seringkali muncul dalam berbagai pelajaran ilmu pengetahuan alam (biologi) diantaranya :
6 Teori Asal Usul Kehidupan menurut ilmu pengetahuan
Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)

Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filsuf asal Yunani kuno, Aristoteles (384 – 322 SM).
Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan merupakan hasil perkawinan akan menetas menghasilkan ikan yang sama dengan induknya, tetapi dia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur. Hingga secara spontan menjadi makhluk hidup (Generatio Spontanea).
Selain Aristoteles, ilmuwan yang yakin akan Generation Spontanea ini adalah ilmuwan asal Inggris bernama John Needham (1700).
ia melakukan percobaan dengan merebus daging dalam wadah lalu disimpan dan ditutup dengan tutup botol dari gabus. Setelah beberapa hari, air kaldu menjadi keruh yang disebabkan oleh adanya mikroba. Di situlah dia mengambil kesimpulan jika mikroba berasal dari air kaldu.
Tapi setelah Antonie Van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop sederhana dan mengamati objek – objek kecil di air, teori Abiogenesis ini mulai kehilangan peminat.
Baca juga : Klasifikasi makhluk hidup.
Teori Biogenesis

Teori Biogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Teori ini setelah ditemukannya mikroskop dan percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi (1626 – 1697) adalah seorang dokter Italia.
Yang melakukan penelitian kepada pada daging yang membusuk untuk melihat jika ulat tidak muncul dengan sendirinya melainkan melalui telur lalat.
Percobaan lainnya dilakukan oleh Spallanzani pada menggunakan air kaldu, dimana dia membuat dua air kaldu dalam kaca labu dan dibiarkan selama beberapa hari. Dan saat dibuka didapati jika dalam kaldu tersebut terdapat mikroorganisme.
Spallanzani menyimpulkan bahwa timbulnya kehidupan hanya mungkin jika telah ada kehidupan sebelumnya. Jadi, mikroorganisme yang berasal dari udara mengkontaminasi air kaldu .
Tapi percobaan ini masih tidak membuat penganut teori Abiogenesis melepaskan kepercayaan mereka, hingga akhirnya Seorang pastor bernama Louis Pasteur (1822 – 1895) membuat sebuah penemuan menakjubkan.
Percobaan Louis Pasteur
Pasteur melakukan percobaan penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan Spallanzani.Pada percobaannya, Pasteur menggunakan air kaldu dan tabung berleher angsa.
Percobaannya adalah sebagai berikut:
- Air kaldu dimasukkan ke labu berleher angsa. Labu ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga adanya hubungan antara labu dengan udara luar. Selanjutnya, labu dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari mikroorganisme.
- Setelah dingin, labu ditempatkan pada tempat yang aman. Karena bentuk pipa seperti angsa, udara dari luar dapat masuk ke dalam labu dan menempel di dasar lehernya. Sehingga udara yang masuk ke dalam labu adalah udara yang steril.
- Labu yang berisi air kaldu jernih, kemudian dipecahkan lehernya sehingga air kaldu bersentuhan dengan udara luar secara langsung. Setelah beberapa hari dibiarkan, air kaldu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme
Kesimpulan percobaan Pasteur adalah mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal dari cairan (benda tak hidup), melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara dan masuk bersama debu.
Isi Teori Biogenesis
- Omne vivum ex ovo, artinya setiap makhluk hidup berasal dari telur.
- Omne ovum ex vivo, artinya setiap telur berasal dari makhluk hidup.
- Omne vivum ex vivo, artinya setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
Baca juga : Sel Makhluk Hidup
Teori Kreasi Khas
Teori Kreasi Khas menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (gaib) pada saat yang istimewa. Teori ini dikenal dengan nama Teori Kreasi Khas atau Teori Penciptaan Khusus. Carolus Linnaeus adalah salah satu pengikut teori ini.
Teori Kataklisma
Teori kataklisma menyatakan bahwa semua spesies diciptakan sendiri-sendiri dan berlangsung dalam periode – Periode tertentu.
Di antara periode yang satu dengan yang lain terjadi bencana yang menghancurkan spesies lama dan memunculkan spesies baru.
Teori Kosmozoan
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet bumi berasal dari protoplasma yang membentuk spora-spora kehidupan. Spora kehidupan ini mencapai permukaan bumi dan berasal dari alam semesta.
Teori Evolusi Biokimia.

Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup terbentuk berdasarkan hukum Fisika-Kimia yang dilanjutkan dengan Evolusi Biologi.
Para ahli Biologi, Astronomi, dan Geologi sepakat bahwa planet bumi ini telah terbentuk kira-kira antara 4,5 – 5 milyar tahun yang lalu. Keadaan pada saat awal terbentuknya bumi sangat berbeda dengan keadaan saat ini.
Pada saat itu, suhu planet bumi diperkirakan mencapai 40.000 – 80.000ºC. Pada saat mulai mendingin, senyawa karbon beserta beberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi.
Ketika suhu atmosfer turun sekitar 100º C terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini, bumi dipastikan belum dihuni kehidupan.
Namun, kondisi ini memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, karena tersedianya zat (materi) dan energi yang berlimpah yang memungkinkan munculnya organisme – organisme baru.
Ada dua ilmuwan yang mengembangkan dan mengemukakan teori evolusi kimia ini yaitu : Harold Urey dan Stanley Miller.
Teori Evolusi Kimia menurut Harold Urey (1893)
Menurut Urey, zat-zat anorganik yang ada di atmosfer bumi seperti gas karbondioksida, metana, amonia, oksigen, hidrogen, dan uap air. Semua bereaksi membentuk zat organik karena sebuah energi yaitu petir.
Menurut Urey, proses terbentuknya makhluk hidup dapat dijelaskan dengan 4 tahap, yaitu:
4 Tahap terbentuknya Makhluk Hidup Menurut Harold Urey :
- Tahap I = Molekul metana, amonia, hidrogen, dan uap air tersedia sangat banyak di atmosfer bumi.
- Tahap II = Energi yang diperoleh dari petir dan radiasi sinar kosmis matahari menyebabkan zat-zat bereaksi membentuk molekul-molekul zat yang lebih besar.
- Tahap III = Terbentuk zat hidup yang paling sederhana yang memiliki susunan kimia, seperti susunan kimia pada virus.
- Tahap IV : Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun menjadi organisme (makhluk hidup) yang lebih kompleks.
Teori Evolusi Kimia Stanley Miller
Stanley Miller melakukan percobaan tentang teori Evolusi Kimia dengan menggunakan senyawa yang analog dengan senyawa atmosfer purba pada alat percobaannya.
Alat ini disimpan pada suatu kondisi yang dibuat seakan – akan sama dengan saat awal dimana belum ada kehidupan. Ke dalam alat tersebut dimasukkan bermacam gas, seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hidrogen , metana, dan amonia.
Tabung tersebut kemudian dipanasi. Untuk mengganti energi listrik halilintar ke dalam perangkat alat tersebut dilewatkan lecutan listrik bertegangan tinggi sekitar 75.000 volt. Agar seperti bumi saat masih panas.
Hasil reaksi kemudian dianalisis.Ternyata, di dalamnya terbentuk zat organik sederhana, seperti asam amino, gula sederhana seperti ribosa dan adenin.
Sejak saat itu, perkembangan ilmu evolusi kimia makin maju dengan ditemukannya senyawa-senyawa penyusun unsur kehidupan.
Teori ini juga di pertegas setelah peneliti bernama Melvin Calvin yang menemukan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, amonia, hidrogen, dan air menjadi molekul-molekul gula, asam amino,purin dan pirimidin yang merupakan zat dasar pembentuk DNA, RNA, ATP dan ADP.
Hingga dalam kesimpulannya, asal-usul kehidupan menurut Teori Evolusi Kimia adalah bahwa di dalam sup prabiotik terkandung zat-zat organik, DNA, dan RNA. RNA dapat melakukan sintesis protein atas perintah DNA.
Dengan demikian, di dalam sup prabiotik terdapat protein. Setelah itu,terbentuklah sel pertama. Sel tersebut hidup secara heterotrof yang mendapatkan makanan dari lingkungannya berupa zat – zat organik yang melimpah.
Sel tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya makin banyak. Disaat itulah terjadi bagian evolusi biologi.
Baca juga : ‘ Teori Evolusi adalah
Dan itulah kawan Teori Asal Usul Kehidupan menurut ilmu pengetahuan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di sini