Halo sobat kali ini saya akan membahas dan membagikan 7 Contoh Ceramah Islam. Sebagai seorang muslim, pasti tahu jika kita disarankan untuk menyiarkan agama Islam setiap saat salah satunya dengan ceramah.
Teks Ceramah adalah

Teks ceramah adalah teks yang berisi pidato atau ucapan lisan yang disampaikan kepada khalayak umum atau sekelompok orang dengan tujuan memberikan pengajaran atau pemahaman tentang suatu topik atau isu tertentu.
Teks ceramah biasanya disampaikan oleh seorang pembicara atau orator yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan memiliki pengalaman atau pengetahuan yang luas tentang topik yang dibahas.
Teks ceramah umumnya dibuat untuk disampaikan secara langsung di depan audiens, tetapi dapat juga disampaikan melalui media seperti radio, televisi, atau internet.
Tujuan dari teks ceramah adalah untuk memberikan informasi dan wawasan baru, memotivasi dan menginspirasi audiens, atau mempengaruhi pendapat atau perilaku mereka terhadap suatu topik atau isu.
Sebagai teks yang disampaikan secara lisan, teks ceramah biasanya mengandung gaya bahasa yang retoris dan persuasif untuk memikat perhatian audiens dan memperkuat pesan yang disampaikan.
7 Contoh Ceramah Islam

Setelah mengetahui tentang Pengertian Teks Ceramah, kita berlanjut pada Contoh Ceramah Islam yang dapat kamu gunakan saat berceramah.
Contoh Ceramah Singkat Tentang Pahala Puasa.
Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh. Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rosulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du).
Puasa atau Saum adalah ibadah yang sangat mulia dalam agama Islam. Puasa telah diwajibkan oleh Allah SWT kepada umat Islam sebagai bentuk pengabdian dan taqwa kepada-Nya.
Selain itu, puasa juga memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan fisik dan mental, maupun untuk meningkatkan kualitas spiritual seseorang.
Tidak hanya itu, puasa juga memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT. Pahala puasa tidak hanya terbatas pada menahan lapar dan haus selama berpuasa, tetapi juga tergantung pada niat dan amal baik yang dilakukan selama bulan Ramadhan.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa puasa adalah ibadah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.”
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa pahala puasa tidak hanya berkaitan dengan menahan lapar dan haus, tetapi juga tergantung pada niat dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperbaiki niat dan meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan.
Puasa juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, seperti membersihkan tubuh dari racun dan meningkatkan konsentrasi dan fokus.
Namun, kita tidak boleh lupa bahwa tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan kualitas spiritual kita dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, dengan berpuasa dengan ikhlas dan konsisten, serta melakukan amal baik dan beribadah dengan niat yang benar.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa dan memberikan kita pahala yang besar di sisi-Nya. Amin.
Demikianlah ceramah singkat tentang pahala puasa. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Ceramah Singkat Tentang Sholat Sunah.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sholat adalah ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Sholat diwajibkan oleh Allah SWT untuk dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk pengabdian dan ketaqwaan kepada-Nya.
Selain sholat fardhu, ada juga sholat sunah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam.
Sholat sunah adalah sholat yang tidak diwajibkan oleh Allah SWT, tetapi dianjurkan untuk dilakukan sebagai pelengkap sholat fardhu.
Sholat sunah dapat dilakukan setiap saat, baik sebelum atau sesudah sholat fardhu, atau pada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan.
Salah satu contoh sholat sunah yang dianjurkan adalah sholat Tahajud. Sholat Tahajud dilakukan pada waktu malam setelah tidur, dan dianjurkan untuk dilakukan secara teratur.
Sholat Tahajud memiliki banyak manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki kualitas spiritual, dan meningkatkan kekuatan iman.
Selain sholat Tahajud, ada juga sholat sunah lainnya seperti sholat Dhuha, sholat Rawatib, sholat Istikharah, sholat Hajat, dan lain sebagainya.
Sholat sunah dapat dilakukan dengan niat yang ikhlas dan dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ.
“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i).
Sholat sunah juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
Artinya: “Jika seandainya ada aliran sungai mengetuk pintu kalian untuk mencuci rumah kalian 5 kali dalam sehari, apakah mungkin masih ada kotoran yang tersisa? Para sahabat menjawab, ‘Tidak mungkin ada kotoran yang tersisa.’ Lalu Nabi bersabda, ‘Begitu juga halnya dengan salat 5 waktu, Allah akan menghapus dosa kalian dengan salat-salat tersebut,'” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan An-Nasa’i).
Dari hadis ini, kita dapat memahami pentingnya sholat sunah dalam membersihkan dosa-dosa dan memperbaiki kualitas spiritual kita.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan kesempatan untuk melakukan sholat sunah dengan niat yang ikhlas dan dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Demikianlah ceramah singkat tentang sholat sunah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Ceramah Singkat tentang Zakat.
Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh. Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rosulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du).
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. Zakat adalah bentuk sumbangan harta yang diberikan oleh orang yang memiliki kekayaan lebih kepada orang yang membutuhkan.
Zakat memiliki tujuan yang mulia, yaitu untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh umat manusia.
Dalam Al-Quran, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk memberikan zakat sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 177, Allah SWT berfirman :
لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ.
Yang artinya ” Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya,
yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Dalam hadis Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang diberi oleh Allah harta kemudian ia tidak membayar zakatnya maka akan dijelmakan harta itu pada hari kiamat dalam bentuk ular yang kedua kelopak matanya menonjol.
Ular itu melilitnya kemudian menggigit dengan dua rahangnya sambil berkata: “Aku hartamu aku simpananmu” (HR. Al-Bukhari)
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa zakat adalah bentuk kewajiban bagi orang yang memiliki kekayaan lebih untuk membantu orang yang membutuhkan.
Zakat juga merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.
Zakat juga memiliki banyak manfaat, baik bagi pemberi zakat maupun penerima zakat. Bagi pemberi zakat, zakat dapat menjadi sarana untuk membersihkan harta dari dosa-dosa dan meningkatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Bagi penerima zakat, zakat dapat menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup.
Oleh karena itu, sebagai umat Muslim yang mampu, kita harus melaksanakan kewajiban zakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Kita harus memahami betul tujuan dari zakat dan menjalankan kewajiban zakat dengan sungguh-sungguh.
Demikianlah ceramah singkat tentang zakat. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Ceramah Singkat tentang Malam Lailatul Qadar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin membahas tentang malam Lailatul Qadar, salah satu malam yang sangat istimewa dalam agama Islam.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat diberkahi dan penuh rahmat dari Allah SWT.
Malam ini terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya di 10 malam terakhir Ramadan, meskipun tidak diketahui dengan pasti pada malam keberapa Lailatul Qadar jatuh.
Malam ini dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan dan kebaikan yang dilakukan pada malam ini akan dilipatgandakan pahalanya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
“Inna anzalnahu fi lailatil qadar. Wa ma adraaka ma lailatul qadar? Lailatul qadar khairun min alfi shahr.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.”
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan berkah dan rahmat. Pada malam ini, kita dianjurkan untuk melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan, seperti membaca Al-Quran, berdoa, berzikir, bersedekah, dan melakukan amalan-amalan baik lainnya.
Hadirin yang saya hormati,
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan malam-malam terakhir Ramadan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan ibadah dan berdoa.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kesempatan untuk memperoleh keberkahan malam Lailatul Qadar.
Demikianlah ceramah singkat tentang malam Lailatul Qadar ini. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Ceramah Singkat tentang Silaturahmi
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang silaturahmi, sebuah prinsip yang sangat penting dalam agama Islam.
Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan selalu menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai umat Muslim.
Dalam Al-Quran, Allah SWT juga telah menegaskan pentingnya silaturahmi. Allah SWT berfirman :
“Maka sesungguhnya orang yang memutuskan tali persaudaraan, dan memutuskan tali kekeluargaan, maka Allah akan memutuskan baginya tali kasih sayang-Nya di hari kiamat” (QS. Muhammad: 22-23).
Dari ayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah SWT sangat menyukai ketika kita menjalin silaturahmi dengan keluarga, tetangga, teman, dan masyarakat sekitar.
Silaturahmi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Pertama, silaturahmi dapat mempererat hubungan kita dengan Allah SWT. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR. Al-Bazzar, Hakim).
Kedua, silaturahmi dapat membantu kita dalam mengatasi kesulitan hidup. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain seperti bangunan, saling menguatkan.”
Ketika kita menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, maka kita akan memiliki dukungan dan bantuan saat kita membutuhkannya.
Ketiga, silaturahmi dapat membantu kita dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang paling dekat dengan Allah SWT adalah orang yang paling baik akhlaknya dan yang paling banyak menjalin silaturahmi.”
Ketika kita memiliki akhlak yang baik dan sering menjalin silaturahmi, maka kita akan merasa lebih bahagia dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Keempat, silaturahmi dapat membantu kita dalam mengatasi konflik dan permasalahan. Ketika kita menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, maka kita dapat menghindari konflik dan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik dan bijaksana.
Kelima, silaturahmi dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas hidup. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Saling cinta kasihlah di antara kamu, janganlah saling membenci dan saling menolak. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Ketika kita menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, maka kita akan merasa lebih bahagia dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk senantiasa menjalin silaturahmi dengan keluarga, tetangga, rekan kerja dan teman – teman untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh Ceramah Singkat tentang Menjaga pandangan saat Puasa.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan shalawat dan salam atas Rasul-Nya, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat.
Saudara-saudaraku yang terkasih dalam Islam,
Karena kita sekarang berada di bulan Ramadhan yang penuh berkah, penting bagi kita untuk merenungkan pentingnya menjaga penglihatan kita selama bulan suci ini. Nabi Muhammad (saw) bersabda,
الحديث الأول عن عبد الله بن عباس قال ما رأيت شيئاً أشبه باللمم مما قال أبو هريرة إن النبي {صلى الله عليه وسلم} قال إن الله كتب على ابن آدم حظه من الزنا أدرك ذلك لا محالة فزنا العينين النظر وزنا اللسان النطق والنفس تمنى وتشتهي والفرج يصدق ذلك أو يكذبه
“Telah ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina. Ia pasti mendapatkan hal itu, tak terhindarkan. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengarkan, zina lisan adalah mengucapkan, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah nafsu dan berharap. Sedangkan kemaluan, itulah yang membenarkan atau mendustakannya.”
Nabi (saw) juga mengatakan,
“Siapa yang dapat memberi jaminan kepadaku untuk menjaga apa yang ada di antara dua tulang rahangnya (lisannya) dan di antara kedua kakinya (kemaluannya), maka aku menjamin baginya surga.” Hadist Bukhari.
Hadits ini menekankan pentingnya mengendalikan hawa nafsu dan menjaga indera kita, termasuk penglihatan kita.
Selama bulan Ramadhan, kita tidak hanya diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja, tetapi juga dari segala macam perbuatan jahat, termasuk melihat hal-hal yang diharamkan.
Allah (SWT) berfirman dalam Al-Qur’an, “Katakan kepada orang-orang yang beriman untuk mengurangi (sebagian) penglihatan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan” (An Nur 30) .
Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahwa kita harus mengendalikan pandangan kita dan menghindari melihat apa pun yang dapat mengarah pada dosa, seperti pornografi, pakaian yang tidak sopan, atau apa pun yang haram.
Dengan menjaga penglihatan kita, kita melindungi diri kita dari melakukan dosa dan mendapatkan kemurkaan Allah (SWT).
Selanjutnya, kita harus ingat bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga tentang mendisiplinkan jiwa kita dan mengembangkan kebiasaan yang baik.
Kita harus menggunakan bulan ini untuk meningkatkan ketakwaan kita (kesadaran Tuhan) dan bekerja untuk meningkatkan diri kita sendiri dalam setiap aspek kehidupan kita.
Akhir kata, saudara-saudara sekalian, marilah kita mengingat pentingnya menjaga penglihatan kita selama Ramadhan dan seterusnya. Marilah kita berusaha untuk mengendalikan keinginan kita dan melindungi diri kita dari dosa dengan menghindari segala sesuatu yang dapat mengarah ke sana.
Semoga Allah (SWT) membantu kita untuk berhasil dalam upaya kita untuk menyenangkan Dia dan mendapatkan kesenangan-Nya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Ceramah Tentang Menjaga Omongan.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang pentingnya menjaga omongan. Omongan atau ucapan adalah salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai manusia.
Dalam Al-Quran, Allah SWT mengatakan, “Dan Allah telah menghimpun untukmu nikmat-Nya yang banyak, baik yang tampak maupun yang tersembunyi” (QS. Luqman: 20).
Namun, seringkali kita lupa bahwa nikmat ini harus dijaga dengan baik. Terkadang kita mengeluarkan kata-kata yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan bahkan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, mari kita berbicara tentang pentingnya menjaga omongan.
Pertama-tama, menjaga omongan adalah bagian dari ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah SWT mengatakan, ” Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS. Al-Isra: 36).
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat memperhatikan kata-kata yang keluar dari mulut kita. Jika kita ingin menjadi hamba yang taat kepada-Nya, maka kita harus berusaha untuk selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan benar.
Kedua, menjaga omongan dapat memperbaiki hubungan sosial kita dengan orang lain. Ketika kita berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain, maka kita akan dihormati dan dihargai pula oleh orang lain.
Dalam sebuah hadis Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita tidak bisa mengatakan yang baik, maka lebih baik untuk diam daripada mengeluarkan kata-kata yang merugikan.
Ketiga, menjaga omongan dapat melindungi kita dari dosa dan kesalahan. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin yang sempurna imannya adalah yang baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang baik akhlaknya terhadap keluarganya.”
Ketika kita mengucapkan kata-kata yang baik dan sopan, maka kita dapat menghindari kata-kata yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Keempat, menjaga omongan dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri. Ketika kita mengucapkan kata-kata yang positif dan membangun, maka kita akan merasa lebih baik dan positif juga.
Kata-kata positif dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan kita, sehingga kita dapat merasa lebih bahagia dan puas dalam hidup.
Kelima, menjaga omongan dapat meningkatkan kualitas diri kita sebagai manusia. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang paling dicintai Allah SWT adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Ketika kita mengucapkan kata-kata yang positif dan membangun, maka kita dapat membantu orang lain dan memberikan manfaat bagi mereka.
Demikianlah, pentingnya menjaga omongan. Kita harus selalu berusaha untuk mengeluarkan kata-kata yang baik dan bijak dari mulut kita agar selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Baca juga : 25 Nabi dan Rasul di Islam.
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Ceramah dan Contoh Ceramah Islam semoga bermanfaat, sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com