7 Skema Warna dalam Seni dan Teori

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang 7 Skema Warna dalam Seni dan juga akan membahas tentang Teori Warna dan juga komponen penting dalam warna.

Warna merupakan unsur penting dalam seni, termasuk seni rupa, seni lukis, seni grafis, seni patung, Seni Film dan seni lainnya.

Karena Warna dapat memengaruhi emosi, mood, dan persepsi kita terhadap sebuah karya seni, sehingga penting untuk seniman dan desainer untuk mempertimbangkan pemilihan warna dalam karya mereka.

Nah untuk penjelasannya, mari kita simak bersama-sama.

Pengertian Warna Adalah.

Skema warna
Warna

Secara sederhana, warna adalah cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek, yang kemudian diterima oleh mata kita dan diinterpretasikan oleh otak kita.

Warna dapat diukur dan didefinisikan dengan sistem warna, seperti RGB (Red Green Blue) atau CMYK (Cyan Magenta Yellow Key/Black), dan biasanya digunakan dalam pengolahan gambar, grafis, atau pencetakan.

Kombinasi warna yang berbeda dapat memiliki efek yang berbeda pada penglihatan kita dan dapat memberikan perasaan yang berbeda pada karya seni.

Dalam seni, spektrum warna dapat diaplikasikan pada berbagai media, termasuk cat, tinta, dan digital.

Seniman dapat mengeksplorasi spektrum warna dalam berbagai cara dan memanfaatkannya untuk menciptakan karya seni yang menarik dan bermakna.

Baca juga : Naturalisme adalah

7 Skema Warna

Skema warna adalah susunan warna yang dipilih untuk digunakan dalam suatu desain atau karya seni.

Skema warna dapat berbeda-beda, tergantung pada tujuan, tema, dan konteks desain atau karya seni yang dibuat.

Penggunaan skema warna yang tepat dapat mempengaruhi kesan yang diberikan oleh desain atau karya seni tersebut.

Beberapa skema warna yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Monokromatik.

Skema monokromatik
Monokromatik

Monokromatik menggunakan satu warna dasar dengan variasi nilai (kecerahan) dan saturasi (kemurnian) yang berbeda untuk menghasilkan tampilan dan nuansa yang konsisten.

Skema warna monokromatik sering digunakan untuk bagan dan grafik saat membuat kontras tinggi tidak diperlukan.

Contohnya, warna biru muda, biru laut, dan biru tua.

Analog.

Skema warna analog
Skema Analog

Analog menggunakan beberapa warna yang berdekatan di dalam lingkaran warna.

Struktur analog tidak membuat tema dengan warna kontras tinggi, sehingga biasanya digunakan untuk membuat desain yang lebih lembut dan kurang kontras.

Contohnya, kombinasi warna merah, jingga, dan kuning.

Komplementer.

complementary color wheel
Komplementer

komplementer menggunakan warna yang berada di sisi berlawanan di dalam lingkaran warna.

Skema warna komplementer memberikan jumlah kontras warna terbesar.

Contohnya, kombinasi warna merah dan hijau, atau kuning dan ungu.

Triad.

triadic color wheel
Triad

Triad menggunakan tiga warna yang sama-sama berjarak sama di dalam lingkaran warna.

Skema Triad berguna untuk menciptakan kontras yang tinggi antara setiap warna dalam sebuah desain.

Contohnya, kombinasi warna kuning, merah, dan biru.

Split-Complement.

compound color wheel
Split Complement

split-complement (Komplementer Terpisah) menggunakan satu warna dasar dan dua warna yang berada di sisi berlawanan dari warna komplementer warna dasar.

Komplementer terpisah mungkin sulit untuk diseimbangkan karena tidak seperti skema warna analog atau monokromatik, semua warna yang digunakan memberikan kesan kontras.

Contohnya, kombinasi warna biru, oranye, dan merah muda.

Tetrad (Persegi)

rectangular tetradic color wheel min 1
Tetrad

Tetrad menggunakan empat warna yang sama-sama berjarak sama di dalam lingkaran warna.

Tetrad juga dikenal sebagai skema warna persegi. Meskipun percampuran warna dengan jarak yang sama dapat memberi kontras pada desain kamu, pilih satu warna dominan untuk menyeimbangkan keempatnya.

Contohnya, kombinasi warna kuning, hijau, ungu, dan merah.

Accented Analogous.

images min 3

Accented Analogous menggunakan beberapa warna yang berdekatan di dalam lingkaran warna, dengan satu warna yang dijadikan aksen. Contohnya, kombinasi warna biru, biru-hijau, hijau, dan ungu, dengan aksen warna merah muda.

Setiap warna dapat menciptakan efek visual yang berbeda dalam karya seni atau desain. Pemilihan pencampuran warna yang tepat dapat membantu menciptakan kesan yang diinginkan dalam karya seni atau desain.

Baca juga : 4 Gambar Perspektif dalam Seni Rupa adalah

Tiga Komponen Utama Warna.

Warna memiliki tiga komponen utama: hue (warna dasar), value (nilai), dan saturation (saturasi).

Hue.

Hue: adalah warna dasar atau warna murni, seperti merah, kuning, atau biru. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: warna primer (merah, kuning, biru), warna sekunder (hijau, oranye, ungu), dan warna tersier (sepuluh warna lainnya yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dan sekunder).

Value.

Value: adalah tingkat kecerahan atau kegelapan warna. Nilai rendah atau gelap disebut bayangan, sementara nilai tinggi atau terang disebut highlight.

Saturation:

Saturation: adalah tingkat kekuatan atau kelemahan warna. Saturasi tinggi berarti warna murni, sedangkan saturasi rendah berarti warna yang dicampur dengan abu-abu atau putih.

Teori Lingkaran Warna

Teori Lingkaran Warna adalah sistem pengelompokkan warna yang disusun dalam bentuk lingkaran, yang membantu dalam pemilihan dan penggabungan warna dalam seni dan desain.

Lingkaran warna terdiri dari warna primer (merah, kuning, biru), warna sekunder (hijau, oranye, ungu) yang dihasilkan dari pencampuran warna primer, dan warna tersier (sepuluh warna lain yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dan sekunder).

Teori Lingkaran Warna dapat membantu seniman dan desainer dalam memahami hubungan antara warna dan cara menggabungkannya untuk menciptakan kesan yang diinginkan dalam karya seni dan desain.

Jika kita mencampur tiga warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru, maka kita dapat menghasilkan warna sekunder hijau, oranye, dan ungu.

Jika kita mengambil enam warna primer, sekunder, dan tersier yang umum digunakan dalam seni dan desain, maka ada 15 kemungkinan kombinasi dua warna yang berbeda yang dapat dihasilkan.

Dan Pencampuran warna untuk karya seni ini bisa lebih mudah ketika kamu menggunakan 7 Skema Warna diatas.

Baca juga : Seni Mosaik adalah.

Dan itulah kawan penjelasan mengenai 7 Skema Warna dalam Seni, semoga informasi bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com

Sumber : https://blog.hubspot.com/marketing/color-theory-design.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K