Halo sobat, Hari ini kita akan membahas tentang Teori Pembentukan Tata Surya, Karena sejak jaman dahulu kala Berbagai fenomena alam tersebut menyebabkan timbulnya keingintahuan di benak manusia.
Mengapa bintang hanya terlihat pada malam hari dan matahari bersinar pada siang hari?Mengapa matahari terbit di timur dan bukan di barat? Apakah Bumi dikelilingi matahari? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang timbul.
Hingga akhirnya banyak ahli yang dengan tekun melakukan penelitian dengan pengamatan dan percobaan untuk mengungkap misteri dan membiat Teori pembentukan Tata Surya. Usaha para ahli tersebut menghasilkan beberapa teori. Yaitu sebagai berikut :
7 Teori Pembentukan Tata Surya, Harus Tahu!
Teori ”Big Bang” (Ledakan Besar).

Salah satu teori populer yang menjelaskan terjadinya jagat raya dan Tata Surya adalah teori ”Big Bang”. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta.
Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain yang ada di jagat Raya kita yang luas.
Teori ”Big Bang” ini didukung oleh astronom asal Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukannya, yang menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Yang berarti Galaxy terus berkembang.
Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.
Penemuan ini juga disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang bernama COBE spacecraft dan Kajian-kajian dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Council for Nuclear Research).
Teori ”Keadaan Tetap”

Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan.
Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Orang yang percaya teori ini sepakat jika zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
Menurut teori ”keadaan tetap”, zat baru selalu diciptakan dalam ruang hampa di angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab dianggap melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan zat. Dimana zat tak bisa diciptakan ataupun dihilangkan.
Baca Juga : Hukum Kepler
Teori Nebula

Teori pembentukan Tata Surya ini dicetuskan oleh Filsuf Jerman yaitu Emmanuel Kant. Teori Nebula mengatakan bahwa Tata Surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan membentuk bola. Rotasi massa ini semakin lama semakin tinggi. Akibatnya, bagian tengah massa itu menggelembung. Akhirnya, lingkaran materi itu terlempar keluar. Lingkaran ini mendingin, mengecil, dan akhirnya menjadi planet.
Planet ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa. Lalu, lingkaran lain terlempar dan terlempar lagi dari pusat massa dan menjadi seluruh planet, termasuk Bumi.
Akhirnya, planet kita terbentuk dan Pusat massa menjadi matahari. Selanjutnya, planet-planet itu juga melemparkan massa keluar angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan.
Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari.
Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari.
Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet, termasuk Bumi yang kita tempati.
Teori ini diusulkan oleh Astronom Amerika Serikat, Forest Ray Moulton
Teori Pasang
Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris menyusun suatu teori yang dinamakan teori Pasang. Teori ini juga didasarkan atas ide benturan.
Teori pasang adalah teori yang didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori Planetesimal.
Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah akhirnya yang membentuk sebuah planet.
Baca Juga : Pengertian Sedimentasi.
Teori Lyttleton
Teori Pembentukan Tata Surya yang diusulkan oleh Astronom R.A Lyttleton ini mengatakan bahwa Matahari mulanya berupa bintang kembar yang mengelilingi sebuah medan gravitasi. Sebuah bintang menabrak salah satu bintang kembar dan mungkin menghancurkannya.
Bintang yang hancur itu berubah menjadi massa gas yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini menjadi dingin dan terbentuklah planet.
Adapun bintang yang bertahan, menjadi Matahari kita. Karena kekuatan gravitasinya, Matahari menahan planet yang terbentuk dan beredar menurut lintasannya sekarang. Jadi, jelaslah bahwa teori ini juga didasarkan atas ide benturan.
Teori Awan Debu
Teori Awan Debu adalah, Teori yang mengatakan bahwa calon Tata Surya semula merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.
Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan,melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Baca juga : 5 Gempa Bumi Terbesar di .
Teori-teori di depan hanyalah sedikit dari banyak teori yang telah diajukan para ahli tentang Teori Pembentukan Tata Surya. Tidak satu pun di antara teori tersebut yang dianggap benar-benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia.
Bahkan kalangan agama memiliki teori sendiri tentang teori Pembentukan Tata Surya. Yang penting kita tidak saling membenci karena perbedaan paham ya, sobat.
Sampai jumpa di materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com