Marhaban ya Ramadhan, selamat datang ya Ramadhan. akhirnya bulan yang di tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia datang juga. Begitu juga dengan tradisi menyambut Ramadhan di berbagai negara yang merayakannya.
Tak hanya di Indonesia, di negara yang memiliki tradisi dan penduduk mayoritas beragama Islam, Ramadhan memiliki nilai yang sangat tinggi hingga memiliki berbagai tradisi puasa unik tersendiri.
Beberapa praktik dan Tradisi menyambut Ramadhan ini unik untuk tiap negara dan telah dipertahankan selama bertahun-tahun dari generasi ke generasi. Adat dan tradisi puasa di berbagai negara ini menampilkan karakteristik unik dari setiap negara yang memilikinya.
Saat kamu membaca materi ini nanti, mungkin kalian akan menemukan sedikit kesamaan diantaranya, tapi ada perbedaan tipis yang membuat setiap perayaannya unik.
Jadi, negara mana saja sih yang memiliki tradisi unik, mari lihat sama – sama artikelnya :
7 Tradisi menyambut Ramadhan di Berbagai Negara di Dunia
Fanous (Mesir).

Fanous atau bisa diartikan sebagai lampion berwarna cerah u untuk Bulan Ramadhan. Fanous adalah tradisi unik yang biasa di rayakan oleh rakyat Mesir saat memasuki Bulan Ramadhan.
Saat Ramadhan orang – orang Mesir akan menerangi rumah, jalan dan lingkungan sekitar dengan lentera ini. Fanous dikenal karena desainnya yang unik dan memiliki pengerjaannya yang rumit. Hingga wajar jika Fanous menjadi simbol Ramadhan di Mesir.
Mesaharaty (Yordania)

Kita tahu, jika Sahur adalah suatu yang penting untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Selain telah menjadi sunah dan agar kita menjadi lebih kuat dalam menjalankan puasa tapi juga untuk menjaga kesehatan tubuh kita saat berpuasa.
Membangunkan Sahur telah menjadi sebuah tugas yang sering dilakukan oleh orang untuk berbuat baik untuk sesamanya. Seperti di Indonesia, anak – anak akan berkeliling membawa alat pemukul atau drum untuk membangunkan orang agar dapat sahur.
Dan ternyata di belahan dunia berbeda yaitu di Yordania (dan Mesir) terdapat tradisi serupa yang disebut Mesaharaty atau “penelepon malam”.
Tugas Mesaharaty adalah berkeliling di sekitar lingkungan, membangunkan orang-orang untuk dapat melakukan sahur. Seperti di Indonesia Mesaharaty ini juga diiringi dengan drum meski pukulan dan iramanya lebih pelan.
Para Mesaharaty biasanya penduduk lokal atau yang sudah akrab dengan warga. Karena saat berkeliling mereka akan memanggil nama orang atau keluarga yang akan mereka bangunkan.
Ramadhan Drummer (Turki).

Sama dengan Mesaharaty, Tradisi menyambut Ramadhan di Turki adalah Pemukul drum Turki dimana orang – orang akan berkeliling untuk membangunkan orang. Tapi bedanya dengan Mesaharaty yang cenderung pelan dan membangunkan dengan menyebutkan nama.
Penambah drum Turki lebih mirip dengan di Indonesia, mereka memukul keras – keras drum sambil berkeliling Sambil bernyanyi untuk membangunkan orang agar mau sahur.
Baca juga : Hukuman – Hukuman aneh di dunia.
Mheibes (Irak).

Di Irak terdapat tradisi permainan unik yang biasanya di lakukan sehabis berbuka puasa di sana. Permainan unik ini bernama Mheibes.
Dalam Mheibes, para pria Irak akan berkumpul di sebuah tempat untuk bermain. Biasanya terdiri dari dua kelompok dan satu cincin. Setiap grup terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain sekaligus. Dalam permainan ini setiap Tim bergantian menyembunyikan cincin dari pihak lawannya.
Permainan dimulai dengan pemimpin satu kelompok secara diam-diam memberikan cincin tersebut kepada salah satu anggota timnya. Lalu tim lawan harus menebak siapa yang menyembunyikan cincin tersebut.
Sebuah permainan yang sederhana tapi dapat menumbuhkan rasa persatuan dan persaudaraan orang – orang Irak.
Haq Al Laila (UEA)

Perayaan datangnya bulan suci Ramadhan oleh masyarakat UEA ini dimulai pada malam tanggal 15 di bulan Sya’ban – bulan Islam sebelum Ramadhan.
Tujuan awal dari acara ini adalah untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat dan anak-anak tentang datangnya bulan suci Ramadhan. Selama bertahun-tahun Haq Al Laila telah menjadi salah satu tradisi Ramadhan yang paling dirayakan di UEA.
Anak-anak akan pergi ke jalan dengan berpakaian yang unik dan menarik. Mereka berjalan di sekitar area menyanyikan lagu, meminta permen dan meneriakkan ” Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum ,” yang berarti ” berikan kepada kami dan Allah akan memberimu pahala, dan membantu Anda mengunjungi Mekah.”
Perayaan ini mirip dengan perayaan Halloween di dunia Barat.
Midfa al Iftar (Libanon)

Mungkin tradisi ini adalah tradisi tertua dalam merayakan dan menyambut Ramadhan di dunia. Di berbagai negara timur tengah (termasuk beberapa daerah di Indonesia) terkhususnya Lebanon, menggunakan Midfa al Iftar (meriam Ramadhan sejak 200 tahun lalu untuk menandai saat berbuka.
Konon tradisi ini berasal dari Mesir. saat penguasa saat itu bernama Khosh Qadam secara tidak sengaja menembakkan meriam saat matahari terbenam. Suaranya bergemanya sampai di seluruh kota Kairo dan orang-orang mengira itu adalah waktu yang menandakan waktu berbuka puasa. Orang-orang sangat menyukai tradisi itu dan akhirnya menjadikannya sebagai tradisi dan tersebar sampai Lebanon.
Meski banyak negara yang melakukannya, di Lebanon telah menggunakan cari ini sejak Abad ke-19.
Chaand Raat (India, Bangladesh dan Pakistan)

Tradisi menyambut Ramadhan terakhir berasal dari Asia Selatan (India, Pakistan dan Bangladesh) yaitu Chaand Raat. Dalam perayaan ini orang – orang muslim akan saling bertukar makanan penutup dan makanan manis kepada tetangga dan keluarga.
Lalu mereka akan berbondong-bondong untuk berbelanja, memakai perhiasan dan juga memakai heena (lukisan tubuh India) di tangan mereka. Selian itu Bazaar lokal meriah akan berjejer sampai waktu Idul Fitri tiba.
Dan itulah kawan Tradisi menyambut Ramadhan di berbagai negara di dunia, semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu. Dan sampai jumpa di materi menarik lainnya.
Dari kami ilmusaku mengucapkan : Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.