Absurdisme adalah 4 Contoh dan Sejarah

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Absurdisme adalah sebuah filosofi yang mempertanyakan tujuan dan hidup manusia di dunia.

Di cetuskan oleh Penulis Albert Camus dalam buku – bukunya dan salah satu yang paling terkenal melalui esai dan cerita sisipus dari Yunani Kuno yang mendorong batu bulat besar menaiki bukit dan yang dia lakukan pasti terlihat..well Absurd.

Tapi apa sih Pengertian Absurdisme adalah… Mari kita simak penjelasannya Berikut ini.

Absurdisme adalah.

images 2 min 15
Sisipus mendorong Batu.

Absurdisme adalah suatu filsafat dan Sastra yang menyatakan bahwa kehidupan manusia tidak memiliki arti atau tujuan yang jelas, dan bahwa dunia itu sendiri mungkin tidak memiliki makna atau tujuan. Absurdisme bersifat paradoks hingga tidak dapat dipahami oleh nalar manusia.

Pandangan ini menyatakan bahwa Dunia ini Absurd dan tidak masuk akal, hingga manusia harus menerima ketidakpastian dan ketidakjelasan ini, dan memutuskan untuk menciptakan arti dan tujuan mereka sendiri dalam hidup mereka.

Salah satu tokoh absurdisme yang terkenal adalah Albert Camus, yang berpendapat bahwa kehidupan adalah absurd tetapi bahwa manusia harus menemukan arti dalam tindakan mereka sendiri, meskipun arti ini mungkin bersifat sementara atau subjektif.

Apa itu absurd.

Apa itu absurd merujuk pada sesuatu yang sangat tidak masuk akal atau tidak wajar. Hal itu dapat digunakan untuk menggambarkan situasi atau pernyataan yang sangat aneh, kontradiktif, atau tidak dapat dipahami.

Istilah ini dapat digunakan dalam konteks humor atau satire, tetapi juga dapat digunakan dalam konteks serius untuk menunjukkan keadaan yang tidak wajar atau tidak adil.

Contoh penggunaan dari “absurd” adalah seperti “ide tersebut terdengar sangat absurd, karena itu sangat tidak masuk akal.”

Sejarah Absurdisme

Absurdisme adalah gerakan intelektual dan seni yang muncul pada awal abad ke-20, terutama di Prancis, sebagai tanggapan terhadap situasi politik, sosial, dan budaya yang tidak menentu pada masa itu.

Gerakan ini dipengaruhi oleh perang dunia pertama, revolusi industri, dan perkembangan teknologi yang cepat, serta kehilangan makna dan tujuan hidup manusia dalam dunia yang semakin kompleks dan tidak pasti.

Gerakan ini berkembang dari filosofi eksistensialis dan nihilisme, yang menolak nilai-nilai tradisional dan berusaha mencari makna dalam kehidupan manusia melalui pengalaman individu dan kebebasan pribadi.

Albert Camus, Samuel Beckett, dan Jean-Paul Sartre adalah beberapa filsuf dan penulis yang paling terkenal dalam gerakan absurdisme.

Absurdisme juga mempengaruhi seni dan teater pada masa itu. Seniman-seniman seperti Salvador Dali, Rene Magritte, dan Max Ernst menciptakan karya seni yang mengeksplorasi konsep-konsep absurdisme, seperti gambar-gambar yang memperlihatkan kombinasi objek-objek yang tidak lazim dan tidak masuk akal.

Dalam teater, absurdisme dicontohkan oleh karya-karya Samuel Beckett seperti “Waiting for Godot” dan “Endgame”, yang memperlihatkan tokoh-tokoh yang terjebak dalam situasi yang sia-sia dan absurd.

Karya-karya ini seringkali memperlihatkan tokoh-tokoh yang berjuang untuk mencari makna dalam kehidupan mereka.

Absurdisme dalam sastra mengacu pada gerakan sastra yang muncul pada abad ke-20 yang menggambarkan dunia yang tanpa makna atau tujuan yang jelas, dan seringkali mengeksplorasi konsep-konsep seperti ketidakpastian, ketidakjelasan, dan kebingungan.

Karya-karya sastra yang memperlihatkan karakteristik absurdisme seringkali memperlihatkan tokoh-tokoh yang terisolasi dan kesulitan dalam mencari makna dalam kehidupan mereka.

Beberapa contoh karya sastra yang memperlihatkan pengaruh absurdisme antara lain “The Stranger” karya Albert Camus, dan “The Trial” karya Franz Kafka dan mempengaruhi aliran Kafkaesque.

Karya-karya ini seringkali memperlihatkan tokoh-tokoh yang berjuang untuk mencari makna dalam kehidupan mereka, dan akhirnya merasa terjebak dalam sebuah dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan.

Melalui karya-karya ini, pengarang-pengarang absurdisme berusaha untuk menunjukkan bahwa kehidupan manusia dapat sangat kompleks dan tidak selalu memiliki jawaban yang jelas atau mudah ditemukan.

Perbedaan antara Absurdisme Nihilisme dan Eksistensialisme.

Absurdisme, nihilisme, dan eksistensialisme adalah aliran filsafat dan sastra yang terkait erat satu sama lain. Namun, meskipun memiliki beberapa kesamaan, ketiganya juga memiliki perbedaan yang signifikan.

Berikut adalah perbedaan antara Absurdisme nihilisme, dan eksistensialisme:

  • Nihilisme menyebutkan jika bahwa tidak ada makna objektif dalam hidup, kita hanya hidup menuju ketidakadaan.
  • Eksistensialisme menjawab ini dengan mengatakan bahwa kita harus menciptakan makna kita sendiri melalui pilihan yang kita buat dalam hidup kita.
  • Absurdisme di sisi lain mengatakan bahwa kita tidak perlu berusaha menciptakan makna kita sendiri, tetapi kita harus menatap hidup yang absurd dan memberontak melawan kesia-siaan.

3 Pilihan Menanggapi absurd Menurut Albert Camus.

Albert Camus mengatakan jika semesta dan angkasa Raya ini tak bisa diprediksi, kacau dan Absurd. Dan kita sebagai manusia memiliki 3 Pilihan Menanggapi absurd Menurut Albert Camus untuk menjalani kehidupan kita yaitu :

  • Bunuh diri: Pilihan pertama adalah bunuh diri. Jika hidup tidak ada artinya lalu mengapa terus hidup? Tapi pilihan ini dianggap bukan pilihan yang tepat oleh Albert Camus sendiri. Karena bunuh diri tidak memberikan jawaban pada makna, dan hanya menghindari masalah.
  • Leap of Faith (Lompatan Keyakinan/ Kembali Keimanan): Pilihan kedua adalah melakukan lompatan keyakinan, maksudnya dari pada kita pusing memikirkan makna dalam hidup, kenapa tidak kembali mempercayai beberapa doktrin atau ideologi yang memberi tahu kita bahwa ada makna yang harus kita yakini melalui takdir dan kehendak Tuhan. Jika memilih pilihan ini kamu dianggap suicide dalam filosofi karena tidak memiliki pilihan sendiri dan mengikuti doktrin agama.
  • Melawan Absurdisme : melawan atau memberontak melawan kesia-siaan. Hingga kita tidak melarikan diri dari Absurd melalui kematian secara fisik dan filosofi. Dan bertarung melawan berbagai kejadian Absurd tanpa melarikan diri, dan dengan integritas. Seperti mitos Sisipus yang dikutuk mendorong baru besar oleh Zeus dan dia terus melakukannya meski terlihat mustahil.

4 Contoh Karya Seni Absurdisme

Berikut ini adalah beberapa contoh karya Seni Absurdisme yang mewakili aliran Absurdisme:

Drama “Waiting for Godot” karya Samuel Beckett:

images 3 min 8

Drama ini menceritakan tentang dua orang gelandangan yang menunggu kehadiran seorang karakter bernama Godot.

Namun, Godot tidak pernah datang dan tidak ada penjelasan tentang siapa Godot sebenarnya. Drama ini menunjukkan keberadaan keabsurdan dalam kehidupan manusia dan bahwa tujuan manusia tidak selalu jelas.

Cerpen “The Metamorphosis” karya Franz Kafka.

images 4 min 7

Cerpen ini mengisahkan tentang seorang pria yang tiba-tiba berubah menjadi seekor serangga. Cerpen ini menunjukkan keabsurdan dalam kehidupan manusia dan bahwa hidup manusia tidak selalu dapat dijelaskan atau dipahami.

Film “The Lobster” karya Yorgos Lanthimos.

images 5 5

Film ini mengambil latar belakang dunia dystopian di mana orang yang tidak menikah akan diubah menjadi hewan.

Film ini menunjukkan keabsurdan dalam norma-norma sosial dan mengekspos keberadaan tekanan sosial yang mengatur cara hidup manusia.

Lukisan “The Persistence of Memory” karya Salvador Dali.

images 6 min 3

Lukisan ini menunjukkan jam-jam meleleh yang terlihat absurd dan tidak masuk akal. Lukisan ini menunjukkan bahwa realitas dapat digambarkan secara tidak masuk akal dan dapat menggambarkan keberadaan keabsurdan dalam kehidupan manusia.

Baca juga : Pragmatisme adalah

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Absurdisme adalah, Apa itu Absurd dan Contoh Karya Seni Absurdisme semoga bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K