Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Aliran Fluxus adalah dan 7 Contoh Karya Aliran Fluxus yang mendapatkan perhatian dunia, dan menjadi daya tarik Aliran Seni ini.
Aliran Fluxus adalah

Aliran Fluxus adalah gerakan seni radikal yang muncul pada tahun 1960-an. Fluxus berasal dari bahasa Latin yang berarti “aliran” atau “pergerakan” dan gerakan ini bertujuan untuk mengeksplorasi batasan tradisional seni serta memperluas konsep seni dalam kehidupan sehari-hari.
Fluxus didirikan oleh sekelompok seniman internasional yang dipimpin oleh George Maciunas. Mereka menentang kesenian konvensional dan mengusulkan ide bahwa seni dapat ditemukan di mana saja dan oleh siapa saja.
Gerakan ini berusaha untuk menghapus batas antara seni dan kehidupan, dan mempromosikan ide bahwa seni adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas pada elit seniman atau institusi seni.
Seniman-seniman Fluxus sering kali menggunakan berbagai media dan pendekatan artistik yang eksperimental, termasuk karya tampilan, happening, konser musik eksperimental, puisi suara, film eksperimental, dan objek seni yang interaktif.
Mereka menekankan pada konsep-konsep seperti kesederhanaan, humor, partisipasi langsung penonton, dan penolakan terhadap nilai komersial dalam seni.
Salah satu seniman Fluxus yang terkenal adalah Yoko Ono, yang kemudian menjadi dikenal sebagai istri dari John Lennon.
Karya-karya seni Ono sering kali melibatkan partisipasi penonton dan mengajak orang-orang untuk berpikir secara kreatif dan reflektif tentang dunia di sekitar mereka.
Gerakan Fluxus berpengaruh dalam mengubah pandangan tradisional terhadap seni, dan warisan mereka dapat dilihat dalam seni kontemporer hingga saat ini.
Ciri Ciri Aliran Seni Fluxus
Berikut adalah beberapa ciri ciri aliran seni Fluxus:
- Interdisipliner: Aliran Fluxus melibatkan berbagai disiplin seni, termasuk seni visual, musik, teater, puisi, film, tari, dan performa. Seniman Fluxus sering kali menggunakan pendekatan interdisipliner dalam karya mereka, menggabungkan berbagai media dan teknik artistik.
- Eksperimental: Seniman-seniman Fluxus mendorong eksperimen dan inovasi dalam karya mereka. Mereka sering kali mengeksplorasi teknik, medium, dan konsep yang tidak konvensional atau non-tradisional, memperluas batasan tradisional seni.
- Kesederhanaan: Fluxus mengedepankan gagasan kesederhanaan dalam karya seni. Seniman-seniman Fluxus menggunakan materi dan objek yang umum atau sederhana sehari-hari, seperti kertas, kardus, kayu, atau benda-benda sehari-hari lainnya, sebagai bahan untuk karya mereka.
- Humor: Humor merupakan elemen penting dalam seni Fluxus. Seniman-seniman Fluxus sering kali menggunakan humor untuk meruntuhkan batasan antara seni dan kehidupan sehari-hari, mengajak penonton untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan tidak konvensional.
- Partisipasi penonton: Aliran Fluxus mendorong partisipasi langsung penonton dalam karya seni. Mereka merancang karya-karya yang melibatkan penonton secara aktif, mengundang mereka untuk berinteraksi dengan karya dan menjadi bagian dari proses artistik.
- Anti-establishment: Fluxus melawan institusi seni tradisional dan gerakan komersialisasi seni. Mereka menolak nilai komersial dalam seni dan mengusulkan bahwa seni dapat diakses dan dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas pada kelompok elit seniman atau lembaga seni.
- Perayaan momen sehari-hari: Seniman-seniman Fluxus tertarik dengan momen-momen kehidupan sehari-hari dan menganggapnya sebagai bahan artistik. Mereka mencoba menghadirkan dan menghargai momen-momen kecil dan biasa dalam karya seni mereka, mengubahnya menjadi pengalaman artistik.
Ciri ciri aliran Fluxus ini memberikan gambaran umum tentang aliran seni Fluxus, namun penting untuk diingat bahwa gerakan ini mencakup beragam pendekatan dan eksperimen, sehingga variasi dalam karya seniman-seniman Fluxus sangatlah luas.
Jenis Gerakan Seni Fluxus
Jenis Gerakan seni Fluxus mencakup berbagai jenis seni yang meliputi:
- Tampilan (Performance): Fluxus dikenal dengan karya tampilan atau performa yang melibatkan interaksi langsung dengan penonton. Karya tampilan Fluxus sering kali berupa aksi-aksi spontan, gestur-gestur fisik, atau skenario sederhana yang mengundang partisipasi penonton.
- Objek Seni: Seniman Fluxus menciptakan objek seni yang sederhana dan sering kali interaktif. Objek-objek ini dapat berupa benda-benda sehari-hari yang dimodifikasi atau diubah fungsinya untuk menghadirkan pengalaman artistik, atau objek-objek yang dirancang khusus untuk mengajak penonton berinteraksi.
- Musik Eksperimental: Fluxus juga menggabungkan elemen musik eksperimental dalam karya-karyanya. Seniman-seniman Fluxus sering kali melakukan konser musik yang tidak konvensional, menggunakan instrumen yang tidak biasa atau melakukan aksi-aksi suara yang eksperimen dalam konteks artistik.
- Puisi Suara: Gerakan Fluxus juga mencakup eksplorasi dalam bentuk puisi suara. Seniman-seniman Fluxus menciptakan karya-karya yang berfokus pada suara, kata-kata, intonasi, dan ritme, menggunakan bahasa sebagai medium ekspresi artistik.
- Film Eksperimental: Beberapa seniman Fluxus juga eksperimen dalam bidang film. Mereka menciptakan film-film eksperimental yang menggabungkan elemen-elemen tak konvensional seperti adegan-adegan tak berhubungan atau teknik editing yang tidak biasa.
- Fotografi: Seniman-seniman Fluxus juga menggunakan fotografi sebagai media ekspresi artistik. Mereka menciptakan karya-karya fotografi yang mengeksplorasi tema-tema eksperimental, konseptual, atau humoristik.
- Buku Seni: Fluxus dikenal dengan karya-karya seni dalam bentuk buku. Buku-buku seni Fluxus sering kali merupakan kolaborasi antara seniman-seniman berbagai disiplin dan berisi karya-karya visual, puisi, instruksi, dan gagasan-gagasan artistik.
Jenis seni Fluxus tidak terbatas pada daftar di atas, karena gerakan ini menekankan eksperimen, kebebasan, dan perluasan konsep seni.
Seniman-seniman Fluxus terlibat dalam berbagai bentuk ekspresi artistik dan sering kali menggabungkan beberapa medium untuk menciptakan karya-karya yang inovatif dan provokatif.
Sejarah Aliran Fluxus
Sejarah aliran Fluxus memiliki sejarah yang berakar pada tahun 1960-an dan berpusat di kota New York, Amerika Serikat.
Gerakan Fluxus dimulai pada tahun 1960 oleh sekelompok seniman internasional yang dipimpin oleh George Maciunas, seorang seniman dan kurator asal Lithuania.
Maciunas mengorganisir serangkaian pertunjukan dan pameran seni yang bertujuan untuk merangkul konsep seni yang radikal dan non-tradisional.
Pada tahun 1961, Fluxus mengadakan pameran pertamanya di Jerman dengan judul “Fluxus Internationale Festspiele Neuester Musik” di Wiesbaden.
Pameran ini menampilkan berbagai karya seni Fluxus, termasuk karya-karya dari seniman-seniman seperti Nam June Paik, George Brecht, Yoko Ono, dan Joseph Beuys. Selain itu, Maciunas juga menerbitkan manifesto dan majalah Fluxus yang menjadi sarana penting untuk menyebarkan ide-ide gerakan tersebut.
Setelah pameran di Wiesbaden, gerakan Fluxus meluas ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Para seniman Fluxus terlibat dalam pameran, pertunjukan, dan kolaborasi internasional, memperkenalkan konsep seni Fluxus kepada khalayak yang lebih luas.
Seniman-seniman Fluxus sering kali berkolaborasi satu sama lain dalam pertunjukan seni dan acara-acara publik.
Pertunjukan Fluxus (happening) melibatkan aksi-aksi spontan, interaksi dengan penonton, dan penggunaan benda-benda sederhana.
Kolaborasi antara seniman Fluxus sering kali menghasilkan karya-karya yang inovatif dan provokatif.
Gerakan Fluxus memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan seni kontemporer. Pendekatan yang eksperimental, perluasan konsep seni, dan penekanan pada partisipasi penonton merupakan warisan yang masih terasa dalam seni saat ini.
Banyak seniman dan pergerakan seni kontemporer terinspirasi oleh konsep dan pendekatan Fluxus.
Meskipun gerakan Fluxus mencapai puncaknya pada tahun 1960-an, pengaruhnya masih dirasakan hingga saat ini.
Banyak seniman dan kurator yang terus menggali ide-ide Fluxus dalam karya mereka, menghidupkan kembali semangat eksperimen dan penolakan terhadap batasan konvensional dalam seni.
7 Contoh Karya Aliran Fluxus
Berikut ini adalah beberapa contoh karya Aliran Fluxus yang mewakili variasi pendekatan dan media yang digunakan oleh seniman-seniman Fluxus:
“Cut Piece” oleh Yoko Ono

Dalam karya ini, Yoko Ono mengundang penonton untuk memotong potongan-potongan pakaian yang dia kenakan saat berdiri di atas panggung. Karya ini mengeksplorasi tema partisipasi penonton dan peran perempuan dalam masyarakat.
“Water Yam” oleh George Brecht.

“Water Yam” adalah sebuah buku seni oleh George Brecht yang berisi serangkaian instruksi atau petunjuk yang ambigu. Buku ini mendorong pembaca untuk berpikir secara kreatif dan menginterpretasikan instruksi-instruksi tersebut.
“Piano Piece #1” oleh Nam June Paik

Dalam karya ini, Nam June Paik menempatkan objek-objek non-musik di atas piano dan melakukan aksi-aksi eksperimental, seperti menekan tombol-tombol secara acak atau menutupi piano dengan kain. Ini adalah contoh dari eksplorasi Fluxus dalam bidang musik eksperimental.
“Fluxkit” oleh George Maciunas.

Fluxkit adalah kotak yang berisi berbagai objek dan instruksi yang mengajak penonton untuk berpartisipasi dan berinteraksi. Fluxkit merupakan karya yang representatif dari konsep partisipasi dan eksplorasi objek seni dalam gerakan Fluxus.
“Film No. 4 (Bottoms)” oleh John Lennon dan Yoko Ono.

Dalam film ini, Lennon dan Ono merekam potongan-potongan pendek dari bagian belakang tubuh beberapa individu yang berjalan di depan kamera. Karya ini mengajak penonton untuk melihat keindahan dalam hal-hal sederhana dan mempertanyakan batasan-batasan estetika tradisional.
“Instructed Painting” oleh Ben Vautier.
Dalam karya ini, Ben Vautier memberikan instruksi secara langsung kepada penonton untuk melukis dengan cara yang mungkin bertentangan dengan kebiasaan atau konvensi. Karya ini menggabungkan humor dan interaksi penonton dalam menciptakan karya seni.
“Theatre Piece No. 1” oleh George Maciunas.
Ini adalah karya pertunjukan atau happening yang melibatkan aksi-aksi eksperimental, termasuk permainan kartu yang melibatkan pemotongan dan penempelan kartu secara acak, serta interaksi dengan penonton.
Baca juga : Aliran Seni Bauhaus adalah
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Aliran Seni Fluxus, Ciri Ciri Aliran Fluxus, Jenis Gerakan Seni Fluxus, Sejarah aliran Fluxus dan Contoh Karya Aliran Fluxus.
Semoga membantu, sampai jumpa di postingan berikutnya hanya untuk kamu. Jangan lupa untuk share tulisan ini di media sosial kamu untuk menyebarkan tulisan ini pada orang lain, karena ingat ilmu hanya di ilmusaku.com
Jangan lupa untuk share tulisan kami di sosial media kamu atau ikuti kami di sosial media kamu di Twitter, Facebook dan Instagram dan juga berlangganan news.google.com.