Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang Aliran Seni Rupa Primitivisme adalah…dan juga penjelasan mengenai ciri dan contoh Primitivisme yang menjadi salah satu gerakan seni di dunia.
Keinginan para pelaku seni di Amerika Serikat dan Eropa untuk mencapai “pencerahan” dan keinginan untuk kembali ke perasaan nostalgia sebelum seni menjadi begitu rumit dan kompleks dengan meminjam berbagai gaya dan cara dari kebudayaan “lain” yang mereka anggap primitif seperti kebudayaan Indian, Arab, Asia dll.
Hingga seakan – akan gaya melukis mereka dapat menangkap kesan kehidupan masa lalu yang lebih “primitif”. Primitivisme bukanlah gerakan artistik baru atau aliran baru tetapi sebuah tren dimana seniman modern mencari ke masa lalu atau mengambil budaya yang berbeda dari kehidupan modern untuk sumber seni baru dalam menghadapi arus industrialisasi dan modernisasi yang terus berjalan.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang Primitivisme, mari kita simak penjelasannya sama – sama.
Primitivisme adalah

Primitivisme adalah tren dan cara idealisasi estetika (keindahan) yang meniru sebuah budaya lain atau bercita-cita untuk menciptakan kembali pengalaman “primitif” dari masa lalu yang jauh dari arus modernitas.
Para Pencinta Aliran ini menganggap jika hal-hal dari kebudayaan lain dan asing (contohnya kebudayaan Baduy di Lebak) lebih mulia dan murni daripada orang-orang “beradab” dan masyarakat modern yang kaku.
Aliran “Primitif” memberi para seniman cara untuk mengkritik tradisi seni rupa Eropa yang dianggap sudah stagnan. Penggunaan seni primitif membawa kembali bentuk yang lebih sederhana dan figur yang lebih abstrak dari seni.
Seni Primitif ini yang menginspirasi para seniman modern seperti Gauguin, Picasso, dan Matisse untuk menciptakan berbagai aliran baru dan lebih kontemporer seperti abstraksionisme, Fauvisme, kubisme dan lain sebagainya.
Primitif Adalah
Istilah “primitif” sendiri berasal dari bahasa Latin, yang berarti “sesuatu yang pertama ada atau sesuatu yang paling awal dari jenisnya.” label “primitif” disini bukan berarti tidak “beradab” hanya mereka anggap primitif sebagai sesuatu yang berbeda dan asing dan jauh dari masa lalu.
Meski dulu Ketika para penjelajah dari negara – negara timur datang ke Eropa, mereka sangat terpukau dengan berbagai cerita tentang negeri yang jauh dan “primitif” disebrang jauh.
hingga para penjelajah Eropa sangat ingin mencari dan menemukan kebudayaan “primitif” yang berbeda dari kebudayaan Eropa yang mereka anggap lebih “beradab”.
Primitif sendiri sering dipakai oleh para kolonialis sebagai sentimen buruk terhadap bangsa yang mereka jajah.
Baca juga : Kontemporer adalah.
Sejarah Singkat Aliran Primitivisme
Sejak abad Penjelajahan samudera membawa banyak pelaut berlayar jauh sampai ke Laut Selatan dan Afrika. Para Pelaut itu akan membawa kembali kisah tentang budaya baru yang mereka dapatkan di timur jauh kembali ke Eropa.
Orang Eropa lalu mengagumi budaya baru ini karena dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan eksotisme tetapi mereka juga memandang rendah kebudayaan lokal tersebut, dan dianggap “tidak beradab” karena berbeda dengan tata krama dan kebiasaan mereka.
Selama abad ke – 18 , para filsuf mulai mengeksplorasi berbagai macam ilmu yang dikotomi antara rasional dan irasional, alam dan buatan hingga memaksa banyak orang untuk mempertanyakan tempat mereka sendiri di dunia yang dianggap beradab.
Dengan meningkatnya arus modernisasi, urbanisasi dan industrialisasi, penulis – penulis seperti Johann Gottfried Herder dan Jean-Jacques Rousseau mulai mempromosikan sebuah gagasan cara hidup baru yaitu gagasan hidup “primitif”.
Yaitu dengan cara melepaskan diri dari perkembangan teknologi dan budaya yang dianggap penuh tekanan dan meningkatkan kembali ritme dan keseimbangan dengan alam.
Keinginan akan hidup yang lebih sederhana ini selanjutnya dihubungkan dengan gagasan “arcadia”, sehingga menetapkan yang primitif sebagai sebuah aliran yang menarik, dan bahkan dianggap sebagai sebuah Nirwana yang telah lama hilang.
Karena pada masa ini, masyarakat Eropa telah menjadi korup dan dipimpin oleh orang-orang yang penuh dengan keserakahan, egoisme, dan haus kekuasaan.
Manusia primitif, yang konon lebih dekat dengan alam, dianggap lebih unggul dalam berperilaku dan memiliki adab dan moral dibandingkan manusia modern yang korup.
Untuk itu para Seniman mulai menjelajahi peradaban dan budaya lain untuk melawan tradisi Barat yang mereka anggap telah mulai menyempit dan hampir mati.
Apalagi setelah Patung dan topeng dari Afrika serta Oseania dan benda-benda dari suku asli Amerika masuk ke museum- museum di Paris, London, dan Berlin (hasil rampasan dari penjajahan) dan dipamerkan di pameran – pameran terkenal di dunia.
Pameran – Pameran artifak dari para suku yang dipamerkan di museum inilah yang menjadi inspirasi untuk pelukis Impresionisme terkenal seperti Paul Gauguin yang menggunakan efek dekoratif yang rata dan bentuk-bentuk bergaya yang mirip dengan benda-benda yang ia temui di museum dan perjalanannya di Tahiti dan Hawaii.
Ketertarikan Gauguin dengan budaya lain ini mendorongnya untuk lebih mendorong eksplorasi estetika ke arah yang lebih radikal hingga mulai mengeksplorasi berbagai gaya melukis baru seperti simbolisme dan lain sebagainya.
Beragam seniman, termasuk Henri Matisse dan Fauves , Edvard Munch dan James Ensor , bersama dengan sejumlah Ekspresionis Jerman mendapatkan inspirasi dalam artefak Primitif di museum.
Bahkan Saingan Matisse, Pablo Picasso pun mulai mengadopsi gaya – gaya primitif ke dalam lukisannya.Karya Kubisme awal Picasso Demoiselles D’Avignon (1907) mungkin adalah salah satu contoh paling terkenal dari apropriasi seni modern atas bentuk seni primitif.
Seniman Amerika seperti Max Weber dan Marius de Zayas melakukan perjalanan ke Eropa dan melihat secara langsung pengaruh seni primitif di aliran avant-garde.
Pada 1920-an dan 1930-an, filsuf Alain Locke dan yang lainnya menekankan pentingnya seniman Afrika-Amerika menggunakan seni Afrika sebagai inspirasi. seniman Harlem Renaissance, seperti Aaron Douglas dan Beauford Delaney , mendapatkan inspirasi dari seni dan sejarah untuk karya Afrika Amerika modern.
Seniman surealis juga terinspirasi dengan seni primitif, meskipun mereka lebih menyukai seni Oseanik dan Pribumi Amerika daripada seni Afrika.
Ciri-ciri Primitivisme
Berikut ini adalah beberapa ciri dari aliran Primitivisme :
- Bersifat sederhana
- cenderung ekspresif
- Memiliki kesan magis dan sakral
- Terinspirasi dari Masa lalu dan memiliki kesan nostalgia
- Terinspirasi oleh kebudayaan Tribal (suku) dan kebudayaan asing lainnya (banyak dari suku – suku di Afrika, Oseania dll).
- Spontanitas dan cenderung kasar.
Baca juga : Impresionisme adalah.
5 Contoh Karya Primitivisme
Berikut ini adalah beberapa contoh seni primitif :
Les Demoiselles d’Avignon (Pablo Picasso)

Verlorenes Paradies (Emil Nolde)

Women on the Beach (Paul Gauguin)

The Dance (Henri Matisse)

Primitivism and Naive Art (Henri Rousseau)

Jenis Seni Primitivisme
Berikut ini 3 jenis Seni Primitif antara lain :
- Abstrak
- Naturalis
- stylized
Seniman Primitivisme
Berikut ini adalah beberapa artis yang memiliki dan terkenal dengan karena Primitivisme.
- Henri Matisse
- Paul Gauguin
- Pablo Picasso
- Jean-Michel Basquiat
- Henri Rousseau
- Simone Mary Bouchard
- Streeter Blair
- Gheza Vida
- Wladimir Burliuk
- Teofil Ociepka
Baca juga : Aliran Fauvisme adalah.
Dan itulah kawan Pengertian tentang Aliran dan Gerakan Seni Primitivisme semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya.