Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Anarkisme adalah dan juga 6 Jenis dan sejarah. Mengingat kita sempat dihebohkan dengan perilaku anarko beberapa waktu lalu, apalagi dikatakan perilaku mereka dianggap mengancam keamanan negara.
Tapi apa benar, Anarkisme sebuah ideologi berbahaya ? Apa sih Pengertian Anarkisme itu ? Mari kita simak penjelasannya dibawah ini.
Pengertian Anarkisme adalah

Anarki atau anarkisme adalah sebuah paham politik dan sosial yang menolak segala bentuk pemerintahan atau otoritas.
Anarki berpendapat bahwa setiap individu harus bebas untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak harus diatur atau dikendalikan oleh pemerintah, negara, atau institusi kekuasaan lainnya.
Anarki juga menolak konsep kepemilikan pribadi atas sumber daya dan mengusung konsep kepemilikan kolektif atau bersama.
Beberapa bentuk anarki yang dikenal antara lain anarkisme individualis, anarkisme sosialis, dan anarkisme hijau.
Anarki sering dianggap kontroversial dan konteksnya sangat tergantung pada pemahaman masing-masing individu atau kelompok yang mengusungnya.
Anarkisme menurut para ahli
Anarkisme adalah sebuah topik yang kontroversial dan telah diperdebatkan oleh para ahli dari berbagai bidang, termasuk politik, sosial, dan filosofi.
Berikut adalah pandangan beberapa ahli tentang anarkisme:
- Murray Bookchin: Seorang filosof dan aktivis politik yang mempelajari anarkisme selama beberapa dekade, Bookchin mengembangkan sebuah bentuk anarkisme yang disebut “anarkisme sosial ekologi”. Menurut Bookchin, anarkisme adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengakhiri segala bentuk dominasi manusia terhadap manusia dan alam.
- Noam Chomsky: Seorang intelektual dan aktivis politik terkemuka, Chomsky mendukung ide-ide anarkisme dan sering dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan anarkis kontemporer. Menurut Chomsky, anarkisme adalah sebuah bentuk sosialisme libertarian yang menghargai kebebasan individu dan otonomi.
- Emma Goldman: Seorang aktivis anarkis terkenal pada awal abad ke-20, Goldman mempertahankan anarkisme sebagai sebuah gerakan politik yang mengutamakan kebebasan individu dan penghapusan segala bentuk otoritas. Goldman juga mendukung hak-hak perempuan, hak-hak buruh, dan hak-hak imigran.
- Pierre-Joseph Proudhon: Seorang filosof dan politikus Prancis abad ke-19, Proudhon dianggap sebagai “bapak anarkisme”. Ia mengembangkan ide-ide anarkisme pertama kali dalam bukunya yang berjudul “What is Property?” dan mengusulkan sistem ekonomi yang disebut “mutualisme” yang menekankan pada kepemilikan kolektif atas sumber daya dan jaminan kebebasan individu.
- Mikhail Bakunin: Seorang tokoh anarkis terkenal pada abad ke-19, Bakunin mempertahankan anarkisme sebagai sebuah gerakan revolusioner yang bertujuan untuk menggulingkan sistem kapitalis dan pemerintahan yang otoriter. Bakunin juga mengembangkan konsep “anarko-kolektivisme” yang menekankan pada kepemilikan kolektif atas sumber daya.
Sejarah Anarkisme.

Sejarah Anarkisme dimulai sejak abad ke-19. Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap ideologi kapitalisme dan Liberalisme, negara modern yang diperkenalkan pada saat itu.
Anarkisme muncul di Eropa dan Amerika Utara pada pertengahan abad ke-19. Pada saat itu, terjadi perubahan besar dalam sistem ekonomi dan politik, seperti revolusi industri dan pembentukan negara-negara modern.
Anarkisme muncul sebagai reaksi terhadap sistem kapitalis dan negara modern yang dianggap menindas rakyat.
Pertengahan hingga akhir abad ke-19 Anarkisme menjadi gerakan sosial dan politik yang semakin kuat dan terorganisir di Eropa dan Amerika Utara.
Beberapa tokoh penting dalam gerakan anarkis pada masa ini antara lain Pierre-Joseph Proudhon, Mikhail Bakunin, dan Emma Goldman. Dan Bakunin dengan bukunya Tuhan dan negara disebut sebagai bapak Anarki dunia.
Awal abad ke-20 gerakan Anarkisme semakin berkembang di seluruh dunia dan menjadi gerakan politik yang penting. Di Amerika Latin, anarkisme terkait erat dengan gerakan revolusioner seperti revolusi Meksiko pada tahun 1910.
Di Rusia, anarkisme menjadi salah satu gerakan yang terlibat dalam Revolusi Rusia pada tahun 1917.
Pertengahan hingga akhir abad ke-20: Gerakan anarkis mengalami penurunan setelah Perang Dunia II.
Namun, gerakan ini bertahan dan mengalami kebangkitan pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi terhadap perang Vietnam dan gerakan hak sipil.
Pada Abad ke-21 Anarkisme masih menjadi gerakan politik yang penting di berbagai belahan dunia.
Gerakan anarkis saat ini memiliki variasi dan bentuk yang berbeda, termasuk anarkisme sosial, anarkisme individualis, dan anarkisme hijau.
Anarkisme juga menjadi pengaruh dalam gerakan hak asasi manusia, lingkungan, dan anti-globalisasi.
Arti Simbol Anarki

Simbol anarki yang paling terkenal adalah lingkaran dengan huruf ‘A’ di dalamnya, yang dikenal sebagai “A merah”.
Simbol ini biasanya ditemukan dalam warna merah dan hitam, yang menjadi warna resmi gerakan anarkis.
Simbol anarki memiliki beberapa arti yang berbeda.
Berikut ini adalah arti Simbol Anarki di antaranya:
- Anti-Otoritas: Simbol anarki mewakili perlawanan terhadap semua bentuk otoritas dan pengendalian, termasuk otoritas politik, sosial, dan ekonomi.
- Kebangkitan: Simbol anarki juga mewakili perjuangan untuk membangkitkan masyarakat dari pengendalian pemerintah dan kapitalisme yang merusak.
- Kesetaraan: Simbol anarki juga melambangkan persamaan dan kesetaraan di antara semua individu, tanpa memandang ras, jenis kelamin, agama, atau orientasi seksual.
- Solidaritas: Simbol anarki juga melambangkan solidaritas dan kerjasama kolektif dalam menciptakan masyarakat yang adil dan egaliter.
- Revolusi: Simbol anarki juga terkait dengan konsep revolusi dan perubahan radikal dalam masyarakat, yang mungkin melibatkan aksi langsung dan kekerasan dalam beberapa kasus.
A merah pertama kali diperkenalkan oleh seorang anarkis Prancis bernama Louis-Auguste Blanqui pada abad ke-19.
Simbol ini kemudian digunakan secara luas oleh gerakan anarkis di seluruh dunia dan sering digambarkan pada bendera, poster, dan lain sebagainya.
Selain itu, bendera hitam sering dianggap sebagai simbol anarkis, meskipun warna hitam lebih umum digunakan oleh kelompok-kelompok anarkis yang beraliran anarkisme sosial.
3 Jenis Anarkisme
Anarkisme merupakan gerakan politik dan sosial yang memiliki banyak variasi dan bentuk, tergantung pada pandangan filosofis dan teori sosial yang dianut oleh masing-masing kelompok atau individu.
Anarkisme Individualis
Tipe anarkisme ini menekankan pada kebebasan individu yang tanpa batas dan menolak segala bentuk otoritas, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Anarkisme individualis menekankan pada hak individu atas kepemilikan pribadi dan mengusulkan sistem ekonomi yang berdasarkan pada perdagangan bebas dan persaingan pasar.
Anarkisme Komunis.
Tipe anarkisme ini menolak kepemilikan pribadi atas sumber daya dan menekankan pada kepemilikan kolektif atas sumber daya yang dianggap sebagai hak bersama.
Anarkisme komunis menolak sistem ekonomi kapitalis dan mengusulkan sistem ekonomi yang berbasis pada kesetaraan dan persamaan sosial.
Anarkisme Sosial.
Tipe anarkisme ini menekankan pada pentingnya solidaritas sosial dan kerjasama kolektif untuk menciptakan masyarakat yang adil dan egaliter.
Anarkisme sosial menolak segala bentuk diskriminasi, rasisme, seksisme, dan homofobia, serta mengusulkan sistem ekonomi yang berbasis pada kepemilikan kolektif dan pembagian sumber daya yang adil.
Anarkisme sosial juga mengusulkan partisipasi langsung masyarakat dalam pengambilan keputusan politik dan ekonomi.
Baca juga : Feminisme adalah
Anarkisme dan Perilaku kekerasan

Anarkisme tidak selalu terkait dengan perilaku kekerasan. Pada kenyataannya, sebagian besar anarkis menentang segala bentuk kekerasan dan menekankan pentingnya perdamaian, kesetaraan, dan kebebasan.
Namun tak bisa dipungkiri, ada beberapa kelompok anarkis yang menganut aksi kekerasan dalam upayanya untuk mencapai tujuan mereka.
Kelompok-kelompok ini dikenal sebagai anarkis insurreksionaris atau anarkis nihilis.
Anarkis insurreksionaris menekankan pada aksi langsung dan kekerasan sebagai cara untuk mencapai tujuan anarkis.
Mereka memandang sistem kapitalis dan pemerintahan sebagai musuh dan percaya bahwa kekerasan dan kekacauan dapat memicu perubahan revolusioner.
Namun, sebagian besar gerakan anarkis menentang aksi kekerasan dan mengusulkan perubahan sosial melalui aksi kolektif dan partisipasi masyarakat yang damai.
Penting untuk diingat bahwa kelompok-kelompok kekerasan seperti anarkis insurreksionaris tidak mewakili gerakan anarkis secara keseluruhan.
Anarkisme adalah gerakan yang bervariasi, dan mungkin sulit untuk menggeneralisasi tentang pandangan dan tindakan para anarkis.
Namun, secara umum, banyak anarkis menekankan pentingnya kebebasan, kesetaraan, dan perdamaian dalam mencapai tujuan mereka yaitu melawan ketimpangan sosial.
Baca Juga : Ketimpangan sosial adalah
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Anarkisme adalah.. semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu.
Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com