Dialektika adalah – 5 Jenis dan Tahapan dalam Dialektika

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Dialektika adalah dan juga 4 Jenis Dialektika yang sering digunakan oleh para pelajar dan ilmuwan.

Dialektika adalah

Dialektika adalah
Georg Wilhelm Friedrich Hegel

Dialektika adalah sebuah konsep filosofis yang berasal dari Yunani Kuno dan dikembangkan oleh filsuf-filsuf seperti Hegel dan Marx.

Menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, dialektika merujuk pada “proses logika di mana kontradiksi di dalam sebuah gagasan atau situasi diperlakukan sebagai elemen penting dalam pencarian kebenaran atau pemahaman yang lebih baik.”

Dalam dialektika, suatu konsep atau ide dapat dianalisis melalui dua sisi yang berlawanan, atau bertentangan.

Dialektika Menurut Para Ahli.

Berikut ini adalah pandangan beberapa ahli mengenai dialektika:

Georg Wilhelm Friedrich Hegel

Hegel merupakan salah satu filsuf yang paling dikenal dalam pengembangan konsep dialektika. Baginya, dialektika adalah proses di mana sebuah teori atau konsep (tesis) bertentangan dengan kontradiksi internalnya (antitesis), dan kemudian melalui sintesis, dapat dicapai pemahaman yang lebih baik atau lebih lengkap tentang masalah yang sedang dibahas.

Karl Marx

Marx menggunakan dialektika Hegelian dalam membangun teorinya tentang sejarah dan ekonomi. Baginya, dialektika adalah proses yang berjalan secara historis, di mana masyarakat mengalami pertentangan antara kelas-kelas yang berbeda, dan sintesis dari pertentangan ini akan mengarah pada terciptanya masyarakat yang lebih adil.

Friedrich Nietzsche

Nietzsche mengkritik penggunaan dialektika oleh Hegel dan Marx. Menurutnya, dialektika adalah sebuah upaya untuk menyelesaikan kontradiksi dengan memaksakan sintesis yang bersifat konservatif dan tidak menghasilkan perubahan yang nyata. Ia lebih mengutamakan kreativitas dan kebebasan dalam berpikir.

Jean-Paul Sartre

Sartre menggunakan dialektika sebagai alat untuk memahami hubungan antara manusia dan dunia. Baginya, dialektika adalah proses di mana manusia mengalami ketidaknyamanan dan kontradiksi dalam keberadaannya, dan harus terus berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan cara yang kreatif dan penuh tanggung jawab.

Socrates

Socrates dianggap sebagai bapak dialektika dalam filsafat Barat. Baginya, dialektika adalah sebuah teknik untuk mencari kebenaran melalui percakapan atau dialog. Socrates percaya bahwa kebenaran dapat dicapai melalui pertanyaan dan jawaban yang logis, dan dialektika menjadi alat utama dalam metodenya.

Plato

Plato merupakan murid dari Socrates, dan ia mengembangkan pemikiran guru-gurunya tersebut. Bagi Plato, dialektika adalah cara untuk mencapai pengetahuan yang sejati.

Dia percaya bahwa kebenaran itu ada dan dapat dicapai melalui proses dialektika yang berulang kali, di mana seseorang akan terus bertanya dan mencari jawaban hingga mencapai pengetahuan yang sejati.

Aristoteles.

Aristoteles merupakan murid dari Plato, tetapi ia memiliki pandangan yang berbeda tentang dialektika. Baginya, dialektika tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan, tetapi juga berkaitan dengan retorika dan logika.

Dialektika dalam pandangan Aristoteles adalah proses argumentasi atau debat yang bertujuan untuk mencapai kesimpulan yang baik dan benar.

5 Jenis Dialektika

Berikut adalah 5 Jenis dialektika yang umum digunakan:

Dialektika Materialisme.

Dialektika materialisme adalah suatu pendekatan yang diterapkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalam memahami dunia.

Pendekatan ini berfokus pada peran material dalam kehidupan manusia, seperti ekonomi, teknologi, dan produksi.

Dalam dialektika materialisme, keadaan material manusia dan hubungan sosial yang ada di dalamnya menjadi faktor utama dalam membentuk masyarakat.

Dialektika Hegel.

Dialektika Hegel dikembangkan oleh filsuf Jerman Georg Wilhelm Friedrich Hegel pada abad ke-19.

Dalam pendekatan ini, dialektika dipahami sebagai proses perubahan di mana satu ide atau konsep akan terus berevolusi dan berubah seiring waktu.

Dalam pandangan Hegel, dialektika adalah alat untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kenyataan dan untuk mengatasi kontradiksi antara konsep-konsep yang berbeda.

Dialektika Hegel disebut juga sebagai metode dialektika tesis-antitesis-sintesis

Metode Dialektika tesis-antitesis-sintesis

images 8 min 3

Metode dialektika tesis-antitesis-sintesis merupakan salah satu metode dialektika paling terkenal yang digunakan oleh Hegel.

Metode ini mengasumsikan bahwa sebuah konsep atau proposisi pertama (tesis) akan bertentangan dengan konsep atau proposisi kedua (antitesis), sehingga terjadi konflik atau kontradiksi.

Namun, konflik ini akan memunculkan suatu keseluruhan baru yang terdiri dari unsur-unsur dari kedua konsep atau proposisi tersebut (sintesis).

Proses dialektika ini dapat diilustrasikan sebagai berikut:

  • Tesis: Terdapat sebuah konsep atau proposisi pertama.
  • Antitesis: Terdapat konsep atau proposisi kedua yang bertentangan dengan tesis.
  • Konflik atau kontradiksi: Terjadi konflik atau kontradiksi antara tesis dan antitesis.
  • Sintesis: Terbentuk suatu keseluruhan baru yang mengintegrasikan unsur-unsur dari kedua konsep atau proposisi tersebut.

Menurut Hegel, proses dialektika tesis-antitesis-sintesis adalah proses alamiah yang terjadi di alam, dalam sejarah, dan dalam pemikiran manusia.

Proses ini mengarah pada kemajuan dan perkembangan, karena sintesis yang baru tercipta merupakan hasil integrasi dari yang terbaik dari tesis dan antitesis.

Namun, Hegel juga menekankan bahwa proses dialektika tidak berhenti pada sintesis, melainkan akan terus berlanjut dengan munculnya tesis baru yang menghasilkan konflik baru dengan sintesis sebelumnya.

Dialektika Socrate.

Dialektika Socrate atau juga dikenal sebagai metode dialog Socrates, dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno, Socrates.

Dalam pendekatan ini, dialektika digunakan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang suatu topik melalui diskusi yang terstruktur.

Dalam metode dialog Socrates, seseorang mengajukan pertanyaan dan mencoba untuk memahami sudut pandang orang lain, sambil mencoba membawa orang tersebut ke arah kesimpulan yang lebih benar.

Dialektika Dialogis.

Dialektika dialogis dikembangkan oleh filsuf Jerman Martin Buber. Pendekatan ini menggabungkan gagasan dialektika Hegel dan Socrates dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang realitas.

Dalam dialektika dialogis, diskusi dianggap sebagai cara untuk memahami orang lain dengan benar dan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang suatu topik.

Dialektika Tan Malaka.

images 9 min 4
Buku Karya Tan Malaka Madilog (Sumber:https://divapress-online.com/book/madilog)

Dialektika Tan Malaka merujuk pada pandangan filsafat yang dikembangkan oleh Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner Indonesia pada awal abad ke-20.

Dialektika Tan Malaka dipengaruhi oleh pandangan Marx dan Lenin, tetapi juga mencakup pandangan-pandangan dari filsuf-filsuf Barat seperti Hegel dan Nietzsche.

Menurut Tan Malaka, dialektika adalah cara untuk memahami konflik dan perubahan dalam masyarakat dan sejarah.

Ia berpendapat bahwa masyarakat terus berubah dalam respons terhadap kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang ada, dan bahwa konflik di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat adalah suatu keharusan.

Dalam pandangan Tan Malaka, dialektika terdiri dari tiga tahap, yaitu teori, praksis, dan kritik. Tahap teori mencakup analisis kritis atas kondisi sosial dan ekonomi yang ada, sedangkan tahap praksis mencakup tindakan untuk mengubah kondisi tersebut.

Tahap kritik, di sisi lain, melibatkan evaluasi kembali tindakan dan pemikiran yang sudah dilakukan untuk memperbaiki perubahan yang diinginkan.

Tan Malaka juga berpendapat bahwa dialektika harus diterapkan dalam praksis revolusioner. Menurutnya, revolusi harus dilakukan secara konsisten dan radikal, dengan menggabungkan perjuangan fisik dan politik.

Ia menganggap bahwa revolusi harus memperjuangkan keadilan sosial dan kebebasan, dan bahwa tindakan revolusioner harus diarahkan pada menghancurkan kekuasaan kapitalis dan menggantinya dengan kekuasaan sosialis.

Dialektika Tan Malaka mempengaruhi gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan banyak tokoh pergerakan Indonesia pada masa itu yang terinspirasi oleh pandangan Tan Malaka tentang dialektika.

3 Tahapan dalam Dialektika

Secara umum, metode dialektika melibatkan 3 tahapan dalam Dialektika:

Teori.

tahap pertama adalah tahap pemahaman awal tentang suatu konsep atau fenomena. Pada tahap ini, seseorang mengumpulkan informasi dan membuat hipotesis tentang suatu topik.

Negasi.

tahap kedua adalah tahap di mana teori tersebut diperdebatkan dan dicabut. Dalam tahap ini, seseorang mencoba mencari kelemahan dalam teori dan mencari argumen yang kontradiktif.

Sintesis.

tahap ketiga adalah tahap di mana teori dan negasi digabungkan untuk mencapai pemahaman baru tentang konsep atau fenomena tersebut. Pada tahap ini, seseorang mencoba untuk menyintesiskan dua pandangan atau elemen yang berlawanan dan mencari cara untuk mencapai pemahaman baru yang lebih komprehensif.

Baca juga : Semiotika adalah

Metode dialektika dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik dalam filsafat, ilmu sosial, maupun ilmu alam. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu seseorang dalam memahami argumen atau situasi yang kompleks dan kontradiktif.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K