Halo sobat, kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Ekspresionisme adalah – ciri dan contohnya. juga menjelaskan bagaimana aliran ini pertama muncul pada saat awal Perang Dunia I.
Ekspresionisme sendiri terkenal karena sulit untuk didefinisikan, karena dianggap “tumpang tindih dengan ‘isme‘ besar lainnya dari periode modernis contohnya Futurisme, Kubisme, Vortisisme atau Surealime.
Tapi bukan berarti Aliran ini memiliki berbagai ciri yang dapat membedakannya dengan aliran yang lain. Untuk itulah kawan, kita akan membahas tentang Aliran Ekspresionisme adalah ini bersama – sama.
Pengertian Ekspresionisme adalah

Ekspresionisme adalah aliran seni yang mendistorsi kenyataan objek seni dengan efek emosional untuk menghadirkan dunia semata-mata dari perspektif subjektif dari si pembuat karya (seniman). dapat dikatakan bahwa Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa si seniman.
Seniman ekspresionis cenderung menghiraukan berbagai teknik untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik Seni. Biasanya Emosi yang di rekam oleh aliran Ini cenderung depresif, emosional dan suram.
Ekspresionisme tidak mencoba menggambarkan sebuah objektif secara realistis, melainkan emosi subjektif dan tanggapan yang ditimbulkan oleh objek dan peristiwa dalam diri seseorang.
Sebagai suatu aliran seni, Ekspresionisme memperoleh pengaruh dari aliran sebelumnya,yaitu Post Impresionisme.
Dari aliran Post Impresionisme diperoleh goresan garis, warnadan bentuk-bentuk yang ekspresif, dinamis serta abstrak untuk mengungkapkan emosi
Baca juga : Aliran Realisme adalah.
Ciri-ciri Ekspresionisme.
Sebuah Aliran Ekspresionisme memiliki beberapa ciri – ciri, sebagai berikut :
- Tidak mengincar unsur realistis
- Memiliki karya yang berani dan ekspresif
- Teknik menggambar yang tampak naif, namun tetap memiliki komposisi yang apik
- Mementingkan ekspresi subjektif dari seniman dibandingkan dengan peniruan nyata terhadap sebuah objek.
- Menggunakan warna sebagai simbol untuk suatu hal, bukan sebagai pewarna objek
- Menolak ideologi modern yang berlebihan dan memberikan kesan sebuah karya yang semakin tidak manusiawi.
- Ekspresionis menggunakan palet warna buatan, sapuan kuas yang energik.
- tekstur yang berlebihan dalam karya mereka.
- Mementingkan keorisinalitasan karya dibandingkan mencoba melakukan sebuah imitasi yang sempurna.
Sejarah Singkat Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah gerakan modernis yang muncul di awal abad ke-20 di Jerman dan Austria. Sementara kata ekspresionis sendiri telah digunakan sejak tahun 1850 dan pada lukisan yang dipamerkan pada tahun 1901 di Paris oleh seniman Julien-Auguste Hervé, yang diberi judul Ekspresionisme.
Sedangkan aliran Ekspresionisme modern diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19 dan pertama hadir setelah era aliran impresionisme atau bisa juga disebut Post – Impresionisme.
Ekspresionisme modern diyakini memulai debutnya pada tahun 1905. Saat itu, seniman di Jerman sedang mengalami dua fenomena penting namun berbeda: mulai menurunnya Impresionisme dan keadaan dunia yang tampaknya kacau pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia I.
Lalu munculnya kelompok seniman yang disebut Die Brücke , atau “Jembatan” yang dibentuk oleh empat seniman terkenal di Jerman saat itu yaitu Ernst Ludwig Kirchner, Fritz Bleyl , Erich Heckel , dan Karl Schmidt-Rottluff.
Die Brücke saat itu mencoba mendapatkan respons yang menggugah dari pemirsa melalui penggunaan subjek primitif, warna yang membingungkan, dan konfigurasi yang terdistorsi.
Secara khusus, mereka meniru karya seniman masa lalu jaman Renaisans seperti Albrecht Dürer dan Matthias Grünewald, yang cetakan potongan kayunya menginspirasi mereka untuk menghidupkan kembali praktik seni grafis dan menggunakan kerajinan itu sebagai sarana untuk membuat karya mereka.

Dengan estetika dan pendekatan karya yang sangat terinspirasi oleh lukisan Vincent van Gogh dan Edvard Munch.
Gerakan aliran Ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia.
Ekspresionisme di Indonesia.
Berikut nama Tokoh-Tokoh seniman di Indonesia menganut aliran Ekspresionisme.
Afandi Koesoema (1907-1990)
Affandi lahir di Cirebon, Hindia Belanda pada tahun 1907, putra dari R. Koesoema yang berprofesi sebagai mantri ukur di pabrik gula Ciledug. Affandi hanya menyelesaikan pendidikannya hingga AMS (Algemene Middelbare School) setara dengan SMA.
Affandi adalah seorang pelukis ekspresionis yang terkenal melalui teknik khas menumpahkan cat dari tube-nya langsung pada kanvas, kemudian menyapukan sebagian cat dengan jari-jarinya. Affandi menyebut Dirinya sendiri sebagai “Pelukis Kerbau” yang tak mau baca teori.
Namun dalam perjalanan karirnya ia tetap mampu memahami dan menggeluti bidang seni rupa. Afandi lebih senang mempelajari sesuatu dengan cara langsung terjun ke lapangan.
Karya Affandi yang terkenal :

Popo Iskandar, Jawa Barat (1927-2000)
Lahir di Garut pada 18 Desember 1926 dan meninggal pada 29 Januari 2000. Di tahun 1947Popo Iskandar belajar dari seniman Hendra Gunawan dan Barli Saminta winata. Ia memelajari seni lukis dan merupakan lulusan dari Jurusan Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung tahun 1958. Ia sempat mengajar diinstitusi tersebut dari tahun 1957 hingga 1961,lalu pindah dan mengajar Pendidikan Seni di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung dari tahun 1961 hingga 1993. Popo telah menuliskan sejumlah essai dan kritik seni dan telah dicetak di sejumlah media di Indonesia antara tahun 1958 dan 1995.
Popo merupakan pelukis yang memiliki gaya melukis ekspresif, terlebih untuk ekspresi figuratifnya yang telah menjadi panutan untuk generasi pelukis setelahnya.
Contoh Karya Popo Iskandar :

Jenis Seni Ekspresionisme
Berikut ini adalah beberapa contoh dan jenis aliran Ekspresionisme di berbagai aliran seni.
Tari Ekspresionis
Tari ekspresionis adalah aliran seni tari yang muncul pada tahun 1900 sebagai protes terhadap stagnasi seni balet klasik. Aliran lebih bebas, alami, dan tidak terlalu diatur oleh aturan seni tari klasik yang kaku dan penuh aturan.
Film
Secara lebih umum, istilah ekspresionisme dapat digunakan untuk menggambarkan gaya sinematik dari kecerdasan yang hebat, aliran ini dipengaruhi oleh gerakan Ekspresionisme Jerman.
Sastra
Dalam prosa, cerita dan novel awal Alfred Döblin dipengaruhi oleh Ekspresionisme dan selain penulis terkenal Franz Kafka terkadang dicap sebagai Ekspresionis melalui karyanya ” Metamorfosis”
Dalam Drama, para ekspresionis sering mendramatisasi kebangkitan spiritual dan penderitaan protagonis mereka. Drama-drama ini juga sering mendramatisasi perjuangan melawan nilai-nilai borjuis dan otoritas yang mapan, yang sering dipersonifikasikan oleh Bapa (Tuan)
Baca juga : Aliran Naturalisme adalah.