Enzim adalah- Komponen dan Sifat Enzim

Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Enzim adalah – selain itu kita akan membahas tentang komponen enzim dan sifat – sifat yang dimiliki oleh enzim.

Enzim sendiri sangat penting bagi sel di dalam tubuh kita. Saat kita beraktivitas, berenang, berpikir, berlari dan menari semuanya memerlukan energi yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Makanan ini dicerna oleh alat pencernaan menjadi sari-sari makanan, kemudian diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah ke sel-sel tubuh yang bisa disebut metabolisme tubuh.

Nah, untuk menjaga metabolisme tubuh kita sel – sel memerlukan bantuan enzim. Nah, apa sih enzim itu ?

Untuk mengetahui apa arti enzim itu, mari kita simak penjelasan berikut ini.

Enzim adalah- Komponen dan Sifat Enzim

Pengertian Enzim adalah

Enzim adalah
Sumber : Getty images

Enzim adalah senyawa organik atau katalis protein yang dihasilkan sel dalam suatu reaksi. Enzim bekerja sebagai katalis dalam tubuh makhluk hidup, oleh karena itu disebut biokatalisator.

Nah di dalam tubuh kita, enzim itu bertindak sebagai katalis, artinya enzim dapat meningkatkan laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi atau dipengaruhi oleh reaksi kimia tersebut.

Enzim ini memiliki sifat yang khas, artinya hanya mempengaruhi zat tertentu yang disebut substrat.

Substrat adalah molekul yang bereaksi dalam suatu reaksi kimia dan molekul yang dihasilkan disebut produk.

Contohnya enzim protease, substratnya adalah protein dan bentuk reaksinya adalah dengan mengubah protein menjadi asam amino. Nah asam amino inilah yang disebut sebagai produk dari enzim.

Substrat enzim adalah
Cara kerja enzim

Enzim Intraseluler dan Enzim Ekstraseluler

Enzim disintesis di dalam sel-sel hidup. Sebagian besar enzim bekerja di dalam sel. Dan enzim yang bekerja di dalam sel ini bisa disebut sebagai enzim intraseluler.

Contoh enzim intraseluler adalah katalase yang memecah senyawa-senyawa berbahaya, seperti hidrogen peroksida pada organ hati.

Sedangkan, enzim yang dibuat di dalam sel dan tapi melakukan tugasnya di luar sel disebut enzim ekstraseluler.

Contoh enzim ekstraseluler ini adalah enzim-enzim dalam sistem pencernaan kita, seperti enzim amilase yang dapat memecah amilum menjadi maltosa.

Enzim juga berfungsi untuk mengatur Reaksi biokimia dalam tubuh seperti respirasi (pernapasan), pertumbuhan, perkecambahan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi nitrogen, proses pencernaan, dan lain-lain.

Berguna sekali iya, enzim itu.

Baca juga : Pengertian Sel

Komponen Enzim

Komponen Enzim
sumber : kemdikbud.go.id

Sebagai pembentuk utama suatu enzim adalah molekul protein yang disebut Apoenzim. Apoenzim memiliki sifat yang labil dan mudah berubah apabila dipengaruhi suhu dan pH.

Tapi Apoenzim tak dapat berubah menjadi enzim seorang diri, dia memerlukan komponen lain yang disebut kofaktor. Kofaktor adalah komponen non protein berupa ion atau molekul.

3 Kelompok Kofaktor

Berdasarkan ikatannya, kofaktor dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu gugus prostetik, ko-enzim, dan ion-ion anorganik.

  • Gugus prostetik merupakan tipe kofaktor yang biasanya terikat kuat pada enzim, berperan memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim.
    • Contohnya adalah heme, yaitu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung besi. Heme merupakan gugus prostetik sejumlah enzim, antara lain katalase, peroksidase, dan sitokrom oksidase.
  • Ko-enzim merupakan kofaktor yang terdiri atas molekul organik nonprotein yang terikat renggang dengan enzim. Ko-enzim berfungsi untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim yang lain.
    • Contoh : tiamin pirofosfat, NAD, NADP+, dan asam tetrahidrofolat.
  • Ion-ion anorganik merupakan kofaktor yang terikat dengan enzim atau substrat kompleks sehingga fungsi enzim lebih efektif.
    • Contoh : amilase dalam ludah yang akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan kalsium.

Cara Kerja Enzim

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.

Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)

Teori gembok dan anak kunci ini terjadi ketika Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk sebuah bentuk yang kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok.

Di dalam kompleks tersebut substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.

Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)

Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks.

Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas.Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

Baca Juga : Sistem Massa dan Berat.

Sifat-Sifat Enzim

Sebagai sebuah biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat diantaranya :

  • Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
  • Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
  • Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein.
  • Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
  • Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
  • Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

Seperti yang kita baca dalam sifat – sifat enzim, kita mengetahui jika enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

Suhu

Setiap enzim mempunyai suhu optimum, sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º C.

Kenaikan suhu berhubungan dengan meningkatnya energi kinetik pada molekul substrat dan enzim. Pada suhu yang lebih tinggi, kecepatan molekul substrat meningkat. Sehingga, pada saat bertubrukan dengan enzim, energi molekul substrat berkurang.

Hal ini memudahkan molekul substrat terikat pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi.

Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. hal ini membuat aktivitas Enzim menurun. Dan denaturasi ini sifatnya irreversible (tidak dapat balik).

pH (derajat keasaman)

Selain pada suhu, enzim juga sangat peka terhadap pH atau perubahan derajat keasaman dan kebasaan. Enzim dapat menjadi nonaktif bila berada dalam keadaan di tempat yang memiliki asam kuat atau basa yang kuat.

Inhibitor

Selain oleh faktor lingkungan (suhu dan pH) Kerja enzim dapat terhalang oleh zat lain. Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut inhibitor.

Zat penghambat atau inhibitor dapat menghambat kerja enzim untuk sementara atau secara tetap. Inhibitor enzim dibagi menjadi dua, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.

Inhibitor kompetitif

Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.

Contohnya, sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir.

Penghambatan inhibitor kompetitif bersifat sementara dan dapat diatasi dengan cara menambah konsentrasi substrat.

Inhibitor nonkompetitif

Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim.

Sehingga, bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak dapat berfungsi. Hal ini menyebabkan substrat tidak dapat masuk ke sisi aktif enzim.

Penghambatan inhibitor nonkompetitif bersifat tetap dan tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.

Aktivator

Selain Zat Inhibitor, Zat Aktivator pun dapat mempengaruhi enzim loh. Zat Aktivator sendiri adalah molekul yang mempermudah enzim berikatan dengan substratnya.

Contohnya, ion klorida yang berperan dalam aktivitas amilase dalam ludah.

Jenis Enzim Pada Tubuh Manusia

Terdapat banyak sekali jenis Enzim, tapi khusus di dalam tubuh manusia, terdapat beberapa enzim menurut tirto, berikut diantaranya :

  • Lipase ialah enzim yang membantu kita mencerna lemak di usus.
  • Amilase berguna untuk membantu mengubah pati menjadi gula, ditemukan dalam air liur.
  • Tripsin berguna untuk memecah protein menjadi asam amino.
  • Laktase berguna untuk memecah laktosa, gula dalam susu, menjadi glukosa dan galaktosa.
  • Asetilkolinesterase berguna untuk memecah neurotransmitter asetilkolin di saraf dan otot.
  • DNA polimerase berguna untuk mensintesis DNA dari deoksiribonukleotida.
  • Enzim hati berguna untuk memecah racun dalam tubuh
  • Helikase berguna untuk mengungkap DNA.
  • Maltase yang juga ditemukan dalam air liur, memecah gula maltosa menjadi glukosa. Maltosa ditemukan dalam makanan seperti kentang, pasta, dan bir.

Baca juga : Pengertian Sistem Koloid.

Dan itulah kawan Pengertian Tentang pengertian enzim adalah, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu dan sampai jumpa di Pembahasan menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K