Fasisme adalah Ideologi Otoriter – 5 Contoh Negara Fasis

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Fasisme adalah Ideologi Otoriter dan 5 Contoh Negara Fasis. Mengingat bagaimana ideologi ini menghasilkan pemimpin diktator dan juga perang dunia.

Pengertian Fasisme adalah

Fasisme adalah
Sumber : Federico Finchelstein

Fasisme adalah ideologi politik otoriter yang menekankan pada supremasi negara atau bangsa dan sering kali dihubungkan dengan nasionalisme yang ekstrem.

Fasisme cenderung menentang demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia.

Pemimpin dalam paham fasisme memiliki kecenderungan untuk menganggap bahwa pihak yang berbeda pandangan adalah musuh negara atau musuh bangsa.

Mereka cenderung menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan dan menghilangkan oposisi politik.

Fasisme pertama kali muncul di Italia pada tahun 1919 di bawah pimpinan Benito Mussolini dan kemudian menyebar ke negara-negara lain, termasuk Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Sejarah telah menunjukkan bahwa pemerintahan yang bercorak fasisme seringkali melanggar hak asasi manusia, menindas kebebasan pers, dan menggunakan kekerasan untuk menindas oposisi politik dan kelompok minoritas.

Fasisme Secara Etimologi.

Kata “fascismo” atau “fascio” dalam bahasa Italia, yang merupakan bahasa asal kata “fascism”, berasal dari kata Latin “fascis” yang berarti bundel kayu atau ranting.

Bundel kayu ini awalnya digunakan sebagai simbol kekuasaan di Romawi Kuno dan digunakan oleh lictor atau pengawal keamanan Romawi untuk melambangkan kekuatan negara dan kesatuan.

Pemimpin fasis Benito Mussolini mengadopsi simbol ini sebagai simbol partai fasis dan sebagai representasi dari konsep kesatuan nasional di Italia.

Oleh karena itu, secara etimologi, kata “fascism” berkaitan dengan simbolik kekuasaan dan kesatuan negara.

Sejarah Fasisme

images 2 min 2
Hitler dan Mussolini.

Fasisme pertama kali muncul di Italia pada awal abad ke-20 dan dipimpin oleh Benito Mussolini.

Pada awalnya, fasis adalah sebuah gerakan politik kecil yang bertujuan untuk menghapus sistem demokrasi yang ada di Italia. Namun, gerakan ini semakin kuat dan akhirnya berhasil merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 1922.

Mussolini lalu mengembangkan ideologi fasis dengan tujuan untuk mengembalikan Italia ke masa kejayaan Romawi Kuno, dengan menekankan pada nasionalisme dan kekuasaan negara yang kuat.

Pemerintahan fasis di Italia ditandai dengan tindakan otoriter dan kebijakan-kebijakan yang menindas oposisi politik.

Ideologi fasis kemudian menyebar ke negara-negara lain di Eropa, terutama di Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler, yang mengembangkan ideologi Nasional Sosialis atau Nazi.

Pemerintahan Nazi di Jerman juga ditandai dengan kebijakan-kebijakan yang menindas kelompok minoritas, termasuk Yahudi dan orang-orang dengan cacat fisik atau mental.

Pemerintahan Nazi di Jerman juga ditandai dengan kebijakan-kebijakan yang menindas kelompok minoritas, termasuk Yahudi dan orang-orang dengan cacat fisik atau mental, karena untuk menjaga kemurnian ras Arya.

Setelah Perang Dunia II, fasisme mulai kehilangan dukungan dan dianggap sebagai ideologi yang kejam dan tidak manusiawi.

Banyak negara yang kemudian mengadopsi sistem demokrasi dan menolak ideologi otoriter seperti fasisme. Meski begitu, pengaruh ideologi fasis masih bisa terlihat pada gerakan-gerakan ekstremis di beberapa negara.

5 Ide Dasar Fasisme

Berikut ini adalah 5 ide dasar fasisme:

  1. Supremasi Negara atau Bangsa: Fasisme menekankan bahwa negara atau bangsa harus diutamakan di atas segalanya, termasuk individu dan kelompok. Pemikiran ini seringkali dihubungkan dengan nasionalisme yang ekstrem dan pengabaian terhadap kepentingan internasional.
  2. Kepemimpinan Kuat: Fasisme mempercayai bahwa sebuah negara harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat, yang mampu membuat keputusan tegas dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kekuasaan dan membangun negara yang kuat.
  3. Korporatisme: Fasisme menganggap bahwa konflik kelas dalam masyarakat dapat diatasi dengan menggabungkan kepentingan kelas buruh dan kelas pemilik modal melalui sebuah korporasi nasional. Konsep ini dimaksudkan untuk memperkuat negara dan membangun persatuan di antara warga negara.
  4. Penggunaan Kekuasaan dan Kekerasan: Fasisme cenderung menggunakan kekuasaan dan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan dan menindas oposisi politik dan kelompok minoritas.
  5. Penolakan Terhadap Demokrasi: Fasisme menolak demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang efektif dan menganggap bahwa negara harus dipimpin oleh satu pemimpin yang kuat atau oleh partai tunggal yang memiliki kontrol penuh atas negara. Pemikiran ini seringkali memandang bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang lemah dan tidak efektif.

Baca juga : Perang Opium.

5 Contoh Negara Fasis

images 3 min 2
Jepang juga termasuk Negara Fasis Pada 1940-an)

Berikut ini adalah 5 Contoh Negara Fasis, meski begitu beberapa negara ini, sudah tak lagi menggunakan ideologi fasisme.

Italia (1922-1943)

Italia di bawah kepemimpinan Benito Mussolini adalah negara pertama yang dianggap mengadopsi pemerintahan fasis.

Mussolini mendirikan Partai Fasis pada tahun 1919 dan mengambil alih kekuasaan pada tahun 1922 setelah melakukan kudeta.

Jerman (1933-1945)

Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler mengadopsi ideologi fasis dalam bentuk Nasional Sosialis atau Nazi.

Partai Nazi memenangkan pemilu pada tahun 1933 dan Hitler diangkat sebagai Kanselir. Pada tahun 1934, ia menggabungkan jabatan Kanselir dan Presiden menjadi satu, memperkuat kekuasaannya atas negara.

Spanyol (1936-1975)

Spanyol mengalami periode fasis selama pemerintahan Jenderal Francisco Franco, yang berkuasa dari 1936 hingga kematiannya pada tahun 1975.

Franco mengambil alih kekuasaan setelah memimpin pemberontakan militer melawan pemerintah demokratis.

Portugal (1933-1974)

Portugal di bawah kepemimpinan Antonio de Oliveira Salazar adalah negara fasis yang dikenal dengan nama Estado Novo.

Salazar memerintah Portugal dari tahun 1932 hingga 1968 dan kemudian digantikan oleh Marcelo Caetano yang memerintah hingga 1974.

Argentina (1943-1955)

Argentina (1943-1955): Argentina mengalami periode fasis selama pemerintahan Juan Domingo Peron, yang berkuasa dari tahun 1946 hingga 1955.

Peron dan istrinya, Eva Peron, membangun pemerintahan otoriter yang menekankan pada nasionalisme dan kekuasaan militer.

Baca juga : Jendral Militer tak terkalahkan

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Fasisme adalah Ideologi Otoriter, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu.

Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K