Hassassin, Ninja Legendaris dari Timur Tengah

Ilmusaku – Halo sobat saku, Apakah kalian pernah mendengar nama Hassassin ? jika belum, mungkin kalian lebih kenal dengan kata Assassin.

Iya sobat, Kata Assassin yang dikenal dalam game populer, Assassin Creed sebagai ahli pembunuhan adalah versi populer dari Ordo Hassassin, Ninja dari Timur tengah.

Apa itu Hassassin atau Assassins ?

Ordo Hassassins atau Assassins adalah sebutan pengikut setia atau prajurit setia dari Hassan al-Sabbah, atau yang lebih dikenal sebagai “Old Man of The Mountain” seorang ulama Syiah dari Kalifahan Fatimiyah.

Kata Hassassin sendiri berasal dari kata Hashish yang berarti Ganja. Karena di percaya Assassin akan menggunakan ganja sebelum melakukan aksi pembunuhan dan mata – mata.

Meski banyak ilmuwan dan peneliti membantah ini dan menyebut jika Hassassin itu berasal dari kata Asas yang berarti dasar.

Meski Mereka adalah pasukan khusus paling berbahaya dari Tarekat Nizari yang ahli dalam kemampuan mata – mata, pembunuhan, Intrik dan Intimidasi.

Hassassin
Sumber : pinterest

Siapa Hasan al-Sabbah itu ?

Hassassin
Hassan al-Sabbah

Hasan bin Ali bin Muhammad bin Ja’far bin al-Husayn bin Muhammad bin al-Sabbah al-Himyari adalah pendiri dan pimpinan dari Tarekat Nizari aliran Syiah terbesar kedua di dunia dan Fidaiyin dari Ordo Assassin yang misterius.

Penjelajah Dunia terkenal Marcopolo menyebut Hasan al-Sabbah sebagai ” Old Man of The Mountain” atau “Orang tua/ Pemimpin dari Gunung” karena dia menjadikan Pengunungan Alamut di Iran sebagai Markasnya.

Ninja dari Timur Tengah

images 65 copy 1280x860 min 1
Sumber : pinterest

Seperti halnya Ninja atau Shinobi dari Jepang, Assassin memakai berbagai cara untuk melakukan pekerjaan mereka.

Awalnya, Kaum Nizariyah ini kekurangan orang untuk memiliki pasukan yang konvensional. Jadi mereka membentuk pasukan yang memiliki kemampuan taktik perang asimetris dengan cara memata – matai (espionase), pembunuhan diam – diam pemimpin pasukan musuh, memberikan surat ancaman dan berbagai taktik dan siasat lainnya.

Selain membunuh dan memata-matai para Assassins ini juga dilatih dalam ilmu agama, ilmu perang, ilmu bahasa dan beladiri. Juga mereka diberi kemampuan untuk secara diam-diam menginfiltrasi markas musuh dan lalu menyamar.

Contoh cara beraksi para Assassins adalah dengan memasukan belati berdarah sebagai ancaman ke bantal dari pimpinan musuh. Mereka juga tidak segan membunuh target di depan umum, meski mereka tak akan membunuh orang yang tidak bersalah dan hanya akan membunuh target mereka.

Salah satu target mereka adalah tokoh Islam Sunni dan Tokoh perang Salib, Sultan Abbasiyah Salahudin Al Ayubi yang menerima ancaman sepotong kue berisi racun di atas perutnya saat dia tertidur di tenda pribadinya (Tenda yang hanya boleh dimasuki oleh Sultan sendiri ) setelah mencoba menyerang benteng Alamut dan Hassan al-Sabbah.

Dan setelah itu Sultan menyerah dan menjalani hubungan baik dengan kelompok tersebut.

Target Assassins yang paling terkenal adalah tokoh Islam Sunni, Nizam Al-Mulk yang dikenal sebagai tokoh anti Syiah.

beliau di eksekusi di depan umum dengan belati beracun oleh pengikut Assassins yang menyamar menjadi seorang Darwis.

Selain itu ada beberapa tokoh yang tercatat menjadi korban dan target dari assassin diantaranya :

  • Wazir Fatimiah al-Afdal Shahanshah (1122)
  • Ibn al-Khashshab, Aleppo (1125)
  • al-Bursuqi, Mosul (1126)
  • Raymond II, Tripoli (1152)
  • Conrad de Montferrat (1192)
  • Philip of Monfort (1270)
  • Edward I, Inggris (1271)

Selain karena perang untuk Khalifah Fatimiah, Assassins juga menerima pekerjaan dari kalangan luar saat mereka membunuh Conrad de Montferrat atas perintah dari Raja Inggris, Richard The Lionheart.

Biasanya mereka menerima tugas dari luar untuk menjaga keseimbangan dalam perang, yang berarti dapat memberikan pihak mereka lebih banyak keuntungan.

Baca juga : Alkimia

Kemunduran dari Assassins

Serangan Mongol
Sumber : wikipedia.com

Kehancuran dari Assassin terjadi setelah adanya serangan dari pihak bala tentara Mongol yang dipimpin oleh Kitbuqa.

Mongol mengepung Benteng Alamut di tahun 1253 hingga akhirnya jatuh di 1260.

Meski pada tahun 1275 para Assassins berhasil mengambil alih kembali benteng mereka selama beberapa bulan tapi mereka diserang balik secara besar – besaran hingga pemimpin mereka Rukn al-Din akhirnya tewas di tangan pihak Mongol.

Pasukan Assassins yang tersisa melarikan diri menuju Suriah dan bergabung dengan pasukan muslim lain untuk melawan invasi Mongol.

Mitos dan Legenda Assassin

Meski perpustakaan di benteng Alamut telah dihancurkan kisah dan legenda mereka di ceritakan kembali oleh berbagai orang, berikut diantaranya :

  • Penjelajah Marcopolo yang menyebut jika para Assassins memakai Narkotika (Hisash dan Opium) saat beraksi.
  • Cerita Bangsawan Henry II dari Champagne, ketika dia berbincang dengan Pimpinan Hassassin, Rashid Ad-Din Sinan, di Al-kaf dimana dia terkejut melihat seorang assassin dapat melompati benteng istana.
  • Dokumen dari Profesor Vladimir A.Ivanov yang berhasil mengumpulkan catatan tentang kamu Nizari
  • Buku Edward Burman, “The Holy Killer of Muslim” yang membantah tulisan dari Marcopolo tentang Assasins dan ganja. Dia juga menyebut jika Hassan al-Sabbah sangat membenci Narkotika.
  • Buku berjudul Xishiji dari China yang bercerita tentang seorang penguasa yang tak mau menyerah pada Ordo Assassins, harus mati bersama keluarganya.
  • Juga dari game terkenal Assassins Creed buatan Ubisoft.

Baca juga : Sejarah Android

Dan itulah Kisah tentang Ninja dari Timur, Assassins atau Ordo Assassin Keren bukan ?

Semoga informasi ini menarik iya buat kamu sobat.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K