Halo sobat, kali ini kita akan membahas tentang Kisah Asal Mula Situ Bagendit, sebuah danau yang berada di Garut, Jawa Barat.
Situ Bagendit sendiri, dilansir oleh Historia.com (2019) pernah dikunjungi oleh artis legenda komedi dunia Charlie Chaplin, saat dia berkunjung ke Indonesia tepatnya ke kabupaten Garut.
Danau yang akan dijadikan objek wisata Nasional ini ternyata menyimpan sebuah cerita legenda yang menarik untuk di ceritakan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak sama – sama legenda situ Bagendit.
Kisah Asal Mula Situ Bagendit, Legenda Kota Garut
Legenda Situ Bagendit

Zaman dahulu kala di sebuah desa di sebelah Utara Garut, hiduplah seorang wanita kaya raya bernama Nyai Endit atau nyi Bagendit. Sepeninggalan suaminya, Nyai Endit mendapatkan harta warisan yang tak terhingga banyaknya.
Meski kaya raya, Nyai Endit atau Bagendit terkenal sebagai orang yang sombong, kikir dan sering memamerkan kekayaannya. Dia memiliki rumah besar nun jauh dari kampung agar tak ada warga datang meminjam uang padanya.
Nyai Endit setiap harinya bekerja sebagai tengkulak yang menjual hasil panen warga dengan harga murah, hingga desa tersebut dikenal sebagai desa yang subur, tapi kehidupan masyarakat banyak yang miskin. Dan semua terjadi karena ulah Nyai Endit.
Baca Juga : Legenda asal usul Salatiga.
Seluruh petani dengan terpaksa harus menjual hasil panennya kepada Nyai Endit. Karena takut terhadap centeng-centeng atau orang suruhan dari wanita jahat itu.
Yang lebih miris, jika pasokan padi mereka habis, mereka juga harus membeli dari Nyai Endit dengan harga yang melambung tinggi.
Lalu saat petani – petani itu kehabisan uang untuk modal mereka bertani, karena habis saat membeli beras ke si Nyai Endit, dia akan memberikan mereka pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi, hingga mencekik ekonomi warga.
Hingga wajar jika banyak warga desa tak menyukai wanita itu, hanya saja mereka memilih diam dan berdoa agar Tuhan yang maha Esa memberikan balasan setimpal kepada wanita itu.
Balasan Mendatangi Nyai Bagendit
Pada suatu siang yang panas, dari ujung desa nampak seorang kakek yang berjalan terbungkuk-bungkuk. Dia melewati pemukiman penduduk yang kumuh dan membuatnya merasa iba.
Lalu si kakek mendekati seorang petani yang tengah menjemur gabah miliknya.
” Cu, bisa tolong kakek.” Petani itu menghentikan pekerjaannya dan tersenyum pada si kakek. “Ada apa nek bisa saya bantu, tanyanya.”
” bisa tolong, beritahu nenek dimana rumah orang kaya di desa ini.” Tanya si Kakek.
lelaki itu langsung menunjuk pada suatu rumah yang sangat megah, berbeda dengan rumah – rumah penduduk lainnya di desa.
” Untuk apa, kakek datang kemari dan mencari orang terkaya di desa.”tanya si petani.
” kakek hanya ingin meminta sedekah yang cukup saja untuk makan.” Ucap si kakek tua, si petani pun terdiam dan menggelengkan kepalanya, ia merasa iba, jika si kakek tua akan mendapatkan perlakuan kasar dari si Nyai Endit atau Bagendit ini.
Tapi sebelum si petani, akan menahan si Kakek tua itu menghilang.
Di lain tempat, ketika Nyai Endit sedang asyik menghitung-hitung emas dan permata miliknya di depan rumahnya, tiba-tiba seorang perempuan tua datang menghampirinya untuk meminta sedekah.
Bukanya membantu seketika si Nyai Endit langsung menghardik dan membentak si kakek tua.
“Hai orang tua yang tidak tahu diri! Enyah dari rumahku, kamu dapat merubah pemandangan siang ku ini. Enyahlah kau dari hadapanku!” bentak Nyai Endit.
Tapi bukanya menangis, sisi kakek tua renta itu malah tersenyum dan tertawa terbahak – bahak lalu berkata :
“Tidak perlu repot-repot mengusirku,” kata si kakek, lalu dia menancapkan sebuah tongkat rotan yang dia gunakan untuk menopang tubuhnya yang renta itu.“Aku akan pergi dari sini, jika kau bisa mencabut tongkat miliki dari tanah.
”“Dasar orang gila. Apa susahnya mencabut tongkat. Tanpa tenaga pun aku bisa!” kata Nyai Endit sombong.
Lalu terkejutnya, Nyai Endit ketika ia mencoba mencabut tongkat itu dengan satu tangan. Ternyata tongkat itu tidak bergeming. Dia coba dengan dua tangan. Tapi hasilnya nihil
Lalu, nyai Endit memanggil semua cengeng – cengeng dan orang – orang suruhannya untuk mencabut tongkat itu, tapi tak ada yang bisa melakukannya.
“Ternyata tenaga kalian tidak seberapa. Lihat aku akan mencabut tongkat ini.” kata si Kakek tua.
Dan benar saja tongkat yang awalnya tak bergeming, langsung tercabut. Tapi lebih aneh adalah ketika dari tempat.asal si nenek menancapkan tongkat tiba – tiba keluar air yang sangat besar, tak ada hentinya.
“Nyai Endit, Inilah akhir hukuman untukmu! Air ini adalah air mata Para penduduk yang sengsara karena ulahmu. Kamu dan seluruh hartamu akan tenggelam di dalam air.”
Setelah berkata demikian si kakek tua tiba-tiba menghilang entah kemana. Tinggal Nyai Endit yang panik melihat air yang meluap dengan deras.
Dia berusaha berlari menyelamatkan hartanya, namun air bah lebih cepat menenggelamkannya beserta seluruh harta dan semua centang – centang dan orang suruhannya.
Dan berakhirlah hidup Nyai Endit atau Nyai Bagendit yang sombong, kikir dan jahat itu bersama semua hartanya.
Baca juga : Legenda 7 Iblis lambang desa besar.
Situ Bagendit Sebagai Objek Wisata.

Pada tahun 2019 lalu dilansir kumparan.com, sambil mengunjungi Objek Situ Bagendit, Presiden Jokowi berjanji akan menata dan membuat proyek wisata internasional dari tempat Legenda kisah asal mula Situ Bagendit ini.
Menurut beliau, Situ Bagendit memiliki banyak nilai sejarah dan tradisi yang dapat menjadi objek wisata yang mendunia.
Dilansir kompas.com, Rencananya pengembangan Situ Bagendit ini akan di buat menjadi enam zona Yang ke enam zona tersebut akan memiliki banyak kelebihan masing – masing. Hingga dipastikan objek wisata situ bagendit dapat menjadi objek wisata Nasional ataupun Internasional.
Hingga kisah asal mula situ Bagendit ini akan tetap menjadi legenda dan diceritakan dari masa ke masa.
Baca juga : Legenda Cinderalas
Dan itulah kawan kisah asal mula situ Bagendit, sebuah Danau di kota Garut, Jawa barat.
Semoga kisah ini memberikan gambaran jika kita berbuat jahat pada orang lain, kita akan mendapatkan balasannya cepat atau lambat.
Nah, kawan untuk cerita menarik lainnya, jangan kemana-mana tetap di ilmusaku.com.