Konservatif adalah – 8 Jenis dan Contoh

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Konservatif adalah – dan juga 8 Jenis dan Contoh pandangan Konservatisme. Setelah belajar tentang Liberal dan neoliberalisme ada baiknya kita juga mengetahui tentang lawan ideologinya yaitu konservatisme.

Pengertian Konservatif adalah.

Konservatif adalah

Konservatif adalah suatu sikap atau pandangan yang cenderung mempertahankan tradisi atau keadaan yang sudah ada dan enggan melakukan perubahan yang besar atau tiba-tiba.

Dalam konteks politik, konservatif biasanya mengacu pada partai atau kelompok politik yang berusaha mempertahankan nilai-nilai tradisional dan melestarikan struktur sosial yang sudah ada.

Sedangkan dalam konteks ekonomi, konservatif mengacu pada pendekatan yang cenderung menekankan penghematan dan pengelolaan anggaran yang hati-hati serta menghindari risiko besar dalam investasi atau kebijakan ekonomi.

Dalam Spektrum Politik Konservatif dianggap sebagai politik sayap kanan.

Konservatisme adalah

images 2 min
Donald Trump tokoh Partai Konservatif di Amerika (Sumber : vox.com)

Konservatisme adalah suatu pandangan atau ideologi politik yang cenderung mempertahankan nilai-nilai tradisional dan melestarikan struktur sosial yang sudah ada.

Konservatisme juga bisa diartikan sebagai sebuah gerakan politik atau ideologi yang menekankan pada pentingnya menjaga nilai-nilai konservatif dalam kehidupan masyarakat, seperti nilai agama, moral, keluarga, dan keamanan.

Secara umum, konservatisme bisa diartikan sebagai pandangan yang menolak perubahan besar-besaran dan lebih suka mempertahankan kondisi yang sudah ada sebagai landasan bagi kemajuan ke depan.

7 Prinsip Konservatif

images min

Berikut adalah 7 prinsip konservatif yang umum dianut dalam ideologi konservatif:

  • Otoritas dan tradisi: Konservatif menghargai otoritas dan tradisi sebagai landasan dari kehidupan masyarakat yang baik. Mereka meyakini bahwa struktur sosial yang sudah ada harus dipertahankan dan dihargai.
  • Kebenaran absolut: Konservatif mempercayai bahwa terdapat kebenaran absolut dalam moral dan nilai-nilai, yang berlaku untuk semua orang dan tidak bisa diubah oleh waktu atau budaya.
  • Persatuan nasional: Konservatif mengutamakan persatuan nasional dan cenderung menolak identitas atau kepentingan kelompok yang terlalu kuat. Mereka percaya bahwa persatuan nasional yang kuat menjadi landasan bagi stabilitas sosial dan politik.
  • Kebijakan yang hati-hati: Konservatif cenderung berhati-hati dalam membuat kebijakan baru, dan lebih suka menjaga status quo. Mereka percaya bahwa perubahan yang tiba-tiba atau terlalu besar bisa berdampak negatif pada kestabilan sosial dan ekonomi.
  • Keseimbangan kekuasaan: Konservatif percaya bahwa keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan masyarakat menjadi landasan bagi kebebasan individu dan masyarakat yang sehat.
  • Kebutuhan akan oposisi: Konservatif percaya bahwa oposisi yang kuat menjadi penting untuk mengontrol pemerintah dan mencegah kekuasaan yang terlalu besar.
  • Kepentingan individu: Meskipun mengutamakan persatuan nasional, konservatif juga percaya pada kepentingan individu. Mereka percaya bahwa individu harus diberi kebebasan dan hak-hak yang dijamin oleh konstitusi. Namun, kebebasan individu harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan moral.

Baca juga : Pasar adalah

Sejarah Pemikiran Konservatif

Sejarah pemikiran konservatif dimulai pada akhir abad ke-18, di mana para pemikir seperti Edmund Burke di Inggris dan Joseph de Maistre di Prancis memperkenalkan konsep konservatisme sebagai reaksi terhadap Revolusi Prancis pada tahun 1789.

Pemikiran konservatif berkembang pesat pada abad ke-19 dan ke-20, terutama di Inggris dan Amerika Serikat.

Salah satu pemikir konservatif terkenal pada abad ke-19 adalah Benjamin Disraeli di Inggris, yang memperkenalkan konsep “konservatisme sosial” yang menekankan perlunya pemerintah untuk melindungi kepentingan rakyat jelata dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi mereka.

Pada awal abad ke-20, tokoh-tokoh seperti G.K. Chesterton dan Hilaire Belloc di Inggris juga memperkenalkan konsep “distributisme”, yang menekankan pada pentingnya kepemilikan yang merata dalam masyarakat dan ekonomi.

Di Amerika Serikat, pemikiran konservatif berkembang pesat pada abad ke-20 sebagai reaksi terhadap perkembangan liberalisme dan progresivisme.

Salah satu tokoh konservatif terkenal di Amerika Serikat adalah Russell Kirk, yang memperkenalkan konsep “konservatisme tradisional” pada tahun 1950-an.

Kirk menekankan pentingnya nilai-nilai tradisional dalam menjaga kestabilan sosial dan politik, serta menentang perubahan sosial yang terlalu cepat dan radikal.

Pada abad ke-21, konservatisme terus berkembang dan mengalami perubahan dalam menanggapi perubahan sosial dan politik yang terjadi di seluruh dunia.

10 Jenis Konservatisme

Berikut adalah beberapa jenis konservatisme yang ada:

Konservatif tradisional.

Konservatif tradisional menekankan ikatan tatanan sosial atas hiper-individualisme, dan pertahanan kepada tradisi leluhur.

Konservatif tradisionalis percaya pada tatanan moral yang transenden, yang diwujudkan melalui hukum (adat) tertentu yang menurut mereka harus dipatuhi oleh masyarakat.

Konservatisme sosial

konservatisme sosial adalah sebuah sikap konservatif pada isu-isu sosial budaya dan menekankan nilai-nilai tradisional seperti agama, keluarga, dan moralitas sebagai landasan kehidupan masyarakat yang baik.

Konservatisme Fiskal

Konservatif fiskal menekankan pada pemotongan pajak, pengurangan pengeluaran pemerintah, pasar bebas, deregulasi, privatisasi, perdagangan bebas, dan utang pemerintah minimal.

Mereka percaya bahwa pasar bebas dan kompetisi akan menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan ekonomi.

Konservatisme Nasionalis.

Konservatisme nasionalis menekankan pentingnya identitas nasional dan persatuan nasional.

Mereka percaya bahwa negara harus memprioritaskan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau kelompok tertentu.

Konservatisme agama.

Konservatisme agama adalah suatu jenis konservatisme yang menekankan nilai-nilai keagamaan dan moralitas sebagai landasan kehidupan masyarakat yang baik.

Mereka percaya bahwa nilai-nilai agama harus dipertahankan dan diterapkan dalam kebijakan dan tindakan pemerintah.

Konservatisme agama seringkali dianut oleh orang-orang yang sangat memegang agama sebagai nilai utama dalam kehidupan mereka, seperti penganut agama Kristen, Islam, atau Yahudi yang sangat konservatif.

Konservatisme agama juga cenderung menolak perubahan sosial dan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Konservatisme otoriter.

Konservatisme otoriter adalah suatu bentuk konservatisme yang menekankan pada pengendalian pemerintah yang kuat dan sentralistik dalam mempertahankan stabilitas sosial dan politik.

Konservatisme otoriter seringkali menolak perubahan yang terlalu cepat dan mendukung pemerintah yang memiliki kekuasaan yang luas dalam menjaga ketertiban dan stabilitas sosial.

Mereka percaya bahwa keamanan dan stabilitas sosial harus ditempatkan di atas kebebasan individu atau hak-hak sipil.

Konservatisme paternalistik

Konservatisme paternalistik adalah jenis konservatisme, yang menekankan pada sebuah keyakinan jika masyarakat dapat berkembang secara organik dan bahwa anggota di dalamnya memiliki kewajiban terhadap satu sama lain.

Konservatisme Progresif.

Konservatisme progresif adalah suatu ideologi politik yang menggabungkan nilai-nilai konservatif dan progresif.

Konservatisme progresif percaya bahwa nilai-nilai tradisional dan kebiasaan harus dijaga dan dipertahankan, namun juga harus diadaptasi dan diterapkan dalam konteks modern yang terus berubah.

Konservatisme progresif cenderung mendukung perubahan sosial yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, namun tetap berpegang pada nilai-nilai tradisional.

konservatisme progresif mencoba untuk memadukan aspek-aspek positif dari ideologi konservatif dan progresif untuk menciptakan sebuah visi politik yang seimbang, yang mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi yang beragam dalam masyarakat.

Perbedaan Konservatisme dan Liberalisme.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara konservatisme dan liberalisme:

  • Pandangan tentang tradisi dan otoritas: Konservatif cenderung menghargai tradisi dan otoritas sebagai landasan kehidupan masyarakat yang baik, sedangkan liberal cenderung lebih membuka diri terhadap perubahan dan inovasi.
  • Pendekatan terhadap kebebasan individu: Konservatif percaya pada kebebasan individu yang dibatasi oleh tanggung jawab sosial dan moral, sedangkan liberal cenderung lebih mendorong kebebasan individu yang lebih luas, tanpa terlalu banyak batasan.
  • Pandangan tentang peran pemerintah: Konservatif cenderung lebih mendukung pemerintah yang kecil dan terbatas dalam pengaruhnya, sementara liberal cenderung memperjuangkan pemerintah yang lebih besar dan terlibat aktif dalam kebijakan sosial dan ekonomi.
  • Pendekatan terhadap perubahan sosial: Konservatif cenderung berhati-hati dalam melakukan perubahan sosial yang besar-besaran, sementara liberal cenderung lebih mendukung perubahan sosial yang cepat dan radikal.
  • Pandangan tentang persatuan nasional: Konservatif cenderung mengutamakan persatuan nasional dan menolak identitas atau kepentingan kelompok yang terlalu kuat, sementara liberal cenderung lebih membuka diri terhadap kepentingan kelompok yang berbeda-beda.
  • Pendekatan terhadap kebijakan luar negeri: Konservatif cenderung lebih memperjuangkan kepentingan nasional dalam hubungan internasional, sementara liberal cenderung lebih terbuka dan progresif dalam pandangan dan kebijakan luar negeri.

Meskipun demikian, perbedaan antara konservatisme dan liberalisme tidak mutlak dan bisa bervariasi tergantung pada konteks politik dan sejarah suatu negara.

Baca juga : Integrasi Nasional adalah.

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Konservatif dan Konservatisme, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu, sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K