Legenda Putri Mandalika, Cerita Rakyat Timur

Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang Legenda Putri Mandalika, Cerita Rakyat Timur. Cerita Rakyat Putri Mandalika ini diketahui berasal dari daerah Nusa tenggara barat tepatnya di pulau Lombok.

Pulau Lombok sendiri adalah sebuah pulau yang memiliki banyak sekali objek wisata yang sangat indah seperti Gili Trawangan, Gili air dan Gili Meno yang menjadi salah satu tempat favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu senggang mereka.

Selain objek wisatanya, Lombok juga memiliki beberapa cerita rakyat dan legenda yang sangat menarik perhatian diantaranya yaitu Legenda Putri Mandalika, bagaimanakah ceritanya ? Mari kita simak sama – sama.

Legenda Putri Mandalika, Cerita Rakyat Timur

Awal Cerita Putri Mandalika.

images 12 min 2
Sumber : tempo.com

Alkisah pada jaman dahulu terdapat sebuah kerajaan di selatan Pulau Lombok yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. bernama Raja Tonjang Beru dengan permaisurinya, Dewi Seranting.

Kerajaan tersebut sangatlah tentram dengan rakyat yang juga makmur. Suatu hari Raja dan Ratu di kerajaan tersebut melahirkan seorang anak yang berparas cantik dan diberi nama Putri Mandalika.

Di samping cantik dan cerdas, Putri Mandalika juga terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya sangat lembut Sehingga seluruh rakyat kerajaan sangat menyayangi sang Putri.

Sehingga tak aneh jika para pangeran dari berbagai kerajaan dan para pemuda mencoba memperebutkan hati Mandalika. Mereka tak hanya terpikat paras sang putri, tapi juga hatinya. Hingga menjadi sebuah acara rutin di kerajaan, para pangeran datang secara bergantian untuk melamar sang Putri.

Baca juga : Legenda Asal Usul Pulau Batam.

Meski telah banyak pangeran yang datang sang Putri tak kunjung memberikan jawaban, hingga Para Pangeran dan Pemuda itu pun bersepakat untuk mengadu keberuntungan melalui peperangan. Siapa yang menang, dia yang berhak meminang sang Putri.

Suatu hari, berita tentang akan terjadinya peperangan antara beberapa kerajaan sampai pula ke telinga Raja Tonjang Beru, Ayah dari Putri Mandalika. Dia lalu menemui Sang Putri untuk membicarakan tentang peperangan yang terjadi karena memperebutkan Sang Putri.

“Jika Ayahanda berkenan, izinkanlah Putri yang menyelesaikan masalah ini,” pinta sang Putri, pada Sang Raja. Dan Raja pun setuju dengan usulan dari anaknya itu.

Baca juga : Legenda Bawang Merah dan Bawang Putih.

Setelah itu, Putri Mandalika memutuskan bersemedi untuk mencari petunjuk dari apa yang terjadi. Di dalam semedinya itu dia menemukan petunjuk untuk menyelesaikan semua konflik yang terjadi karena dirinya.

Sepulangnya bertapa dan Bersemedi, Putri Mandalika mengundang seluruh pangeran dan pemuda pada tanggal ke 20 bulan ke 10 pada penanggalan suku sasak (suku yang mendiami pulau Lombok).

Putri mengundang semuanya untuk berkumpul di pantai Seger Kuta, pada waktu pagi buta sebelum adzan subuh berkumandang. Mereka harus datang ke tempat itu sebelum matahari memancarkan sinarnya di ufuk Timur.

Para undangan dari berbagai negeri berbondong-bondong datang ke pantai Seger Kuta. Orang yang datang ribuan jumlahnya. Mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek datang memenuhi undangan.

Seketika matahari mulai terbit, Sang Putri Mandalika beserta Raja, Ratu, dan para pengawalnya datang menemui seluruh undangan dengan memakai pakaian terbaiknya yang terbuat dari kain sutera.

Putri Mandalika beserta pengawalnya naik ke atas bukit Seger dan mengucapkan beberapa patah kata yang ditujukkan oleh seluruh tamu undangan. Para pemuda dan Pangeran menunggu nama mereka di panggil menemui sang putri.

Tapi Sang Putri memiliki Maksud lain.

“Wahai, Ayahanda dan Ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tunjang Beru yang aku cintai! aku memutuskan bahwa tidak dapat memilih satu di antara banyak pangeran karena aku memilih ketentraman di Tunjang Beru.” Ucap Si Putri Lantang, Mandalika sadar jika dia memilih salah satu pangeran perpecahan akan terjadi pada kerajaan yang dicintainya.

Kemudian tiba-tiba sang Putri menjatuhkan dirinya ke dalam laut dan seketika hanyut di telan ombak. Para rakyat dengan sigap menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Putri Mandalika. Tetapi sang Putri hilang tanpa ada tanda-tanda sedikitpun.

Legenda Putri Mandalika
Sumber : Liputan6.com

Menurut Legenda, Sang Putri Mandalika berubah menjadi Nyale, sejenis cacing laut yang berwarna warni. Rakyat Lombok percaya jika Nyale tiba itu berarti Putri Mandalika tengah berada di permukaan. Dan Festival Bau Nyale adalah Festival untuk menghormati Sang Putri.

Baca juga : Misteri Tangkuban Perahu.

Dan itulah kawan Legenda Putri Mandalika, Cerita Rakyat Lombok, semoga cerita ini memberikan inspirasi dan dapat menghibur anda. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K