Mengenal Kesultanan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa

Halo sobat, Kalian pasti pernah mendengar tentang Kesultanan Demak ? Pasti pernah iya. Kerajaan Demak bisa dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di pulai Jawa loh.

Untuk tahu lebih banyak tentang Kesultanan Demak mari kita cari tahu sama – sama.

Apa Kesultanan Demak itu ?

Kesultanan Demak
Sumber : Wikipedia

Demak adalah Kerajaan muslim pertama yang berdiri pada abad ke-15 di Kota Demak, Jawa Tengah. Kerajaan ini pada masanya menguasai di bagian Utara pulau Jawa.

Demak pada mulanya adalah salah satu Kadipaten bagian dari Majapahit, namun setelah runtuhnya Majapahit setelah Perang paregreg, Demak hadir sebagai kekuatan baru di pulau Jawa.

Arti Demak secara Etimologi

Menurut sejarawan Indonesia Poerbatjaraka , nama tersebut berasal dari istilah Jawa delemak yang berarti “tanah berair” atau “rawa”.

Menurut Hamka , nama itu diambil dari istilah bahasa Arab dimak yang berarti “air mata” untuk menyiratkan kesulitan yang dialami selama perjuangan menegakkan Islam di Jawa.

Sedangkan untuk Menurut sejarawan lainnya, Sutjipto Wiryosuparto, nama Demak berasal dari bahasa Kawi yang berarti pusaka atau hadiah.

Baca juga : Kesultanan Tidore

Lokasi Demak

Lokasi demak
Diperkirakan lokasi Kerajaan

Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca “Bintoro” dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi bagian kota Demak di Jawa Tengah.

Pada lokasi pertama Keraton Demak di sebut sebagai Kesultanan Demak Bintara.

Pada masa sultan Prawoto keraton dipindahkan ke Prawata (dibaca “Prawoto”) dan untuk periode ini kerajaan disebut Demak Prawata.

Lalu saat Arya Penangsang memerintah Demak, dia memerintah dari Jipang-Panolan (sekarang dekat Cepu) hingga dikenal dengan sebutan Demak Jipang.

Sejarah Pembentukan Demak

Sejarah Pembentukan Kerajaan Demak dimulai saat Kemunduran Majapahit pada akhir abad ke-15 saat pemerintahan Wikramawardhana. Saat itu beberapa Kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit mencoba memisahkan diri. Salain itu ekspedisi angkatan laut yang dipimpin oleh Cheng Ho mendarat ke wilayah Utara jawa, membawa beberapa komunitas Tionghoa muslim.

Menurut Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina, yang telah masuk Islam. Raden Patah memimpin Demak pada 1500 hingga 1518 M.

Kehidupan Ekonomi

Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil.

Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito (penghubung) daerah penghasil rempah-rempah.

Demak berperan penting sebab mempunyai daerah pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil bahan makanan, terutama beras. Komoditas yang diekspor, antara lain beras, madu, dan lilin. Barang itu diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara.

Demak menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transito antara daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka.

Baca juga : Kesultanan Ternate

Kehidupan Agama dan Sosial-budaya

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tetap ada dan tidak tidak ditinggalkan.

Di bawah kepemimpinan Raden Patah, Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam dengan peran sentral Wali Songo. Periode ini adalah fase awal semakin berkembangnya ajaran Islam di Jawa. pesantren adalah cara penyebaran agama Islam yang efektif.

Masjid Agung Demak adalah lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Perayaan Sekaten dimulai oleh Sunan Kalijaga pada masa Kerajaan Demak untuk menarik minat masyarakat agar masuk Islam.

Sultan yang Pernah Memerintah Demak

  • Raden Patah (1500-1518)
  • Di Pati Unus (1518-1521)
  • Sultan Trenggono (1521 -1546)
  • Sunan Prawoto (1546 – 1547)
  • Arya Panangsang

Mundurnya Pemerintahan Demak

Suksesi Raja Demak tidak selalu berlangsung mulus, terjadi kekuasaan antara P. Surowiyoto (Pangeran Sekar) dan Trenggana yang berlanjut dengan di bunuhnya P. Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggono). Hingga Pada tahun 1546 Trenggono wafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto.

Akan tetapi pada tahun 1549 Sunan Prawoto dan isterinya dibunuh oleh pengikut Pangeran Arya Penangsang, putera Pangeran Surowiyoto (Sekar). Arya Penangsang kemudian mengangkat dirinya menjadi penguasa tahta Demak sebagai Raja Demak.

Arya Penangsang pun membunuh saingan politiknya yaitu Pangeran Hadiri, Adipati Jepara, hal ini menyebabkan adipati lain di bawah Demak memusuhi Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pajang yaitu Joko Tingkir (Hadiwijoyo).

Hingga Pada tahun 1554 terjadilah Pemberontakan dilakukan oleh Adipati Joko Tingkir (Hadiwijoyo) dan kekuasaan Demak berhasil direbut dan akhirnya Joko Tingkir mendirikan kesultanan baru yang di sebut Kesultanan Pajang.

Baca juga : Wali Songo

Peninggalan Kerajaan Demak

Selama berkuasa Demak meninggalkan beberapa peninggalan diantaranya :

Masjid Agung Demak

Mesjid agung Demak
Sumber : detik.com

Salah satu masjid tertua di Indonesia ini merupakan peninggalan utama yang paling terkenal dari peninggalan Demak.

Pintu Bledek

Pintu Bledek
Sumber : Demakkab.go.id

Pintu ini adalah jalan masuk Masjid Agung Demak yang mitosnya dikatakan terbuat dari petir yang menyambar sehingga dinamakan “bledek”.

Soko Guru

Soko Guru
Sumber : islampedia.com

Soko guru ini dipercaya merupakan sumbangan dari 4 anggota Wali Songo, yakni Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel, dan Sunan Gunung Jati.

Situs Kolam Wudhu

Situs Kolam Wudhu
Sumber : javaloka.com

Pada masa Kesultanan Demak dulu, situs ini selalu digunakan untuk wudhu.

Maksurah

Maksurah

Merupakan dinding berkaligrafi yang dibuat pada 1866 M, setelah era berakhirnya kesultanan Demak.

Piring Campa

Piring Campa

Hiasan ini merupakan hadiah dari ibunda Raden Patah yang berasal dari Cina.

Dan itulah kawan tentang informasi tentang Demak, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Sampai jumpa di bahasan menarik lainnya.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K