Merkantilisme adalah – 4 Kebijakan dalam Merkantilisme

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Merkantilisme adalah dan juga 4 Kebijakan Merkantilisme, sebuah sistem ekonomi yang digunakan oleh negara – negara barat saat periode kolonialisme dan Imperialisme.

Pengertian Merkantilisme adalah

Merkantilisme Adalah
Sumber : shutterstock.com

Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi yang berkembang pada abad ke-16 hingga ke-18, terutama di negara-negara Eropa Barat.

Sistem ini didasarkan pada gagasan bahwa kekuatan ekonomi suatu negara dapat diukur dari seberapa besar jumlah emas dan perak yang dimilikinya.

Oleh karena itu, negara-negara merkantilis percaya bahwa mereka harus mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpor agar dapat mengumpulkan lebih banyak emas dan perak.

Untuk mencapai tujuan ini, negara-negara merkantilis memberlakukan berbagai kebijakan proteksionis, seperti tarif dan kuota impor, yang bertujuan untuk mendorong produksi dalam negeri dan mencegah impor barang dari negara lain.

Negara-negara merkantilis juga berusaha untuk mengembangkan koloni-koloni di luar negeri agar dapat menguasai sumber daya alam yang diperlukan untuk produksi, seperti bijih besi, kayu, dan gula.

Merkantilisme menjadi sistem ekonomi yang dominan pada masa itu, tetapi kemudian dikritik oleh para ekonom dan intelektual yang berpendapat bahwa sistem ini menghambat perdagangan bebas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Namun, beberapa prinsip merkantilisme, seperti pentingnya industri dalam negeri dan kebijakan proteksionis yang dibatasi, masih menjadi bagian dari kebijakan ekonomi di beberapa negara pada masa sekarang.

Prinsip Dasar Merkantilisme adalah.

images 8 min 1 1
Ilustrasi Merkantilisme (Sumber: https://billofrightsinstitute.org/lessons/mercantilism)

merkantilisme memiliki beberapa prinsip dasar, di antaranya:

  • Kekuatan ekonomi suatu negara dapat diukur dari seberapa besar jumlah emas dan perak yang dimilikinya. Oleh karena itu, negara harus mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpor untuk mengumpulkan lebih banyak emas dan perak.
  • Negara harus mempromosikan industri dalam negeri dan melindunginya dari persaingan barang impor dengan menerapkan tarif dan kuota impor.Negara harus mencari koloni di luar negeri untuk menguasai sumber daya alam dan pasar baru untuk produk dalam negeri.
  • Negara harus mencari koloni di luar negeri untuk menguasai sumber daya alam dan pasar baru untuk produk dalam negeri.
  • Pemerintah harus terlibat secara aktif dalam mengatur ekonomi dan melakukan kebijakan proteksionis, seperti memberikan subsidi atau insentif bagi industri dalam negeri.
  • Seluruh masyarakat harus berkontribusi dalam memperkuat kekuatan ekonomi negara, misalnya dengan menabung atau membeli produk dalam negeri.

Meski dipakai oleh banyak negara barat pada abad ke-16 namun kemudian dikritik oleh para ekonom dan intelektual yang berpendapat bahwa sistem ini menghambat perdagangan bebas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Meskipun begitu, beberapa prinsip merkantilisme masih menjadi bagian dari kebijakan ekonomi di beberapa negara pada masa sekarang.

Sumber Memengaruhi Teori Merkantilisme.

Beberapa ahli sejarah ekonomi mengidentifikasi sejumlah sumber yang memengaruhi perkembangan teori merkantilisme, di antaranya:

Teori Bullionisme.

Teori ini menyatakan bahwa kekuatan ekonomi suatu negara terletak pada jumlah logam mulia (emas dan perak) yang dimilikinya. Teori ini dikemukakan oleh penulis ekonomi Italia, Bernardo Davanzati pada abad ke-16.

Proteksionisme.

Merkantilisme menganut kebijakan proteksionis untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor yang dianggap merugikan.

Pandangan ini didukung oleh beberapa tokoh seperti Jean Bodin, Antoine de Montchrestien, dan Thomas Mun.

Kolonialisme.

Pengembangan koloni di luar negeri menjadi bagian penting dalam teori merkantilisme karena koloni memberikan sumber daya alam dan pasar baru untuk produk dalam negeri.

Pandangan ini dipopulerkan oleh para penulis seperti Gerard de Malynes dan Charles Davenant.

Kebijakan Pemerintah.

Merkantilisme menganut pandangan bahwa pemerintah harus terlibat aktif dalam mengatur ekonomi dan melakukan kebijakan proteksionis untuk memperkuat industri dalam negeri.

Pandangan ini didukung oleh tokoh seperti Jean-Baptiste Colbert dan Alexander Hamilton.

Sumber-sumber lain yang memengaruhi teori merkantilisme meliputi perkembangan perdagangan internasional, teknologi manufaktur, dan perang antarnegara yang mendorong negara-negara Eropa Barat untuk menguatkan ekonomi mereka.

Kebijakan Merkantilisme.

images 9 min 1

Kebijakan merkantilisme ini bertujuan untuk memperkuat kekuasaan ekonomi dan politik negara melalui perdagangan internasional.

Beberapa kebijakan merkantilisme antara lain:

  • Proteksionisme: Negara-negara merkantilis membatasi impor barang-barang dari luar negeri dengan menetapkan tarif impor yang tinggi atau dengan cara lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mendorong ekspor barang-barang produksi sendiri.
  • Ekspansi Kolonial: Negara-negara merkantilis berlomba-lomba untuk mendirikan koloni di seluruh dunia untuk memperoleh sumber daya alam yang dibutuhkan dan memperluas pasar untuk ekspor barang-barang produksi sendiri.
  • Emas dan Perak: Negara-negara merkantilis memandang emas dan perak sebagai sumber kekayaan yang penting. Oleh karena itu, mereka mengadopsi kebijakan yang menjamin surplus perdagangan dalam negeri dan impor emas dan perak yang lebih besar dari ekspornya.
  • Monopoli: Negara-negara merkantilis sering memberikan monopoli kepada perusahaan-perusahaan tertentu untuk memproduksi dan mengekspor barang-barang tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan ekspor barang-barang yang dianggap penting untuk kepentingan negara.

Contoh kebijakan merkantilisme yang terkenal adalah Undang-Undang Navigasi Inggris tahun 1651, yang membatasi perdagangan antara Inggris dengan negara lain hanya melalui kapal Inggris.

Hal ini bertujuan untuk memperkuat industri kapal Inggris dan mengurangi impor barang dari negara lain.

Kebijakan merkantilisme memainkan peran penting dalam pembentukan kekuasaan ekonomi dan politik di Eropa pada masa itu.

Perang dan Merkantilisme.

Merkantilisme dan perang erat kaitannya, karena kebijakan merkantilisme seringkali menjadi pendorong utama bagi negara-negara untuk melakukan perang.

Negara-negara merkantilis berlomba-lomba memperoleh sumber daya alam dan pasar baru untuk barang-barang mereka, yang seringkali mengarah pada konflik antara negara-negara yang bersaing.

Selain itu, negara-negara merkantilis cenderung mengadopsi kebijakan proteksionis dan monopoli untuk melindungi industri nasional mereka, yang dapat memicu konflik perdagangan dan sengketa perdagangan dengan negara lain.

Sebagai contoh, pada abad ke-18, Inggris dan Prancis bersaing untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia. Persaingan ini memuncak dalam serangkaian perang, seperti Perang Suksesi Spanyol, Perang Austria, dan Perang Tujuh Tahun, yang mengakibatkan jutaan orang tewas dan kerugian ekonomi yang besar.

Namun, ada juga contoh di mana negara-negara merkantilis menggunakan diplomasi dan negosiasi untuk mencapai tujuan mereka, seperti dalam perjanjian perdagangan antara Inggris dan Belanda pada abad ke-17, yang menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak tanpa perlu melibatkan perang.

Namun, negara-negara juga dapat mencapai tujuan mereka melalui diplomasi dan negosiasi. Aliansi, perjanjian perdagangan, dan kerja sama internasional dapat membantu menghindari konflik dan perang yang mungkin muncul akibat kebijakan merkantilisme.

Pengaruh Merkantilisme.

Merkantilisme memiliki banyak pengaruh yang signifikan pada perkembangan ekonomi dan politik di seluruh dunia.

Beberapa pengaruh merkantilisme antara lain:

Mendorong kemajuan industri.

Kebijakan proteksionis dan monopoli yang diterapkan oleh negara-negara merkantilis mendorong pengembangan industri di dalam negeri, sehingga meningkatkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan perdagangan internasional.

Negara-negara merkantilis berlomba-lomba untuk menguasai pasar internasional dan sumber daya alam baru, yang mendorong perdagangan internasional dan memperluas jaringan perdagangan di seluruh dunia.

Memperkuat kekuasaan negara.

Fokus pada kekayaan dan kekuasaan melalui perdagangan internasional dan pengendalian sumber daya alam membuat negara-negara merkantilis mampu memperkuat kekuasaan mereka di dalam dan luar negeri.

Memicu persaingan dan konflik antarnegara.

Tuntutan untuk menguasai pasar baru dan sumber daya alam dapat memicu persaingan yang meningkat antara negara-negara dan bahkan kekerasan dan perang.

Menumbuhkan pemikiran ekonomi modern.

Kebijakan merkantilisme membantu membentuk pemikiran ekonomi modern seperti teori perdagangan internasional dan teori ketergantungan.

Baca juga : Feudalisme adalah

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Merkantilisme adalah, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu.

Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K