Halo sobat kita akan membahas tentang Mobilitas Sosial adalah dan Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Bagaimana Mobilitas Sosial ini menjadi pendorong untuk kebudayaan dan peradaban suatu bangsa.
Karena Keberadaan suatu bangsa merupakan suatu fenomena yang sangat kompleks. Bangsa dapat didefinisikan sebagai suatu yang berhubungan dengan tanahnya, letak geografisnya, dan pengaruhnya pergerakan manusia yang berada di dalamnya.
Untuk itu mempelajari mempelajari Mobilitas Sosial lebih banyak, mari kita simak materinya seperti berikut ini.
Pengertian Mobilitas Sosial adalah

Secara leksikal, istilah mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis. Kata mobilis artinya mudah dipindah atau banyak bergerak dari tempat yang satu menuju tempat yang lain.
Dari pengertian seperti ini, istilah mobilitas sosial dipandang memiliki pengertian yang sama dengan istilah gerakan sosial atau perpindahan sosial.
Gerakan sosial yang kita maksud disini bukan mengacu pada sosial movement yang cenderung pada pengerahan aksi masa, melainkan mengacu pada istilah social mobility.
Dengan demikian, dapat kita ambil kesimpulan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari suatu kelas sosial tertentu menuju kelas sosial yang lain, dari suatu daerah tertentu menuju daerah yang lain.
Baca juga : Integrasi Nasional adalah.
Jenis Mobilitas Sosial
Terdapat 2 jenis Mobilitas Sosial yang ada di dalam masyarakat, yaitu :
- Mobilitas Horisontal
- Mobilitas Vertikal
Mobilitas Horisontal adalah

Mobilitas sosial horisontal adalah perpindahan seseorang atau sekelompok orang yang sifatnya sederajat ataupun sama kedudukannya.
Contoh Mobilitas Horisontal
Mutasi kerja dari kantor yang satu menuju kantor yang lain, perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi), perpindahan penduduk antar wilayah dalam suatu negara (transmigrasi), dan perpindahan penduduk antar negara (imigrasi) merupakan bentuk-bentuk mobilitas sosial yang bersifat horisontal.
Mobilitas Vertikal adalah

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari status sosial atau kedudukan sosial yang lebih rendah menuju status sosial atau kedudukan sosial yang lebih tinggi.
Contoh Mobilitas Vertikal
Kenaikan pangkat seseorang dari karyawan menjadi manager. perubahan status pemuda bodoh menjadi kaum terpelajar dan kemudian menempati posisi strategis di lingkungan kerjanya, keberhasilan seorang pedagang kecil menjadi seorang pengusaha sukses, dan lain sebagainya merupakan bentuk-bentuk mobilitas sosial yang bersifat vertikal.
Baca juga : Perubahan Sosial.
Faktor – faktor Pendorong Terjadinya Mobilitas Sosial
Terjadinya mobilitas sosial tersebut didorong oleh beberapa faktor, seperti perbedaan status sosial, perbedaan status ekonomi, masalah-masalah kependudukan, situasi politik yang tidak menentu, adanya ambisi pribadi, dan motif-motif yang bersifat keagamaan.
Perbedaan Status Sosial
Pada hakekatnya, setiap manusia dilahirkan dengan kondisi yang sama, baik harkat maupun martabatnya seperti tercantum dalam piagam HAM. Akan tetapi setiap manusia dilahirkan dalam lingkungan yang berbeda-beda sesuai dengan status sosial dan kedudukan yang dimiliki oleh orang tua ataupun keluarga mereka.
Dari perbedaan kedudukan sosial seperti itu muncul kesadaran dan Ketidakpuasan terhadap status sosial dan kedudukan yang dimiliki hingga muncul motivasi untuk mencari peruntungan dan perubahan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan kita masing – masing.
Perbedaan Status Ekonomi
Tidak ada orang yang ingin terlahir miskin. Sementara, kesejahteraan, pendidikan dan pembangunan belum merata di segala lini masyarakat.
Keadaan seperti itu memberikan dorongan hingga orang memilih untuk melakukan mobilitas sosial berupa urbanisasi, transmigrasi, dan emigrasi.
Salah satu tujuan dari mobilitas sosial tersebut adalah untuk mencari mata pencaharian dan kehidupan yang layak dan dapat menjamin keberlangsungan ekonomi keluarganya.
Masalah kependudukan.
Semakin banyaknya jumlah penduduk semakin berkurangnya lahan untuk tinggal yang dapat mengakibatkan orang mencari tempat untuk dapat memiliki rumah tinggal yang layak.
Situasi Politik yang Tidak Menentu
Jika kita melihat banyak berita di media. Situasi politik sebuah negara ataupun wilayah dapat mengakibatkan terjadinya mobilitas sosial. Seperti yang terjadi di Afganistan (16/2021) dimana banyak warga berebut untuk pergi meninggalkan negara itu, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Negara itu.
Biasanya warga melakukan Mobilitas Sosial untuk mencari negara yang dapat memberikan kepastian politik dan memberikan keamanan.
Ambisi Pribadi
Sebenarnya manusia memiliki berbagai potensi yang kadang tidak diketahuinya. Hingga mereka harus mencari bakat dan potensi terpendam dalam diri mereka. Saat potensi mereka tercapai. Maka manusia tersebut akan mengalami kenaikan ataupun pencapaian yang membuat mereka mengalami Mobilitas Sosial Vertikal.
Atau banyak orang yang mencari kerja di tempat yang mereka anggap dapat memberikan jaminan untuk mencapai potensi tersebut.
Motif Keagamaan
Agama merupakan hak asasi manusia yang paling asasi karena berhubungan dengan keyakinan dan pandangan hidup manusia. Itulah sebabnya ajaran-ajaran agama akan mengakar dalam kepribadian pemeluknya.
Hingga tak aneh jika orang akan melakukan mobilitas sosial untuk memenuhi kewajiban dari ajaran agama yang mereka anut.
Saluran – Saluran Mobilitas Sosial Vertikal
Menurut sosiologi terkenal Pitirim A. Sorokin, proses mobilitas sosial vertikal memiliki beberapa saluran penting, yaitu :
- Perkawinan
- Organisasi politik
- Ekonomi
- Keahlian
- Lembaga pendidikan
- Lembaga keagamaan
- Angkatan bersenjata.
Baca juga : Diferensiasi sosial adalah.
Dan itulah kawan materi tentang Mobilitas Sosial adalah, semoga materi ini menarik dan bermanfaat untuk kamu semua.
Sampai jumpa lagi di berbagai topik menarik lainnya hanya di ilmusaku.