NeoLiberalisme adalah – 5 Contoh Praktik Neoliberalisme

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang NeoLiberalisme adalah dan 5 Contoh Praktik Neoliberalisme di Masyarakat. Beberapa waktu lalu banyak orang yang melabeli pemerintah dengan sebutan Neo liberalisme dan Oligarki.

Tapi tak banyak orang yang mengetahui lebih dalam tentang salah satu jenis Ideologi liberal satu ini.

Padahal ketika kita mengetahui sesuatu lebih banyak, kita dapat membedakan antara positif dan negatifnya sebuah pandangan ataupun ideologi tersebut.

Jadi mari kita simak bersama – sama penjelasan mengenai Pengertian NeoLiberalisme…

Pengertian NeoLiberalisme adalah

Neoliberalisme adalah
Sumber : investopedia.com

Neoliberalisme adalah sebuah ideologi ekonomi dan sosial yang muncul pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai tanggapan terhadap krisis ekonomi yang terjadi di berbagai negara.

Seperti Namanya Neoliberalisme adalah bentuk baru dari liberalisme.

Neoliberalisme adalah suatu pandangan atau ideologi yang menekankan pada nilai-nilai pasar bebas, privatisasi, deregulasi, dan liberalisasi perdagangan sebagai cara untuk mencapai kemakmuran ekonomi dan kebebasan individu.

Istilah neoliberalisme pertama kali digunakan pada tahun 1930-an dan mulai dikenal secara luas pada tahun 1980-an, ketika beberapa negara mulai menerapkan kebijakan ekonomi neoliberal sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi biaya fiskal.

Neoliberalisme telah mempengaruhi kebijakan ekonomi di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa.

Namun, pandangan neoliberalisme juga banyak dikritik oleh banyak kalangan karena dianggap mengabaikan aspek-aspek sosial dan lingkungan, serta menyebabkan ketimpangan ekonomi dan kecenderungan pada oligarki atau dominasi kelompok elit dalam sektor ekonomi.

Baca juga : Ideologi Pancasila adalah

Ciri Negara Neoliberalisme.

images 50

Berikut ini beberapa ciri negara Neoliberalisme, di antaranya :

Kebijakan ekonomi yang didasarkan pada pasar bebas:

Negara neoliberalisme mendorong pasar bebas dan mempromosikan kebijakan ekonomi yang mengutamakan privatisasi, deregulasi, dan liberalisasi perdagangan.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Pengurangan peran pemerintah.

Negara neoliberalisme cenderung mengurangi peran pemerintah dalam ekonomi dan menggantinya dengan swasta.

Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi dalam ekonomi.

Fokus pada hasil dan pengukuran kinerja:

Negara neoliberalisme sangat fokus pada pengukuran hasil dan kinerja dalam kebijakan ekonomi dan sosial.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap program atau kebijakan memberikan hasil yang diharapkan dan dapat diukur secara kuantitatif.

Liberalisasi kebijakan sosial.

Negara neoliberalisme juga cenderung mempromosikan liberalisasi dalam kebijakan sosial seperti kesehatan dan pendidikan.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat terhadap pilihan dan layanan yang lebih banyak, serta mendorong persaingan yang sehat di antara penyedia layanan tersebut.

Aspek Positif dan Negatif Pandangan Neoliberalisme

Seperti beberapa ideologi yang ada di dunia, Neoliberalisme memiliki aspek Positif dan juga aspek negatif sendiri seperti berikut ini.

Aspek Positif Neoliberalisme.

Beberapa aspek positif dari neoliberalisme antara lain:

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi: Kebijakan neoliberalisme yang mendorong pasar bebas, privatisasi, dan deregulasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor swasta.
  • Meningkatkan daya saing: Dengan mengurangi regulasi dan birokrasi, negara neoliberalisme dapat mendorong perusahaan untuk lebih bersaing dan menciptakan inovasi baru.
  • Meningkatkan akses terhadap barang dan jasa: Dengan mendorong persaingan di pasar, negara neoliberalisme dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap berbagai barang dan jasa, termasuk barang dan jasa yang sebelumnya hanya tersedia untuk kalangan tertentu.
  • Mendorong investasi asing: Negara neoliberalisme yang mengusung kebijakan bebas perdagangan dan investasi dapat mendorong masuknya investasi asing yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi negara tersebut.
  • Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara: Dengan membatasi pengeluaran pemerintah dan mendorong swasta untuk mengelola sektor publik, negara neoliberalisme dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara.

Aspek Negatif Neoliberalisme.

Beberapa aspek negatif dari neoliberalisme antara lain:

  • Meningkatnya ketimpangan sosial: Kebijakan neoliberalisme cenderung menguntungkan kelompok-kelompok yang sudah kaya dan memiliki modal, sementara meninggalkan kelompok-kelompok masyarakat yang lemah. Hal ini dapat meningkatkan ketimpangan sosial dan ekonomi dalam suatu negara.
  • Mengabaikan kebutuhan sosial: Kebijakan neoliberalisme cenderung mengabaikan kebutuhan sosial masyarakat, seperti akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang terjangkau. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya kesenjangan sosial dan pelayanan publik yang buruk.
  • Merusak lingkungan: Kebijakan neoliberalisme yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi seringkali mengabaikan dampak lingkungan, sehingga dapat merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan ekosistem.
  • Meningkatkan pengangguran: Deregulasi dan privatisasi sektor publik dapat menyebabkan pengurangan tenaga kerja dan meningkatkan pengangguran, khususnya di sektor yang terdampak langsung oleh kebijakan tersebut.
  • Memburuknya kualitas layanan publik: Kebijakan neoliberalisme yang mengutamakan swasta dalam penyediaan layanan publik seringkali menyebabkan buruknya kualitas layanan publik, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu.

Oleh karena itu, negara yang menerapkan kebijakan neoliberalisme harus memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kebijakan mereka.

Juga memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya menguntungkan segelintir kelompok masyarakat, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat luas.

5 Contoh Praktik Neoliberalisme.

images 1 min

Berikut adalah beberapa contoh praktik neoliberalisme yang sering diterapkan dalam kebijakan ekonomi dan sosial:

Privatisasi sektor publik.

Negara yang menganut neoliberalisme cenderung mendorong privatisasi sektor publik, seperti layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dan infrastruktur.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya bagi negara dan meningkatkan efisiensi dalam penyediaan layanan publik.

Deregulasi pasar.

Kebijakan neoliberalisme cenderung mengurangi regulasi pasar untuk mendorong persaingan dan meningkatkan efisiensi pasar.

Hal ini dapat dilakukan melalui pengurangan pajak, penghapusan hambatan perdagangan, dan deregulasi sektor industri.

Liberalisasi perdagangan.

Negara yang menganut neoliberalisme cenderung membuka pasar domestiknya bagi produk-produk impor dan memperluas akses ke pasar internasional.

Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan persaingan.

Pengurangan belanja untuk kepentingan publik.

Kebijakan neoliberalisme cenderung mengurangi belanja publik dan pengeluaran pemerintah, seperti program kesejahteraan, subsidi, dan layanan publik lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban fiskal dan mendorong sektor swasta untuk lebih terlibat dalam penyediaan layanan publik.

Pengurangan hak buruh.

Kebijakan neoliberalisme cenderung mengurangi perlindungan hak buruh dan memperluas fleksibilitas kerja, seperti kontrak kerja sementara dan outsourcing.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas di pasar kerja, namun dapat menimbulkan dampak negatif pada pekerja dan masyarakat.

Perlu diingat bahwa penerapan kebijakan neoliberalisme harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan dampaknya pada masyarakat luas, termasuk dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi agar tidak terjadi huru hara dan demonstrasi besar-besaran.

Perbedaan Neoliberalisme dan liberalisme

Neoliberalisme dan liberalisme adalah dua pandangan yang berbeda, meskipun keduanya memiliki akar sejarah yang sama.

Berikut adalah beberapa perbedaan neoliberalisme dan liberalisme:

  1. Peran pemerintah: Salah satu perbedaan mendasar antara neoliberalisme dan liberalisme adalah dalam pandangan mereka tentang peran pemerintah. Liberalisme cenderung mendukung pembatasan pemerintah dan pasar yang bebas, sementara neoliberalisme menganggap pemerintah harus terlibat dalam kebijakan ekonomi untuk meningkatkan efisiensi pasar.
  2. Pengaruh kebijakan ekonomi: Neoliberalisme lebih mengutamakan kebijakan ekonomi pasar bebas yang tidak teratur, sementara liberalisme lebih memprioritaskan pengaruh pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keadilan sosial.
  3. Globalisasi: Neoliberalisme sering dikaitkan dengan globalisasi ekonomi yang cepat dan mendukung pasar bebas dan perdagangan bebas, sedangkan pandangan liberal cenderung lebih skeptis terhadap dampak globalisasi pada masyarakat lokal.
  4. Prioritas sosial: Neoliberalisme cenderung lebih memprioritaskan efisiensi ekonomi dan keuntungan, sementara liberalisme lebih memperhatikan kesejahteraan sosial dan hak asasi manusia.
  5. Kritik internal: Neoliberalisme sering dikritik karena mendorong eksploitasi ekonomi dan ketimpangan sosial yang memperburuk kondisi kehidupan manusia, sementara liberalisme dikritik karena terlalu fokus pada individu dan kurang memperhatikan dampaknya pada masyarakat luas.
  6. Tujuan akhir: Neoliberalisme cenderung memandang pasar bebas dan ekonomi pasar sebagai tujuan akhir, sementara liberalisme lebih menganggap hal ini sebagai alat untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial dan kebebasan individu.

Baca juga : Sistem Ekonomi adalah

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Neoliberalisme adalah, 5 Contoh Praktik Neoliberalisme dan Perbedaan Neoliberalisme dan liberalisme semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu.

Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K