Pantun adalah – Kaidah dan Contoh yang Perlu Kamu Tahu!

Halo sobat hari ini kita akan membahas tentang Pantun. Pantun adalah jenis puisi lama yang telah menjadi salah satu seni tradisi yang perlu kita lestarikan.

Kenapa ? Karena Pantun adalah kekayaan budaya bangsa yang bahkan telah masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda dari UNESCO. Untuk negara Indonesia dan Malaysia.

Kita tak mau bukan budaya bangsa yang sudah dikenal di mata dunia ini harus hilang dan punah begitu saja, hanya karena kita malas untuk mempelajari.

Jadi tunggu apa lagi, mari kita simak sama – sama materinya.

Pantun Adalah – Struktur, Kaidah dan Contohnya

Pengertian Pantun.

Pantun

Pantun adalah jenis puisi atau seni sastra lama asli Nusantara yang terikat oleh ketentuan dan adat istiadat dalam penulisannya dengan baris yang Berima a-b-a-b. Dulunya Pantun lebih banyak digunakan secara lisan.

Kata Pantun berasal dari Bahasa Minangkabau yang berarti Panuntun atau Tuntunan. Karena di jaman dahulu Pantun sering dijadikan sebuah nasehat atau panutan dalam kehidupan.

Di Jawa, Pantun sendiri biasa disebut dengan nama parikan, sedangkan di kebudayaan Sunda, Pantun disebut dengan Paparikan dan di Batak, disebut Umpasa.

Pantun memiliki keteraturan dalam banyak hal. Jumlah baris di tiap baitnya telah ditentukan, Rima akhirnya pun berpola tetap. Begitu pula dengan jumlah suku kata untuk setiap barisnya juga telah di tentukan, dalam Pantun juga memiliki pola bunyi akhir dalam setiap barisnya.

Pantun pada umumnya memiliki dua baris, tapi dalam pantun Melayu terdapat pantun yang memiliki hanya dua baris saja yaitu Pantun dua kerat.

Baca juga : Pengertian Sastra.

Struktur dan Kaidah Penulisan Pantun

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pantun memiliki struktur dan kaidah yang perlu di patuhi dalam penulisan, seperti berikut ini.

Kaidah Penulisan Pantun

  • Menggunakan kalimat perintah
  • Menggunakan Kalimat Ajakan.
  • Menggunakan Kalimat Saran
  • Menggunakan Kalimat Larangan

Struktur Penulisan dan Ciri Pantun.

  • Terdiri dari empat baris
  • Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  • Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut sebagai isi pantun.
  • Pantun mementingkan Rima/ bunyi akhir dengan pola a-b-a-b. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, sedangkan baris kedua sama dengan baris keempat.

Perbedaan Pantun dengan Syair dan Gurindam.

Sama dengan pantun, syair dan gurindam adalah jenis puisi lama, dan ternyata mereka memiliki berbagai perbedaan loh diantaranya.

Syair

Sebelum kita melihat perbedaan Pantun dan Syair mari kita lihat contoh Syair terlebih dahulu.

Diriku lemah anggotaku layu.
Rasakan cinta bertalu-talu.
Kalau begini datangnya selalu.
Tentulah kakanda berpulang dahulu.

Kakanda Rindu di kalbu.
Mohon adik Jangan lupakanku.
Apapun yang adik mau.
Tentulah kanda memenuhi selalu.

Oke bingung kan, dari atas terlihat jika Syair memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan Pantun, yakni sama – sama terikat oleh ketentuan baku, baik itu dalam jumlah larik, suku kata, maupun bunyi akhirnya.

Bedanya syair tidak memiliki sampiran. Dan pola bunyi akhir dari Syair ialah a-a-a-a.

Gurindam

Sebelum kita melihat perbedaan antara Pantun dan Gurindam mari kita melihat salah satu contohnya terlebih dahulu :

1. Jadilah orang iman dan bertakwa.
    Agar hidup selamat dan bahagia.
2. Jika senantiasa menghargai sesama.
    Tentulah sahabat banyak dimana - mana.
3. Berbaiklah kepada orang tua Anda.
     Niscaya hidupmu akan berkah dan bahagia.

Ketiga bait tersebut adalah gurindam. Bentuk dan isi Gurindam berbeda dengan syair dan Pantun. Dari segi bentuk, gurindam hanya terdiri atas dua larik dan bunyi akhirnya a-a. Sementara dari isi, gurindam berisi petuah atau ajakan.

Baca juga : Pengertian Puisi

Keberagaman Jenis Pantun.

Pantun agama
contoh pantun

Karena kekayaan budaya kita, jenis Pantun pun beragam dan ada berbagai jenis dan bentuknya. Dan bisa kita bagi berdasarkan bentuk dan isinya.

Jenis Pantun Berdasarkan Bentuk

Pantun Berkait.

Pantun berkait disebut juga pantun berantai atau seloka. Pantun berkait adalah pantun yang terdiri atas beberapa bait dan bait satu dengan bait lainnya saling sambung menyambung.

Contoh :

Sarang Garuda di pohon beringin.
Buah kemuning di dalam puan.
Sepucuk surat dilayangkan angin.
Putih kuning sambutlah tuan.
         Buah kemuning di dalam puan.
         Dibawa dari Indra giri.
         Putih kuning sambutlah tuan.
         Sambutlah dengan si tangan kiri.
Dibawa dari Indra giri.
Kabu - kabu dalam perahu.
Sambutlah dengan si tangan kiri.
Seorang Makhluk janganlah tahu.

Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri dari enam, delapan, atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yakni terdiri dari sampiran dan isi.

Contohnya :

Kalau anak pergi ke pekan.
Yu beli belanak pun beli.
Ikan panjang beli dahulu.
Kalau anak pergi berjalan.
Ini cari sanak pun cari.
Induk semang cari dahulu.

Pantun Kilat atau Pantun dua kerat.

jika kamu penikmat film kartun upin – Ipin, pasti tahu pantun yang selalu di ucapkan oleh tokoh jarjit yaitu pantun kilat, karmina atau pantun dua kerat. Pantun ini terdiri dari dua baris, dimana baris pertama adalah sampiran dan baris kedua adalah isi.

Contohnya :

Gendang gendut, tali kecapi.
Kenyang perut, senang lah hati.

Jenis Pantun Berdasarkan Isi

Selain bisa kita bedakan jenis Pantun berdasarkan isi, kita juga dapat membedakan pantun berdasarkan isi. Jenis Pantun berdasarkan isi pantun adalah :

Pantun teka-teki

Pantun teka – teki memiliki ciri di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk sebuah hiburan, permainan dan pergaulan.

Contohnya :

Melihat bintang di langit kelam,
Adapun bulan tertutup abu,
Apa binatang darahnya hitam,

Janggut delapan tulangnya satu ? (Jawabnya : cumi - cumi)

Pantun Agama

Pantun Agama memiliki kandungan isi yang membahas mengenai hubungan manusia dengan pencipta-Nya. Tujuan dari pantun ini adalah ajakan atau sebuah nasihat.

Contohnya :

Buah apel dibelah empat,
Dimakan dua tinggal dua,
Kalau engkau dapatkan nikmat
Jangan lupakan ajaran agama

Pantun nasihat

Pantun Jenaka memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik dan kadang berisi sindiran. Tujuannya untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengarnya.

Contohnya :

Prasasti di kota Blitar.
Blitarnya sebelah sono.
Jadi anak jangan sok pintar.
Biar ditanya tidak plonga plongo.

Pantun Cinta

Pantun ini disebut cinta karena isinya erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Biasanya digunakan untuk muda – mudi yang saling jatuh cinta.

Contohnya :

Burung nuri terbang melayang,
Hinggap sebentar di pucuk dahan.
Selamat pagi untukmu sayang,
Moga pagi penuh keberkahan.

Pantun nasihat

Pantun Nasehat seperti namanya adalah pantun yang memiliki isi berupa nasihat. pantun jenis ini dibuat untuk memberikan anjuran dan imbauan kepada seseorang atau masyarakat.

Contohnya :

Ikut lomba tapi kalah
pulang dengan hati kesal
Saat muda rajin sekolah
Saat tua tidak menyesal.

Baca juga : Pengertian cerpen

Dan itulah kawan Pengertian tentang Pantun adalah. Karena Pantun adalah kebudayaan masyarakat kita, semoga dengan informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K