Patriarki adalah – 5 Contoh Patriarki dalam Masyarakat

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Patriarki adalah dan 5 Contoh Patriarki dalam Masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat yang mementingkan laki – laki, konsep budaya patriarki memang sulit untuk dihilangkan.

Tapi apa sih Patriarki yang sering menjadi momok bagi perempuan, khususnya gerakan feminisme? Untuk mengetahui lebih lanjut mari kita simak penjelasannya.

Pengertian Patriarki adalah

Patriarki adalah
Sumber : istock.com

Patriarki adalah sistem sosial dan kelembagaan yang memberikan kekuasaan dan dominasi kepada laki-laki dalam keluarga, masyarakat, dan negara.

Dalam patriarki, laki-laki dianggap sebagai kepala keluarga dan memiliki otoritas yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan mengendalikan sumber daya, seperti harta dan tanah.

Sementara perempuan dan anak-anak dianggap lebih lemah dan kurang berkuasa, serta sering kali diperlakukan sebagai objek yang dapat dimiliki atau diperintah oleh laki-laki.

Patriarki sering kali dikaitkan dengan berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan kelompok minoritas lainnya.

Oleh karena itu, banyak orang dan kelompok yang berjuang untuk mengatasi dan mengakhiri patriarki dan mempromosikan kesetaraan gender dan hak asasi manusia bagi semua orang.

Baca juga : Budaya adalah

3 Karakteristik Patriarki.

images 10 min
Catcalling Merupakan contoh Budaya Patriarki

Berikut adalah 3 karakteristik patriarki:

Dominasi Laki-laki:

Patriarki didasarkan pada pemikiran bahwa laki-laki adalah kepala keluarga dan memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam mengambil keputusan dan mengendalikan sumber daya seperti harta dan tanah.

Oleh karena itu, perempuan dan anak-anak sering kali dianggap lebih lemah dan kurang berkuasa.

Peran Gender yang Ditekankan.

Patriarki menekankan peran gender yang ketat dan stereotipikal. Laki-laki diharapkan untuk menjadi maskulin dan agresif, sementara perempuan diharapkan untuk menjadi feminin dan tunduk.

Patriarki juga menempatkan nilai yang lebih besar pada kualitas maskulin daripada yang feminin, seperti kekuatan, keberanian, dan kompetisi.

Selain itu mendorong toxic masculinity yang memaksa laki – laki untuk harus menutupi kelemahannya, tak boleh cengeng, tak boleh lemah dan sebagainya hingga membuat banyak pria sendiri yang mengalami depresi.

Penggunaan Kekuasaan dan Kontrol.

Patriarki menggunakan kekuasaan dan kontrol untuk mempertahankan struktur sosial yang ada. Ini sering terjadi melalui kontrol terhadap akses terhadap sumber daya, serta melalui penggunaan kekerasan dan ancaman untuk mempertahankan dominasi laki-laki.

Patriarki juga membatasi kemampuan perempuan untuk memperoleh pendidikan, memasuki pekerjaan tertentu, dan berpartisipasi dalam kegiatan politik dan publik lainnya.

5 Contoh Patriarki dalam masyarakat.

Patriarki
Demo Mendukung Mahsa Amini, Korban Pemaksaan di Iran

Beberapa contoh patriarki dalam masyarakat adalah:

  • Keluarga: Patriarki dalam keluarga dapat dilihat dalam hubungan antara ayah dan anak-anaknya. Seorang ayah biasanya dianggap sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan dan bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya untuk keluarganya. Sementara itu, peran ibu cenderung terbatas pada tugas-tugas rumah tangga dan mengurus anak-anak.
  • Pendidikan: Patriarki dalam pendidikan dapat dilihat dalam perbedaan kesempatan pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa masyarakat, laki-laki memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan dibandingkan perempuan, yang seringkali dibatasi oleh peran tradisional sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh anak.
  • Pekerjaan: Patriarki dalam pekerjaan dapat dilihat dalam perbedaan pembayaran dan kesempatan karir antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki seringkali memiliki gaji yang lebih tinggi dan lebih banyak kesempatan untuk menduduki posisi manajemen dan kepemimpinan.
  • Politik: Patriarki dalam politik dapat dilihat dalam perwakilan yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan di parlemen dan posisi politik lainnya. Laki-laki seringkali lebih banyak diwakili daripada perempuan dan memiliki lebih banyak kekuatan untuk mengambil keputusan dalam politik.
  • Budaya Catcalling, dimana sering terjadi di masyarakat. Dimana para wanita merasa dirinya tak nyaman saat berjalan di tempat umum karena sering menerima pelecehan – pelecehan verbal dari orang – orang (kebanyakan laki – laki hidung belang), dan bahkan merasa terancam jiwanya karena beberapa kejadian menjurus ke pelecehan seksual.

Patriarki dalam masyarakat dapat membatasi potensi dan kesempatan bagi perempuan dan memperkuat pandangan gender stereotipikal.

Upaya untuk mengatasi patriarki melibatkan perubahan sosial dan budaya yang lebih luas, termasuk pendidikan dan kesadaran gender, serta dukungan kebijakan yang mempromosikan kesetaraan gender.

Penyebab terjadinya Budaya Patriarki.

Budaya patriarki memiliki akar yang sangat kompleks dan bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Beberapa penyebab terjadinya budaya patriarki adalah:

  • Sejarah dan Tradisi: Budaya patriarki dapat diwarisi melalui tradisi dan sejarah yang berulang dari generasi ke generasi. Beberapa sistem sosial dan kelembagaan, seperti agama, hukum, dan budaya populer, mungkin telah memberikan legitimasi dan pengaruh besar dalam membentuk nilai-nilai patriarkal dalam masyarakat.
  • Sistem Ekonomi: Sistem ekonomi juga dapat berkontribusi pada pembentukan budaya patriarki. Pada beberapa masyarakat, laki-laki memiliki hak kepemilikan yang lebih besar atas sumber daya dan tanah. Kondisi seperti itu dapat menciptakan struktur kekuasaan yang didasarkan pada gender, sehingga memperkuat peran laki-laki dalam sistem patriarki.
  • Peran Media: Media dapat memperkuat nilai-nilai patriarkal dengan cara menampilkan citra stereotipikal dari peran gender. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.
  • Pendidikan: Pendidikan dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai gender. Jika pendidikan tidak mempromosikan kesetaraan gender, maka masyarakat mungkin akan mengembangkan persepsi yang mendukung sistem patriarki.
  • Kekerasan dan Diskriminasi: Kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan juga dapat memperkuat budaya patriarki. Hal ini terjadi ketika kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan diterima secara sosial dan dianggap sebagai tindakan yang wajar atau bahkan diperbolehkan oleh masyarakat. Hal ini bisa membuat perempuan merasa tidak berdaya dan cenderung memperkuat pengaruh laki-laki dalam sistem patriarki.

Baca juga : Nilai sosial adalah

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Budaya Patriarki adalah… Semoga informasi ini menjadi perenungan bagi kita semua.

Bahwa kesetaraan dan penghapusan budaya patriarki adalah tugas semua pihak mulai dari keluarga, pendidikan hingga stakeholder tertinggi yaitu pemerintah.

Sampai di sini pertemuan kita, jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K