Halo sobat, hari ini kita akan membahas tentang pengertian konflik sosial adalah dan macam bentuknya yang terjadi di masyarakat dan masalah yang mungkin menjadi penyebab terjadinya konflik.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya suatu konflik dalam masyarakat, di antaranya adanya suatu permasalahan atau perselisihan berkaitan dengan mobilitas individu, atau kelompok dan distribusi/pembagian sumber daya ekonomi, sosial, dan politik yang tidak dapat diselesaikan secara kompromi.
Untuk mengetahui tentang Pengertian Konflik Sosial adalah dan 4 Bentuk Konflik dan Sebabnya mari kita simak materi berikut ini.
Pengertian Konflik Sosial adalah – 4 Bentuk dan Sebab
Pengertian Konflik

Konflik berasal dari bahasa latin, yaitu “configure”, yang berarti saling pukul.
Menurut Soerjono Soekanto (2005) konflik merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Pengertian Konflik Sosial
Jadi Pengertian Konflik Sosial adalah konflik sosial yaitu pertentangan antar anggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan bermasyarakat di mana terdapat gejala-gejala untuk menyingkirkan lawan.
Pada dasarnya konflik sosial merupakan benturan beberapa kepentingan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi dalam proses interaksi sebagai akibat dari adanya perbedaan paham atau perbedaan kepentingan yang bersifat mendasar.
Biasanya munculnya konflik diawali dengan adanya jurang pemisah (gap) yang meretakkan proses interaksi sosial.
Baca juga : Interaksi Sosial.
Faktor Penyebab Konflik
- Perbedaan antarindividu, hal ini berkaitan dengan perbedaan pemikiran, pendirian, dan perasaan tiap-tiap individu.
- Perbedaan kebudayaan, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal nilai dan norma dari masing-masing kelompok kebudayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan anggotanya.
- Perubahan sosial, hal ini berkaitan dengan perubahan nilai dan norma sosial, pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat interaksi sosial, kekuasaan dan wewenang.
- Perbedaan kepentingan, berkaitan dengan keinginan dan ideologi masing-masing individu atau kelompok dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
4 Bentuk Konflik Sosial
Berbagai bentuk konflik yang terdapat dalam masyarakat sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan di atas dan juga sebagai akibat dari interaksi dan mobilitas sosial.
Dan macam – macam bentuknya sebagai berikut :
Konflik Antarkelas

Kelas sosial merupakan penggolongan masyarakat atas dasar kriteria ekonomi dengan karakteristik tertentu. Karakteristik ini bisa berupa jabatan atau kekayaan.
Karl Marx, seorang tokoh sosiologi, membedakan kelas sosial ini antara golongan kapitalis (pemilik modal) dengan golongan buruh.
Menurut teori Karl Marx, hubungan yang terjalin antara kaum buruh dengan kaum pemodal merupakan hubungan antara si kuat yang berkuasa dengan si lemah yang dikuasai.
Kaum buruh yang bekerja dengan keras dan menghasilkan beraneka macam barang produksi hanya dibayar amat murah. Sementara yang menikmati keuntungan dari kegiatan produksi adalah para pemodal. Dan ini adalah ketidakadilan menurut Karl Marx.
Dalam konflik antarkelas, kelompok kelas atas akan menjadi lebih kuat. Dominasi kelompok atas menjadi lebih kuat terhadap kelompok bawah karena ketergantungan kelompok bawah pada kelompok atas, dan hal itulah yang akan menjadi pemicu konflik.
Contoh : Konflik Antar Kelas terjadi Pada Revolusi Perancis dan Kerusuhan 1998.
Konflik Antarkelompok

Salah satu konsekuensi dari mobilitas sosial adalah terbentuknya kelompok sosial. Kelompok baru bisa timbul sebagai akibat dari perubahan kedudukan anggota masyarakat.
Konflik antar kelompok ini adalah konflik yang melibatkan lebih dari satu kelompok dalam sebuah lingkungan masyarakat (terjadi secara massal).
Biasanya terjadi antara dua kelompok yang memiliki perbedaan pendapat, nilai ataupun ideologi.
Contohnya : Perseteruan Suporter Bola, Tawuran antar Pelajar.
Konflik antargenerasi
Konflik antargenerasi adalah konflik yang terjadi antara generasi tua dengan generasi muda berkaitan dengan perbedaan pandangan antara nilai dan prinsip mengenai suatu hal.
Contoh : Konflik antara Senior dan Junior
Konflik antar etnis, agama, dan golongan

Konflik antar etnis, agama, dan golongan adalah konflik yang terjadi akibat semakin tajamnya perbedaan-perbedaan yang terjadi di masyarakat mengenai etnis, agama, dan golongan yang melibatkan masyarakat dari etnis, agama, dan golongan yang bersangkutan.
Dampak dari konflik yang timbul antaretnis, antar agama, dan antar golongan merupakan dampak konflik horizontal.
- Contoh konflik antar etnis : Kerusuhan di Sambas antara Suku Dayak dan Madura.
- Contoh konflik antar agama : Kerusuhan di Poso dan Ambon.
- Contoh konflik antar golongan : Konflik gojek online dan gojek pangkalan.
Baca juga : Pengertian Diferensiasi
Penyelesaian Konflik
Benturan kepentingan, perbedaan pandangan dan sebagainya yang mengarah menjadi sebuah konflik memang sering terjadi pada masyarakat yang majemuk.
Perundingan (negotiation) merupakan jalan tengah yang perlu diambil untuk menghindari akibat paling buruk dari adanya konflik.
Beberapa contoh perundingan untuk menyelesaikan konflik adalah..
- Toleransi, yakni sikap untuk saling menghargai dan saling menghormati dengan cara memahami keberadaan dan pendirian masing-masing pihak.
- Konfersi, yakni salah satu pihak bersedia untuk mengalah dan bersedia menerima keberadaan dan pendirian pihak lain. Terjadinya konfersi sangat dipengaruhi oleh adanya sikap toleransi yang tinggi.
- Kompromi, yakni kesepakatan untuk saling mengalah, saling memberi, dan saling menerima antara masing-masing pihak yang terlibat konflik.
- Konsiliasi, yakni usaha yang dilakukan oleh pihak ketiga untuk mempertemukan pihakpihak yang terlibat konflik dalam sebuah perundingan untuk mencapai persetujuan bersama.
- Mediasi, yakni kehadiran pihak ketiga yang netral dan berfungsi sebagai penengah antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
- Arbritasi, yakni penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dipilih oleh pihakpihak yang terlibat konflik.
- Ajudikasi, yakni upaya penyelesaian konflik melalui badan pengadilan.
- Genjatan senjata, yaitu penangguhan peperangan dengan menghentikan kegiatan tembak menembak antara pihak-pihak yang terlibat konflik dalam jangka waktu tertentu sambil mencari jalan keluar secara damai.
Baca juga : Pengertian Persepsi.
Dan itulah sobat, penjelasan mengenai konflik sosial semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa di materi menarik lainnya.