Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Mimesis dalam Seni, bagi pelaku seni istilah ini mungkin sering sekali kalian dengar, entah dalam pembelajaran ataupun dalam sebuah kritik karya seni.
Di sisi lain, mimesis juga sering dibahas dalam filsafat, di mana banyak filsuf Yunani seperti Plato dan Aristotle menganggap mimesis sebagai suatu konsep penting dalam seni dan estetika.
Tapu apa sih Pengertian Mimesis itu sendiri? Mari kita simak penjelasan bersama – sama.
Pengertian Mimesis dalam Seni

Mimesis adalah istilah dari bahasa Yunani yang digunakan dalam seni rupa dan sastra, yang merujuk pada proses meniru dan menciptakan imagi dari dunia nyata.
Dalam seni rupa, mimesis mengacu pada kemampuan seniman untuk meniru bentuk, warna, dan detail objek atau tokoh dalam dunia nyata.
Kemampuan seniman untuk meniru secara akurat objek atau tokoh yang ada di dunia nyata dapat dianggap sebagai sebuah keterampilan teknis yang sangat dihargai. Namun, mimesis juga dapat dianggap sebagai teknik atau strategi artistik yang digunakan untuk menghasilkan efek yang lebih dramatis dan artistik dalam karya seni.
Dalam sastra, mimesis merujuk pada kemampuan penulis untuk meniru atau merefleksikan kehidupan manusia dan pengalaman kehidupan dalam tulisan mereka.
Namun, terdapat pula pandangan yang berbeda dalam istilah mimesis, seperti yang diungkapkan oleh Samuel Taylor Coleridge, di mana mimesis bukan sekadar meniru kenyataan, tetapi juga menciptakan karya seni yang orisinal dan unik melalui kemampuan imaginasi seniman.
Pandangan ini menekankan bahwa seni seharusnya tidak hanya meniru kenyataan, tetapi juga menciptakan karya seni yang orisinal dan unik.
5 Pengertian Mimesis menurut para ahli.
Selain pengertian umum, diatas para filsuf dan para ahli seni dan penyair memiliki pandangan sendiri terhadap pengertian Mimesis ini, seperti 5 pengertian Mimesis menurut para ahli berikut ini.
Mimesis menurut Plato.
Dalam pandangan Plato, mimesis adalah proses meniru dunia nyata yang hanya menampilkan bayangan yang tidak memiliki keberadaan yang nyata. Bagi Plato, mimesis adalah suatu hal yang buruk karena hanya menciptakan ilusi dan membuang-buang waktu dan energi.
Mimesis menurut Aristoteles.
Menurut Aristotle, mimesis adalah proses meniru dunia nyata yang diperlihatkan melalui seni. Mimesis dilihat sebagai suatu hal yang positif dan penting dalam seni karena mampu menunjukkan realitas melalui karya seni.
Samuel Taylor Coleridge.
Samuel Taylor Coleridge, seorang penyair dan kritikus sastra Inggris pada abad ke-18 dan ke-19, memiliki pandangan yang berbeda tentang mimesis dibandingkan dengan pandangan Plato dan Aristotle.
Coleridge menyatakan bahwa seni tidak sekadar meniru atau menampilkan objek atau dunia nyata, tetapi juga mampu menciptakan sebuah dunia yang merdeka dan unik, yang tidak terikat pada keterikatan dengan realitas yang ada.
Coleridge berpendapat bahwa seni yang benar harus menggabungkan konsep mimesis dengan konsep imaginasi atau imajinasi. Baginya, imaginasi merupakan kemampuan seniman untuk menciptakan karya seni yang unik dan orisinal, yang mencakup hal-hal yang tidak terwujud dalam kenyataan atau dunia nyata.
Dalam pandangan Coleridge, seni yang benar bukan sekadar meniru dunia nyata, tetapi juga menciptakan dunia baru yang berbeda dan orisinal dari kenyataan yang ada.
Erich Auerbach.
Auerbach mengartikan mimesis sebagai suatu bentuk representasi atau peniruan yang menunjukkan realitas manusia dalam karya sastra. Ia menekankan bahwa mimesis harus mencakup dan merepresentasikan berbagai aspek kehidupan manusia secara utuh dan mendalam.
Jean Baudrillard.
Bagi Baudrillard, mimesis ialah suatu hal yang negatif dan berbahaya karena mampu menimbulkan ilusi tentang realitas. Ia menyatakan bahwa mimesis dapat menciptakan dunia palsu yang tidak memiliki keberadaan yang nyata, dan memisahkan manusia dari realitas yang sebenarnya.
Baca juga : Jenis Pameran Seni Rupa
5 Contoh Mimesis
Berikut adalah beberapa contoh mimesis dalam berbagai karya seni rupa dan sastra:
Contoh Mimesis dalam Seni rupa.

Sebuah lukisan realis yang menampilkan pemandangan alam dengan detail yang sangat akurat dapat dianggap sebagai mimesis dalam seni rupa. Lukisan tersebut meniru objek yang nyata dengan detail yang sangat teliti sehingga penonton dapat merasakan keberadaan objek tersebut dalam karya seni.
Contoh Mimesis dalam Sastra.
Sebuah novel tentang seorang manusia biasa yang menghadapi masalah kehidupan sehari-hari dan mencari solusi dapat dianggap sebagai mimesis dalam sastra. Novel tersebut meniru kehidupan manusia dalam karya sastra sehingga pembaca dapat merasakan realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Mimesis dalam Fotografi

Sebuah foto yang menampilkan objek atau tokoh yang diambil dengan sudut pandang dan komposisi yang mirip dengan dunia nyata dalam seni fotografi. Foto tersebut meniru objek yang nyata dengan cara yang akurat sehingga penonton dapat merasakan keberadaan objek tersebut dalam karya seni.
Contoh Mimesis dalam Film.
Sebuah film yang menampilkan cerita yang meniru kehidupan manusia dengan setting, karakter, dan dialog yang mirip dengan realitas dalam seni film. Film tersebut meniru kehidupan manusia dengan cara yang realistis sehingga penonton dapat merasakan realitas dalam karya seni.
Baca juga : Seni Figuratif adalah
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Mimesis dalam Seni, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com