Pengukuran Fisika (Besaran, Satuan dan Dimensi) Fisika 10

Halo sobat, dalam Pengukuran Fisika diperlukan pengukuran-pengukuran yang teliti agar pengamatan gejala alam dapat dijelaskan dengan akurat. Pada pengukuran-pengukuran kita berbicara tentang suatu besaran (kuantitas) yang dapat diukur, dan disebut besaran fisis.

Contoh besaran fisis, antara lain: panjang, massa, waktu, gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan seterusnya. Kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan suatu syarat dalam fisika.

Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan (standar) yang disebut satuan.

Nah untuk tahu lebih banyak tentang materi ini, mari kita lihat sama – sama Materinya.

Pengukuran Fisika (Besaran, Satuan dan Dimensi)

Pengertian Pengukuran Fisika

Pengukuran secara sederhana adalah kegiatan membandingkan suatu benda dengan alat ukur dengan tujuan mengetahui nilai satuan besar.

Pengukuran dibedakan menjadi 2, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.

  • Pengukuran langsung, adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar suatu satuan.
  • Pengukuran tidak langsung, mengukur suatu besaran dengan cara mengukurnya dengan besaran lain.

Baca juga : Mengenal Sel

Besaran

Pengertian Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan menggunakan angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan.

Dalam besaran dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.

Besaran Pokok.

Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya tidak tergantung pada satuan besaran yang lain.

Besaran pokok merupakan besaran yang dijadikan dasar bagi besaran yang lain, dan dapat diukur secara langsung. Dalam fisika, dikenal 7 besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, banyak mol zat, dan intensitas cahaya.

Contoh Besaran Pokok :

Besaran pokok
sumber : Nurhayati (fisika x)

Besaran Turunan.

Besaran turunan adalah besaran yang tersusun dari beberapa besaran pokok. Diturunkan disini artinya yaitu hasil dari penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian.

Volume misalnya, berasal dari satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

Contoh Besaran Turunan :

Kelajuan.

Kelajuan merupakan besaran turunan. Besaran kelajuan (v) diturun- kan dari besaran pokok panjang dan waktu, yaitu jarak (s) dibagi waktu (t) yang dirumuskan:

Kelajuan
sumber : Nurhayati (fisika x)

Massa Jenis

Massa jenis ( ) diturunkan dari besaran massa (m) dibagi volume (V). Volume sendiri diturunkan dari besaran panjang. Dengan demikian, massa jenis ( ) dapat dirumuskan:

Massa jenis
sumber : Nurhayati (fisika x)

Gaya

Gaya (F) diturunkan dari besaran massa (m) dikalikan percepatan (a). Percepatan diturunkan dari besaran kecepatan (v) dan waktu (t), sedangkan besaran kecepatan diturunkan dari besaran panjang (l) dan waktu (t). Untuk mencari gaya, kita dapat menggunakan persamaan:

Perhitungan gaya
sumber : Nurhayati (fisika x)

Muatan Listrik

Muatan listrik (Q) diturunkan dari besaran kuat arus listrik (I) dikalikan waktu (t).

Perhitungan muatan listrik
sumber : Nurhayati (fisika x)

Molaritas Zat

Molaritas zat (M) diturunkan dari besaran banyak mol zat (N) dibagi volume (V), besaran volume diturunkan dari besaran panjang:

Perhitungan mol zat
sumber : Nurhayati (fisika x)

Baca juga : klasifikasi materi

Satuan.

Kawan, seperti yang kalian lihat diatas setiap besaran dalam Pengukuran fisika memiliki satuan yang dari satuan dari besaran lainnya. Satuan sendiri adalah angka acuan atau perbandingan suatu besaran. Setiap satuan sudah diatur oleh Sistem satuan Internasional atau Si.

Sistem Internasional (SI) dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS dan CGS. :

  • Sistem MKS (meter, kilogram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon.
  • Sistem CGS (centi, gram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan centimeter, gram, dan sekon.

Beberapa contoh satuan :

  • Satuan Panjang adalah meter.
  • Massa, Satuan adalah gram.
  • Satuan Waktu adalah sekon.
  • Satuan suhu dinyatakan dengan derajat (°celcius, °fahrenheit, dll)
  • Satuan Aliran Listrik, adalah Ampere
  • Satuan banyak mol Zat adalah mol (mole)
  • Satuan intensitas cahaya adalah kandela.

Baca juga : Pengukuran Suhu

Dimensi.

Nah kawan selain besaran dan satuan, dalam pengukuran Fisika terdapat juga Dimensi. Dimensi adalah cara suatu besaran tersusun atas besaran- besaran pokok. Dimensi dalam fisika ditulis dengan huruf-huruf tertentu di dalam tanda kurung siku.

Dimensi besaran pokok
sumber : Nurhayati (fisika x)

Baca juga : 8 unsur pembentuk cuaca

Angka Penting

Semua angka yang kamu peroleh melalui hasil pengukuran itu memiliki nama sendiri. Yaitu angka penting atau angka tidak eksak.

Aturan Angka Penting

Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka ragu-ragu atau taksiran. Angka 1; 8 dan 1; 5, contohnya adalah saat kami menggunakan mistar merupakan angka pasti karena ditunjukkan oleh skala. Sedangkan angka 5 dan 0 disebut angka ragu- ragu karena hasil menaksir.

Dalam menulis angka penting, Terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

  • Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 4,75 memiliki tiga angka penting, 52,76 memiliki empat angka penting.
  • Angka nol diapit angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,302 gram memiliki empat angka penting, 344 KM memiliki tiga angka penting.
  • Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol bukan angka penting, kecuali angka nol di sebelah kanan angka yang diberi tanda khusus (biasanya garis bawah) termasuk angka penting, contohnya 1.000 KM memiliki empat angka penting, 1,730 Gram memiliki empat angka penting.
  • Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting, contohnya 0,044 memiliki dua angka penting, 0,005 memiliki 1 angka penting, 0,205 memiliki tiga angka penting.
  • Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah merupakan angka penting.

Operasi angka penting

Aturan pembulatan

Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan kurang dari 5, maka angka yang dipertahankan tetap, sedangkan angka yang di sebelah kanannya dihilangkan.

Contohnya :

  • 41,512 bisa dibulatkan menjadi tiga angka penting, 41,5
  • 15,415 bisa dibulatkan menjadi Dua angka penting, 15

Jika angka pertama setelah angka yang akan dipertahankan lebih dari atau sama dengan 5, maka angka yang akan dipertahankan bertambah 1, sedangkan angka di sebelah kanannya dihilangkan.

Contohnya :

  • 16, 323 bisa diubah menjadi tiga angka penting, hasil pembulatan yaitu : 16,4
Operasi penjumlahan dan pengurangan

Sebenarnya dalam Pengukuran Fisika, operasinya sama hanya desimal mengikuti angka tafsiran.

Contoh :

Screenshot 20210420 064245 3 copy 1280x804 min
Perhitungan
Operasi perkalian dan pembagian

Hasil perkalian antara dua bilangan (atau lebih) hasilkan bilangan dengan jumlah angka pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit.

Contohnya :

Screenshot 20210420 064256 2 copy 1280x591 min
Perkalian

Konsep Notasi Ilmiah

Kawan kadang saat kamu menulis ataupun menyelesaikan Permasalahan fisika kadang melibatkan angka yang terlalu besar dan kadang terlalu kecil.

Contohnya

  • kecepatan cahaya kurang lebih sebesar: c = 300.000.000 m/s
  • muatan elektron kurang lebih sebesar: e = 0,00000000000000000018 coulomb.

Jika ditulis seperti di atas memakan tempat/tidak efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.

Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dapat dinyatakan:

a x 10n ; -10 < a < 10 dan n = bilangan bulat.

Keterangan :

  • a = bilangan satuan, besarnya antara 1-10 dan boleh berupa desimal;
  • n = ordo atau pangkat.

Hingga dari contoh diatas bisa dibuat menjadi :

  • c = 300.000.000 m/s menjadi c = 3 . 108 m/s
  • 0,00000000000000000018 coulomb menjadi e = 1,8 . 10-19 coulomb.

Dan itulah kawan materi mengenai Pengukuran Fisika, semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu iya. Jangan lupa tetap ikuti kami untuk informasi dan berita menarik lainnya.

Sampai jumpa di materi menarik lainnya.

Sumber :

  • Karyono, 2009, Fisika untuk SMA dan MA kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
  • Tri Widodo, 2009, Fisika kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
  • Nurhayati, 2009, Fisika Kelas X SMA dan MA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K