Ilmusaku – Halo sobat, setelah kita belajar tentang berdirinya kerajaan Singosari dan Kanjuruhan, sekarang kita belajar tentang kisah berdirinya kerajaan Majapahit, yang dianggap sebagai Kemaharajaan (Empire) besar yang mencapai (hampir) seluruh wilayah di Nusantara. Entah itu melalui penaklukan ataupun penyerahan diri.
Sejarah Kerajaan Majapahit berawal dari serangan Tentara Kublai Khan dari Mongol ke Kerajaan Singosari yang malah di jadikan batu loncatan oleh Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan Majapahit. kisah sejarah Majapahit itu penuh konflik dan Intrik hingga menarik untuk di baca.
Penasara tentang kisah kerajaan Majapahit ini ? mari kita cari tahu sama – sama.
Apa itu Kerajaan Majapahit ?

Kerajaan Majapahit (विल्व तिक्त)) adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu terbesar yang di kisahkan telah berhasil menyatukan Nusantara.
Majapahit sendiri menurut bahasa, berasal dari kata ” maja” yang berarti buah Maja dan “rasa pahit.” karena buah Maja terkenal rasanya pahit dan Getir.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
Berdirinya kerajaan Majapahit berawal dari jatuhnya Kerajaan Singosari ke tangan Kediri, yang di pimpin Jayakatwang, pada Tahun 1292, Raden Wijaya, menantu dari Kertanegara, Raja Terakhir Singasari membuka hutan yang tandus di Trik, sebelah selatan Surabaya.
Menurut historia.id, Sebelumnya, sewaktu pasukan Jayakatwang menyerang Singasari, Kertanagara sudah menunjuk Raden Wijaya untuk memimpin Pasukan Singasari untuk melawan pasukan Jayakatwang. Namun, pasukan musuh terlalu kuat dan terus mendesak sampai akhirnya Raden Wijaya harus melarikan diri. Raden Wijaya melarikan diri hingga ke Madura. Disana dia bertemu dengan Aria Wiraraja, adipati Madura, yang menyarankan Wijaya untuk pura-pura menyerah kepada Jayakatwang untuk mendapatkan kepercayaannya.
Wijaya mengikuti saran itu dan Jayakatwang pun percaya, Raden Wijaya meminta daerah Trik untuk dibuka menjadi desa. Dia berdalih desa itu dijadikan pertahanan terdepan jika terjadi serangani musuh yang akan menyeberang melalui Sungai Brantas. Dengan bantuan Wiraraja jugalah Wijaya membuka daerah Trik menjadi desa dengan nama Majapahit. Bertepatan dengan masa itu pulalah, pada 1293, tentara Khubilai Khan datang ke Jawa untuk mengukum Kertanagara karena dianggap telah menghina Mongol.
Saat Bala tentara Mongol itu sampai ke Jawa mereka baru sadar jika Kertanegara telah kalah oleh Jayakatwang. Padahal Mereka yang sudah di titahkah Oleh Khubilai Khan untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) Dalam situasi yang membingungkan ini, Raden Wijaya memanfaatkan pasukan Mongol untuk menyerang Jayakatwang. Dan akhirnya pasukan Mongol pun berhasil membunuh Jayakatwang.
Bagi Mongol tugas mereka sudah selesai, mereka sudah berhasil mengalahkan Raja Jawa (Meski berbeda sasaran). Para pasukan Mongolia pun berpesta setelah kemenangan besar atas pasukan Jayakatwang. Disituasi yang lengah inilah Raden Wijaya untuk melakukan penyerangan terhadap Pasukan Mongolia dan berhasil mengusir Mongol yang Perkasa dari Pulau Jawa.
Maka, ditahbiskanlah Raden Wijaya sebagai raja Majapahit. Dia membawa rajasa dalam nama abhiseka-nya, yaitu sebagai Keturunan dari Pendiri Kerajaan Singasari, Ken Arok.
Kehidupan di Kerajaan Majapahit
Sebagai sebuah negara kerajaan majapahit memiliki beberapa sektor kehidupan yang bisa kita pelajari diantarannya :
Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit
Saat masa awal berdirinya kerajaan Majapahit, terjadi banyak sekali pemberontakan. Saat Raden Wijaya menjabat terjadi pemberontakan oleh pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggalawe, Sora dan Nambi, tapi berhasil di tumpas dan Semuanya tentram sampai Raden Wijaya wafat.
Tapi Pemberontakan kembali membara saat Jayanegara memimpin, jayanegara di juluki sebagai “Kala Gamet” yang artinya lemah dan Jahat karena dia tak memiliki kemampuan memimpin dan lebih sering bermain wanita. Bahkan dia pernah terusir dari singgasananya saat pemberontakan Ra Kuti, walau masih bisa di selamatkan oleh pengawalnya, Gajah Mada. Tapi sayang, jayanegara harus mati di tangan tabibnya sendiri bernama Tacha saat operasi, karena Dendam pribadi (Jayanegara meniduri istri si tabib sesaat sebelum operasi dimulai?) dan Tabib tersebut di hukum mati oleh Gajah Mada.
Karena Jayanegara tidak memiliki keturunan dia digantikan oleh adiknya Gayatri, yang bergelar Tribuanatungga Dewi, Seorang Ratu yang bersama Gajah Mada berhasil menghantarkan Majapahit menuju puncak kejayaan,
Kehidupan Ekonomi
kerajaan Majapahit dibuat di tempat yang sangat strategis, Kerajaan Majapahit mampu menjadi pusat perdagangan di tanah Jawa, hingga membuat banyak rakyatnya menjadi pedagang. Selain berdagang masyarakat Majapahit juga banyak yang bermata pencaharian sebagai pengerajin emas, pengerajin perak dan lain-lain. komoditas ekspor dari kerajaan ini berupa barang alam seperti: lada, garam, kain dan burung kakak tua. Sedangkan untuk komoditas impornya berupa mutiara, emas, perak, keramik, dan barang-barang yang terbuat dari besi.
Catatan perjalanan Mattiussi, seorang pendeta Ordo Fransiskan dalam bukunya: “Perjalanan Pendeta Odorico da Pordenone“. Ia mengunjungi beberapa tempat di Nusantara. Dia bercerita jika terdapat banyak cengkih, kemukus, pala, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Ia menyebutkan istana raja Jawa sangat mewah dan mengagumkan, penuh bersepuh emas dan perak.
Kehidupan Budaya
Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah wilayah kerajaan Majapahit untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Dimana dia sering melakukan pertunjukan Seni dan Tari. Juga kehidupan peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang bulu. mutu ilmu pengetahuan yang tinggi terutama pada seni bangunan dan sastra
Sumpah Palapa Gajah Mada

Setelah diangkat sebagai Mahapatih oleh Gayatri, Gajah Mada melakukan sebuah sumpah yang sangat terkenal sampai saat ini yaitu sumpah palapa yang berbunyi :
Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa
Mahapatih Gajah Masa
yang artinya :
Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.
Mahapatih Gajah Mada
Amukti Palapa atau sumpah Palapa bermakna jika Gajah Mada tidak akan memakan dan mencicipi semua hal duniawi sebelum dia berhasil menyatukan Nusantara.
Perang Bubat
Sejak berdirinya kerajaan Majapahit dan bahkan saat di masa kejayaannya, hanya kerajaan Sunda yang tidak takluk dan kalah oleh nama besar Majapahit. Hingga suatu ketika sebuah undangan di kirim dari Majapahit menuju Kerajaan Galuh untuk meminang Putri Diyah Pitaloka untuk menikah dengan Hayam Wuruk.
Gajah Mada yang saat itu tidak dilibatkan dalam diskusi pernikahahan tersebut menganggap bahwa kedatangan Raja Sunda dan putrinya sebagai tanda takluk pada Majapahit. Karena kesalahpahaman itu, Raja Linggabuana dan Dyah Pitaloka yang hanya membawa sedikit pasukan tewas dibantai Gajah Mada dan pasukannya.
Mengetahui tragedi itu, seluruh petinggi Kedaton Majapahit cemas dan menuding Gajah Mada sebagai biang keladinya dan Gajah Mada pun dicopot dari kursinya sebagai Mahapatih. Meski di dalam Negarakertagama di tuliskan berbeda dimana Dikatakan bahwa Hayam Wuruk sangat menghargai Gajah Mada sebagai Mahamantri Agung yang wira, bijaksana, serta setia berbakti kepada negara. Sang raja menganugerahkan dukuh “Madakaripura” yang berpemandangan indah di Tongas, Probolinggo, dan dari sanalah Gajah Mada masih tetap menjabat sebagai Patih.
Kejatuhan Majapahit
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Kematian Hayam Wuruk dan adanya konflik perebutan takhta menyebabkan daerah-daerah Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya memerdekakan diri, dimana semenanjung Malaya menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Ayutthaya hingga nantinya muncul Kesultanan Melaka yang didukung oleh Dinasti Ming.
Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, semetara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.
Apalagi saat itu banyak sekali serangan dari kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak yang belum lama berdiri.
Raja – Raja Penguasa Majapahit
Dalam Sejarah Kerajaan Majapahit ada beberapa Raja yang pernah menjabat sebagai Raja di Majapahit.
- Raden Wijaya (1293-1309)
- Jayanegara (1309-1328)
- Sri Gitaraja (1328-1350)
- Hayam Wuruk (1350-1389)
- Wikramawardhana (1389-1429)
- Suhita (1429-1447)
- Kertawijaya (1447-1451)
- Rajasawardhana (1451-1453)
- Purwawisesai atau Girishawardhana (1456-1466)
- Bhre Pandansalas atau Suraprabhawa (1466-1468)
- Bhre Kertabumi (1468-1478)
- Girindrawardhana (1478-1498)
- Patih Udara (1498-1518)
Peninggalan – Peninggalan Kerajaan Majapahit
Dari awal berdirinya kerajaan Majapahit hingga masa keruntuhannya, telah meninggalkan banyak sekali peninggalan – peninggalan penting berupa :
Candi Tikus

Candi Brahu

Situs Truwolan

Candi Sukuh

Candi Jabung

Candi Surawana

Candi Cetho

Candi Pari

Candi Wringin Branjang

NegaraKertagama

Dan itulah kisah berdirinya kerajaan Majapahit dan sepenggal kisah tentang Gajah Mada dan sumpah palapanya yang legendaris. semoga materi dan kisah di atas bermanfaat untuk kamu sobat dan sampai jumpa di Materi – materi menarik lainnya, hanya di Ilmusaku.com.