Sejarah Nazisme Jerman, Dan Apa itu Nazisme ?

Halo sobat, kali ini kita akan membahas tentang sejarah tentang Aliran Nazisme Jerman yang menjadi awal dari Perang Dunia kedua dan apa itu Nazisme.

Apalagi beberapa hari lalu, Munculnya golongan Neo Nazi di Ukraina menjadi salah satu alasan yang disebut oleh Presiden Vladimir Putin untuk melakukan serangan ke Ukraina seperti dilansir oleh NBC.com (5/03/2022).

Invasi Rusia ke Ukraina ini membawa kembali ingatan orang – orang mengenai sejarah kelam yang dimiliki oleh Negara Jerman yang pada Tahun 1945 harus mengakui kekalahan mereka dari Unisoviet dan Pasukan Sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Pasukan Sekutu Mereka).

Adolf Hitler yang menjadi tokoh dari Nazisme Jerman ditemukan tewas bersama kekasihnya Eva Braun dalam Bungker Pribadinya. Tapi apa sejarah dari Nazi Jerman sendiri mari kita simak penjelasannya bersama – sama.

Sejarah Nazisme Jerman.

Nazisme Jerman
Sumber : wikimedia

Akar sejarah Nazisme dapat ditemukan di berbagai elemen budaya politik yang menggerayangi Eropa sejak dahulu kala. Anti-Semitisme ( Anti Semitisme adalah gerakan anti atau gerakan diskriminasi kepada kaum Yahudi), Gagasan Ras Paling Unggul, dan Imperialisme yang bercampur dengan ajaran Fasisme.

Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak/absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian di bawah Sang Fuhrer Adolf Hitler.

Siapa Adolf Hitler

images 54 min 1
Sumber : bbc.com

Adolf Hitler adalah seorang Politisi (Juga Penjahat Perang) yang berasal dari Jerman tapi lahir di Austria yang berhasil membawa Partainya Nazi Jerman berkuasa dan menjadi diktator pada tahun 1933 sampai tahun 1945.

Kisah yang paling sering diucapkan tentang Adolf Hitler Sendiri adalah bagaimana dia pernah di tolak ketika akan masuk sekolah seni di Wina, nyatanya dia dua kali di tolak sekolah seni di Wina karena belum menyelesaikan sekolah menengah.

Ia bekerja sebagai buruh lepas dan dengan melukis dan menjual cat air pemandangan Wina, dimana dia memiliki bakat dan hobi menggambar arsitektur kota Wina. Karena pekerjaannya itu dia sering menghabiskan hidupnya di jalan dan mulai tertarik kepada retorika rasis dan Anti-Semitisme yang menjalar di Eropa.

Meski begitu Hitler juga dikenal sebagai pribadi yang suka membaca, dia sangat mengagumi Martin Luther dan juga membaca surat kabar dan pamflet berisi pemikiran para filsuf dan ahli teori seperti Houston Stewart Chamberlain , Charles Darwin , Friedrich Nietzsche , Gustave Le Bon dan Arthur Schopenhauer dilansir Hamann, Brigitte[1999] dalam buku Hitler’s Vienna: A Portrait of the Tyrant as a Young Man.

Hitler menyatakan dalam Mein Kampf (buku buatannya sendiri) bahwa ia pertama kali menjadi seorang anti-Semit ketika dia masih menjadi seniman di Wina (Austria) dimana saat itu dia harus sering berurusan dengan banyak orang Yahudi. Bukan rahasia umum, sejak abad ke-19 para pengusaha keturunan Yahudi menguasai ekonomi Eropa saat itu termasuk Jerman dan Austria-Hungaria.

Hitler lalu menerima warisan dari ayahnya pada Mei 1913 dan meninggalkan Wina untuk pergi dan menetap di Munchen, Jerman. Tapi satu tahun kemudian dia mendaftar secara sukarela untuk masuk tentara untuk perang dunia ke 1.

Tapi dalam Pertempuran Somme pada Oktober 1916, ia harus terluka di paha kiri ketika sebuah peluru meledak di ruang istirahat para pelari pengiriman dan dia harus menghabiskan waktunya di rumah sakit ketika mengetahui negaranya menyerah kalah kepada pasukan Sekutu.

Pengalaman masa perangnya memperkuat Rasa patriotisme kepada Jerman dan kekalahan negaranya itu membuat cambukan bagi dirinya hingga kini membentuk ideologi yang kelak membawanya masuk ke dalam Partai Nazi.

Setelah Perang, Hitler bergabung dengan dinas Intelijen Jerman dimana dia mendapat tugas untuk memata-matai Partai Buruh Jerman (DAP) yang terkenal keras dan sering menyebarkan propaganda Anti-Semit dan Anti Komunisme.

Tapi Hitler yang memiliki pikiran yang sama dengan Partai Buruh sejak Pertemuan awal langsung menarik hati pemimpin partai tersebut Anton Drexel yang memintanya untuk bergabung.

Hitler mendaftar untuk bergabung dengan partai, dan dalam waktu seminggu diterima sebagai anggota partai ke 555. Di saat itu Hitler juga menulis surat Gemlich atau Gemlich Letter pada militer yang menyebut jika kaum Yahudi harus “dilenyapkan”.

Di DAP, Hitler bertemu Dietrich Eckart, salah satu pendiri partai dan anggota dari Thule Society okultisme, Eckart pun menjadi mentor dari Hitler. Lalu untuk membuat Partai Buruh DAP menjadi Populer dikalangan masyarakat awam, Partai itu berganti nama menjadi Partai Nazi Jerman dan dimulailah jalan Hitler menjadi Diktaktor yang ditakuti oleh Dunia

Hitler (dipengaruhi oleh Eckart) mendapatkan aspirasi Pan-Jerman fanatisme yang hampir mistis dari keyakinan pada misi ras Asli Jerman ( Bangsa Arya) sebagai penguasa Dunia dan Swastika pun di jadikan lambang Nazisme Jerman.

Baca juga : Sejarah revolusi Rusia

Apa itu Nazisme.

images 2
Sumber : Wikipedia.com

Nazisme adalah gerakan Nasionalis Ekstrim yang totaliter, Ekspansionisme, dan Rasis yang dianut oleh Partai Nazi pimpinan Adolf Hitler. Nazisme memiliki kesamaan dengan Fasisme Italia hanya saja, Nazisme dianggap lebih ekstrim dan dalam ide maupun praktiknya hingga dianggap anti-intelektual dan atheoretical karena mengikuti kehendak dari sang Diktaktor.

Adolf Hitler sendiri bersama dengan anggota lain dari Partai Buruh Sosialis Nasional Jerman atau kita kenal dengan Partai Nazi terinspirasi oleh penulis asal Jerman bernama Johann Gottlieb Fichte yang menulis tentang Nasionalisme Rakyat Jerman.

Fichte pernah berpidato dengan sangat menggebu untuk membangkitkan Nasionalisme Rakyat Jerman dan meminta anak – anak muda memegang Senjata untuk melawan Penjajah Perancis saat Jerman dibawah kekuasaan Kaisar Napoleon Bonaparte (Perancis).

Fichte adalah seorang yang populis dan menentang elit tradisional (bangsawan dan lain sebagainya) dengan berbicara tentang perlunya “Perang Rakyat” ( Volkskrieg ) yang dipegang teguh oleh Partai Nazi.

Selain Fichte, Nazisme Jerman juga dipengaruhi oleh beberapa tokoh Jerman dan Prusia seperti Frederick William I (1688–1740), Frederick the Great (1712–68), dan Otto von Bismarck (1815–98), yang menganggap semangat militan dan disiplin Tentara Prusia (Jerman) sebagai model untuk semua kehidupan individu dan sipil.

Sejak kekalahan Jerman dan terjadi perjanjian Versailles. Rakyat Jerman harus menderita secara ekonomi karena harus membayar kekalahan Perang.

Perwakilan Jerman (dicap sebagai “penjahat November” oleh Nazi) setuju untuk menghentikan permusuhan dan tidak menyerah tanpa syarat dalam gencatan senjata 11 November 1918 dan membuat pandangan anti Marxisme (Komunisme), Yahudi dan Kaum Elit Merebak di masyarakat Jerman.

Sejak awal, propaganda Hitler adalah balas dendam atas tindakan “pengkhianatan” ini, di mana rakyat Jerman telah “ditikam dari belakang”, dan dia mulai seruannya untuk mempersenjatai kembali rakyat dan memulai kembali program ekspansionis Jerman.

Dia menulis itu dalam Otobiografinya Mein Kampf (1925–27; “Perjuangan Saya”), di mana ia menguraikan tujuan praktis dan teori dan Propaganda tentang Misi Ras Jerman Murni.

Hitler juga memanfaatkan ketakutan yang muncul di antara Rakyat Jerman dan di seluruh dunia oleh Revolusi Bolshevik (Revolusi Rusia) yang berdarah dan bagaimana Uni Soviet menjadi kekuatan baru di dunia.

Menggunakan kebencian – kebencian itu Hitler dan gerakannya memperoleh dukungan dan bahkan antusiasme dari mayoritas penduduk Jerman dan saat itulah Nazisme pun lahir.

Baca juga : 5 Diktator Paling Kejam dalam Sejarah.

Dan itulah kawan Pembahasan materi kita tentang Nazisme Jerman semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di ilmusaku.com

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K