Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Stoikisme adalah: Definisi dan 7 Contoh Penerapan. Dalam menjalani hidup yang penuh cobaan dan rintangan, manusia kadang mencari sebuah pegangan dan filsafat hidup.
Stoikisme atau Filsafat Teras menjadi salah satu cabang Ilmu filsafat yang bisa menjadi panduan untuk kamu, orang – orang yang overthinking.
Pengertian Stoikisme adalah

Stoikisme adalah sebuah filsafat Yunani kuno yang berkembang pada abad ke-3 SM di Athena. Stoikisme menekankan pada kebijaksanaan dan kebahagiaan pribadi melalui pengendalian emosi dan perilaku yang rasional.
Para Stoikus percaya bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan mencapai kesadaran akan keberadaan yang sesuai dengan alam semesta dan merespons kehidupan dengan ketenangan, ketabahan, dan kebijaksanaan.
Mereka juga percaya pada tanggung jawab moral individu dan pentingnya berkontribusi pada kebaikan bersama.
Stoikisme juga dikenal dengan doktrin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik buruk atau baik, tidak dapat dikendalikan oleh kita.
Namun, yang dapat kita kendalikan adalah cara kita menanggapi kejadian tersebut dan perilaku kita dalam menghadapi keadaan tersebut.
Stoikisme telah berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, psikologi, dan etika, dan tetap relevan hingga saat ini.
Stoikisme Menurut para ahli.
Berikut adalah pandangan beberapa ahli tentang Stoikisme:
- Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat di City College of New York, menyatakan bahwa Stoikisme adalah sebuah filosofi praktis yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Stoikisme mengajarkan manusia untuk menjadi lebih sabar, terlepas dari situasi atau kondisi hidup mereka.
- Lawrence Becker, seorang filsuf dari College of William and Mary, menyatakan bahwa Stoikisme adalah sebuah filosofi etis yang mengajarkan manusia untuk hidup sesuai dengan alam semesta dan memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebijaksanaan.
- William Irvine, seorang profesor filsafat di Wright State University, menyatakan bahwa Stoikisme adalah sebuah filosofi hidup yang sangat praktis dan dapat membantu manusia mengatasi stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya.
- Julia Annas, seorang profesor filsafat dari University of Arizona, menyatakan bahwa Stoikisme menekankan pentingnya memperoleh kebahagiaan melalui kebijaksanaan, pengendalian diri, dan penerimaan takdir.
Secara umum, para ahli sepakat bahwa Stoikisme adalah sebuah filosofi yang sangat relevan dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Ajarannya dapat membantu manusia untuk mengatasi berbagai tantangan hidup dan mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan.
Sejarah Stoikisme dan Tokoh Stoikisme

Stoikisme ialah sebuah filsafat yang lahir di Athena, Yunani pada abad ke-3 SM. Berikut adalah beberapa titik penting dalam sejarah Stoikisme:
- Zeno dari Citium: Zeno adalah pendiri Stoikisme. Dia lahir di Citium, Siprus pada tahun 334 SM, dan mendirikan sekolah Stoik di Athena pada tahun 301 SM. Zeno mengajarkan bahwa manusia harus hidup sesuai dengan alam semesta, dan bahwa kebahagiaan terletak pada penerimaan takdir dan penekanan pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan.
- Cleanthes: Setelah kematian Zeno, Cleanthes mengambil alih kepemimpinan sekolah Stoik pada tahun 264 SM. Dia menekankan pentingnya doa dan pengabdian pada Tuhan, serta memperluas ajaran Stoikisme ke dalam fisika dan logika.
- Chrysippus: Chrysippus dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Stoikisme setelah Zeno dan Cleanthes. Dia mengembangkan ajaran Stoik dalam bidang logika, fisika, dan etika, dan menulis lebih dari 700 buku. Karya-karya Chrysippus kemudian menjadi bahan bacaan utama bagi para Stoikus selama beberapa abad.
- Epictetus: Epictetus adalah seorang budak Romawi yang kemudian menjadi seorang filsuf Stoik. Dia menekankan pentingnya mengendalikan pikiran dan menghadapi hidup dengan ketabahan dan kebijaksanaan. Ajaran Epictetus dikenal luas melalui tulisan muridnya, Arrian, yang menulis buku “The Discourses of Epictetus”.
- Marcus Aurelius: Marcus Aurelius adalah seorang kaisar Romawi yang juga seorang filsuf Stoik. Dia menulis buku “Meditations”, yang merupakan kumpulan pemikirannya tentang kebijaksanaan, kematian, dan kebahagiaan. Buku ini masih dibaca dan dipelajari hingga saat ini.
Ajaran Stoikisme tetap mempengaruhi pemikiran dan kehidupan manusia hingga saat ini.
Beberapa tokoh penting dalam sejarah modern seperti Nelson Mandela dan Bill Clinton juga telah mengambil inspirasi dari ajaran Stoikisme.
3 Disiplin Stoikisme.
Berikut adalah 3 disiplin Stoikisme menurut ajaran Epictetus, salah satu tokoh utama Stoikisme:
Disiplin Kemampuan Pikiran (Discipline of Assent)
Disiplin ini mengajarkan manusia untuk memilih dengan bijaksana tindakan atau pemikiran mana yang layak mendapat persetujuan mereka.
Menurut Epictetus, manusia harus berpikir secara rasional dan logis, dan menolak pemikiran atau tindakan yang bertentangan dengan prinsip kebijaksanaan.
Disiplin Kerendahan Hati (Discipline of Desire).
Disiplin ini mengajarkan manusia untuk memprioritaskan apa yang penting dan menekan keinginan yang tidak perlu.
Epictetus percaya bahwa manusia harus belajar untuk mengendalikan keinginan mereka, dan menekankan pentingnya kebahagiaan yang sederhana dan menyederhanakan keinginan untuk mencapainya.
Disiplin Tindakan (Discipline of Action).
Disiplin ini mengajarkan manusia untuk bertindak dengan bijaksana dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Epictetus mengatakan bahwa manusia harus mempertimbangkan segala konsekuensi dari tindakan mereka, dan bertindak sesuai dengan prinsip kebijaksanaan dan kebaikan bersama.
Sumber: Epictetus. (n.d.). The Disciplines of Epictetus.
Baca juga : Anarkisme adalah
5 Konsep Dasar Stoikisme.
Menurut artikel “The Basics of Stoicism” yang ditulis oleh Donald Robertson untuk The School of Life, konsep dasar Stoikisme meliputi:
Logos.
Konsep ini merujuk pada ide bahwa alam semesta diatur oleh prinsip yang rasional dan teratur, yang disebut Logos.
Manusia harus hidup sesuai dengan Logos, yaitu dengan memahami dan mematuhi hukum alam yang rasional.
Hukum Universal.
Stoikus percaya bahwa hukum alam semesta adalah universal dan berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali.
Mereka juga percaya bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai dengan mengikuti hukum universal tersebut.
Hidup Menurut Alam.
Konsep ini mengajarkan bahwa manusia harus hidup sesuai dengan alam semesta dan memahami tempat mereka dalam kosmos.
Manusia harus menerima takdir dan mengendalikan emosi untuk mencapai ketenangan batin.
Logika
Stoikus memandang logika sebagai alat untuk memahami dunia dan mengendalikan pikiran.
Mereka mengajarkan pentingnya rasionalitas dalam pengambilan keputusan dan menekankan bahwa manusia harus memikirkan segala konsekuensi dari tindakan mereka.
Etika
Stoikisme mengajarkan bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak dengan cara yang baik dan mengutamakan kebaikan bersama.
Mereka percaya bahwa manusia harus berkontribusi pada masyarakat dan berbuat baik kepada orang lain.
Sumber: Robertson, D. (2016). The Basics of Stoicism.
5 Contoh Penerapan Prinsip Stoikisme.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan prinsip Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari:
Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan.
Stoikisme mengajarkan manusia untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan, seperti ketakutan dan kekhawatiran.
Sebaliknya, mereka harus fokus pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan, seperti sikap dan tindakan mereka.
Menerima takdir.
Stoikisme mengajarkan manusia untuk menerima takdir dan memperhatikan bahwa kebahagiaan terletak pada penerimaan takdir dan penekanan pada hal-hal yang dapat mereka kendalikan.
Mereka harus memahami bahwa mereka tidak dapat mengontrol segala sesuatu dalam hidup mereka.
Menghindari emosi yang berlebihan.
Stoikisme mengajarkan manusia untuk tidak terlalu terbawa emosi, baik positif maupun negatif. Mereka harus belajar untuk mengendalikan emosi mereka dan mengambil tindakan dengan tenang dan rasional.
Membuat keputusan yang bijaksana.
Stoikisme mengajarkan manusia untuk mempertimbangkan segala konsekuensi dari tindakan mereka, dan bertindak sesuai dengan prinsip kebijaksanaan dan kebaikan bersama.
Bersikap rendah hati.
Stoikisme mengajarkan manusia untuk tidak terlalu terobsesi dengan diri mereka sendiri. Mereka harus belajar untuk bersikap rendah hati, menghargai orang lain, dan menjalankan tugas-tugas mereka dengan baik.
Baca juga : Neo Liberalisme adalah
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Stoikisme adalah, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com