Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Tanah adalah dan 2 Jenis Tanah. Keberadaan Tanah sendiri sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, mulai dari mikroorganisme seperti sel, akar Tumbuhan hingga yang besar seperti manusia.
Tapi Kamu mengetahui Pengertian tentang Tanah itu sendiri? Mari kita simak penjelasannya bersama dibawah ini.
Pengertian Tanah adalah

Tanah adalah lapisan bumi yang terdiri dari mineral, bahan organik, air, udara, dan makhluk hidup seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
Tanah terbentuk dari proses geologi, biologi, dan kimia yang berlangsung dalam waktu yang lama. Tanah memiliki peran penting dalam menyediakan tempat bagi tumbuhnya tanaman, menyimpan dan menyediakan air untuk kehidupan, menyediakan habitat untuk makhluk hidup, dan juga mempengaruhi sirkulasi karbon dan nitrogen di atmosfer.
Tanah juga merupakan sumber bahan mentah yang penting bagi kegiatan manusia seperti pertanian, konstruksi, dan penambangan.
2 Jenis Tanah
Tanah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu tanah organik dan tanah anorganik.
1. Tanah Organik

Tanah organik terbentuk dari bahan organik seperti serasah, akar, dan sisa-sisa tanaman yang terkumpul dan terakumulasi di permukaan tanah. Tanah organik biasanya memiliki tekstur yang lunak dan gembur, kandungan bahan organik yang tinggi, dan warna yang gelap. Tanah organik terdapat di daerah-daerah yang memiliki tutupan vegetasi yang tinggi seperti hutan, rawa, dan gambut.
Jenis Tanah Organik
Berikut adalah beberapa jenis tanah organik yang umum ditemukan:
- Tanah Gambut: Tanah gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tanaman yang tidak terurai secara sempurna di daerah rawa-rawa. Tanah gambut biasanya memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi dan pH yang rendah.
- Tanah Humus: Tanah humus terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tanaman yang terurai sempurna. Tanah humus biasanya memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan pH yang netral.
- Tanah Lapangan: Tanah lapangan terbentuk dari serasah dan sisa-sisa tanaman yang tercampur dengan tanah mineral. Tanah lapangan biasanya memiliki kandungan bahan organik.
- Tanah Subur: Tanah subur adalah tanah yang kaya akan nutrisi dan cocok untuk pertumbuhan tanaman. Tanah subur biasanya terbentuk dari campuran tanah mineral dan sisa-sisa tanaman yang terurai sempurna.
- Tanah Coklat: Tanah coklat terbentuk dari campuran tanah mineral dan sisa-sisa tanaman yang terurai sempurna. Tanah coklat biasanya memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi dan pH yang netral.
- Tanah Hitam: Tanah hitam terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tanaman yang terurai sempurna di daerah yang lembab. Tanah hitam biasanya memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan pH yang netral. Tanah hitam juga disebut sebagai tanah liat berdebu atau Mollisol.
2. Tanah Anorganik

Tanah anorganik terbentuk dari bahan mineral seperti batu, pasir, dan lumpur. Tanah anorganik biasanya memiliki tekstur yang kasar, kandungan bahan organik yang rendah, dan warna yang lebih terang.
Tanah anorganik dapat ditemukan di daerah-daerah yang memiliki iklim kering dan memiliki tutupan vegetasi yang rendah seperti gurun, padang rumput, dan daerah berbatu.
Jenis Tanah Anorganik
Tanah anorganik dapat dibedakan sebagai berikut.
A. Tanah anorganik yang belum berkembang.
Golongan tanah ini termasuk golongan tanah muda, artinya belum banyak mengalami perkembangan. Tanah ini belum membentuk lapisan-lapisan perkembangan.
Contoh Tanah anorganik yang belum berkembang :
Beberapa contoh dari jenis tanah ini sebagai berikut.
Litosol
Tanah ini dianggap sebagai tanah yang paling muda. Ketebalan tanahnya kurang dari 45 cm dan di permukaan tanah masih banyak dijumpai batuan asalnya.
Untuk mempercepat perkembangan tanah sebaiknya digunakan untuk tanaman hutan. tanah ini tersebar hampir di seluruh Indonesia terutama di daerah pegunungan karst.
Alluvial
Tanah alluvial adalah tanah yang terbentuk pada lahan yang sering atau baru saja mengalami banjir sehingga dianggap tanah yang masih muda. Tanah ini belum menunjukkan adanya lapisan-lapisan (horizon).
Kesuburan tanah ini dipengaruhi oleh asal tanah yang diendapkan. tanah ini menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, dan dimanfaatkan untuk lahan tanaman padi, palawija, tebu, dan sebagainya.
Regosol.
Regosol adalah tanah yang banyak mengandung pasir dan belum mengalami perkembangan yang baik. Pada umumnya tanah ini belum membentuk gumpalan sehingga sangat cepat meloloskan air.
tanah ini menyebar hampir di seluruh kawasan Indonesia, terutama di sekitar gunung api. Jenis tanah ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertanian, karena tanahnya relatif subur.
B. Tanah anorganik yang sudah berkembang.
Golongan tanah yang termasuk dalam kelompok ini adalah golongan tanah yang sudah membentuk lapisan-lapisan (horizon).
Contoh Tanah anorganik yang sudah berkembang.
Beberapa contoh dari jenis tanah ini sebagai berikut :
Tanah Latosol
Latosol adalah tanah yang biasanya berwarna merah dengan bahan induk (asal batuan) batuan vulkanik. Biasanya terbentuk pada daerah yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi.
tanah ini menyebar hampir di seluruh Indonesia, terutama di daerah yang rendah. Kesuburan tanah ini umumnya tinggi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pertanian.
Tanah Mediteran
Kebanyakan tanah mediteran berwarna kemerahan. Bahan induk dari tanah ini berasal dari batu kapur. Biasanya terdapat pada daerah topografi berbukit sampai pegunungan.
Penyebaran dari tanah ini meliputi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua. Jenis tanah ini dimanfaat- kan untuk tanaman padi, buah-buahan, tebu, dan palawija.
Andosol
Andosol adalah tanah berwarna hitam. Bahan induknya berasal dari bahan vulkanis. Kesuburan dari tanah ini cukup tinggi karena banyak mengandung bahan organik.
Jenis tanah ini dapat terbentuk pada daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Pemanfaatan jenis tanah ini dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman pertanian.
Podzolik
Podzolik adalah tanah berwarna merah kekuningan atau merah kecokelatan. Berkembang di daerah dataran tinggi atau pegunungan.
Kesuburannya agak rendah sehingga lebih banyak dimanfaatkan untuk perkebunan atau kehutanan. Persebaran dari jenis tanah ini meliputi wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Grumosol
Grumosol adalah tanah yang berwarna kehitaman dengan bahan asal batu gamping atau napal (campuran gamping dan lempung). Biasanya jenis tanah ini dimanfaatkan untuk menanam tanaman ketela, tebu, dan berbagai tanaman perdagangan. Persebaran dari tanah ini meliputi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Papua.
Ciri Ciri Tanah humus
Berikut adalah beberapa ciri-ciri tanah humus:
- Warna: Tanah humus memiliki warna yang lebih gelap daripada tanah mineral karena kandungan bahan organiknya yang tinggi. Warna tanah humus dapat bervariasi dari coklat tua hingga hitam pekat.
- Tekstur: Tanah humus memiliki tekstur yang gembur dan mudah diolah. Tekstur tanah humus cenderung lebih ringan dan lebih mudah dipecahkan daripada tanah liat.
- Kandungan Bahan Organik: Tanah humus memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi, biasanya lebih dari 3%. Bahan organik ini berasal dari sisa-sisa tanaman yang terurai sempurna.
- Struktur: Tanah humus memiliki struktur granular, yaitu partikel-partikel tanah yang membentuk agregat-agregat kecil yang berpori-pori. Struktur granular ini memudahkan sirkulasi udara dan air di dalam tanah.
- Kesuburan: Tanah humus sangat subur karena kandungan bahan organiknya yang tinggi. Bahan organik ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
- pH: Tanah humus biasanya memiliki pH yang netral hingga sedikit asam, yaitu antara 6 hingga 7.5.
- Daya Simpan Air: Tanah humus memiliki kemampuan yang baik untuk menyimpan air. Hal ini disebabkan oleh struktur granularnya yang berpori-pori, sehingga air dapat dengan mudah diserap dan disimpan di dalam tanah.
Ciri Ciri Tanah Subur
Berikut adalah beberapa ciri-ciri tanah subur:
- Warna: Tanah subur memiliki warna yang lebih cerah daripada tanah yang kurang subur, biasanya coklat keabu-abuan hingga coklat kemerahan.
- Tekstur: Tanah subur memiliki tekstur yang gembur dan mudah diolah. Tekstur tanah subur tidak terlalu liat dan tidak terlalu berpasir, sehingga memudahkan perakaran tanaman.
- Kandungan Nutrisi: Tanah subur memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Kandungan nutrisi ini diperoleh dari sisa-sisa tanaman yang terurai dan bahan organik lainnya.
- pH: Tanah subur biasanya memiliki pH yang netral hingga sedikit asam, yaitu antara 6 hingga 7.5. Tanah yang terlalu asam atau terlalu alkali dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
- Drainase: Tanah subur memiliki drainase yang baik, yaitu kemampuan untuk menyerap dan mengalirkan air ke dalam tanah. Tanah yang terlalu padat atau terlalu berpasir dapat menghambat drainase dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Struktur: Tanah subur memiliki struktur yang baik, yaitu terbentuk dari partikel-partikel tanah yang membentuk agregat-agregat kecil yang berpori-pori. Struktur yang baik memudahkan sirkulasi udara dan air di dalam tanah.
- Aktivitas Mikroorganisme: Tanah subur memiliki banyak mikroorganisme yang membantu dalam proses pembusukan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah. Aktivitas mikroorganisme yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut cukup subur untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Manfaat Tanah Bagi Kehidupan
Tanah memiliki banyak manfaat penting bagi kehidupan, antara lain:
- Tempat Tumbuh Tanaman: Tanah adalah tempat tumbuh tanaman dan memberikan nutrisi serta air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk hidup dan berkembang.
- Penyimpanan Air: Tanah berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bagi tanaman dan hewan yang hidup di atasnya.
- Penyediaan Nutrisi: Tanah juga menyediakan nutrisi penting bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan mineral lainnya.
- Sumber Bahan Bakar: Tanah mengandung bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara, yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi.
- Penyaringan dan Penyimpanan Karbon: Tanah memiliki kemampuan untuk menyaring dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, sehingga membantu mengurangi efek rumah kaca dan perubahan iklim.
- Habitat Satwa Liar: Tanah memberikan habitat bagi satwa liar, seperti burung, serangga, dan mamalia, yang memainkan peran penting dalam ekosistem.
- Pembuatan Bangunan: Tanah digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat bata, batu bata, dan bahan bangunan lainnya.
- Penyediaan Air Tanah: Tanah juga berfungsi sebagai sumber air tanah, yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan penggunaan lainnya.
- Pembuatan Obat: Tanah mengandung banyak jenis mikroba dan organisme lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan obat-obatan.
- Pariwisata: Tanah juga menjadi daya tarik wisata karena keindahan pemandangan alamnya, seperti gunung, pantai, hutan, dan savana.
Baca juga : Lapisan Litosfer adalah
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Tanah adalah dan 2 Jenis Tanah semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com