Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Tenaga Eksogen adalah, 3 Contoh Tenaga Eksogen dalam Proses Membentuk Muka Bumi.
Tenaga Eksogen adalah

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar sistem atau lingkungan bumi, dan bukan dihasilkan oleh sistem itu sendiri.
Dalam konteks lingkungan, tenaga eksogen dapat merujuk pada tenaga alam seperti sinar matahari, angin, air, ataupun makhluk hidup.
Permukaan bumi yang beragam bentuk dan ketinggiannya sebagai hasil kerja tenaga endogen, kemudian akan berubah dari bentuk asalnya oleh tenaga eksogen.
Contohnya, bentuk lipatan yang pada awal kejadiannya sempurna lengkungannya, kemudian akan berubah oleh tenaga eksogen sehingga bentuknya di permukaan tampak berbeda dari awal pembentukannya.
Begitu pula dengan sesar yang awalnya tampak bidang stau garis sesar yang tegas atau jelas, kemudian akan tampak seperti jajaran perbukitan yang tumpul atau terpisah.
Berbagai jenis batuan beku juga akan berubah bentuk oleh pengaruh tenaga eksogen melalui proses kimia, fisika, dan biologis.
Sedangkan dalam konteks ekonomi, tenaga eksogen dapat merujuk pada faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi pasar, perubahan kebijakan pemerintah, atau perubahan tren global yang mempengaruhi suatu negara atau perusahaan.
3 Contoh Tenaga Eksogen
Proses tenaga eksogen berperan penting dalam membentuk muka bumi seperti yang kita lihat saat ini. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana tenaga eksogen membentuk muka bumi:
Erosi

Tenaga eksogen seperti air, angin, dan es dapat mengikis dan membawa material dari satu tempat ke tempat lain melalui proses yang disebut erosi. Erosi dapat membentuk lembah dan ngarai di pegunungan, serta membentuk pantai dan sungai.
Jenis Erosi
Berdasarkan penyebabnya Erosi dapat kita bagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Erosi oleh air
Air mampu membawa partikel-partikel batuan atau tanah dan memindahkannya ke tempat lain. Air hujan mampu menghancurkan tanah dan membawanya ke tempat yang lebih rendah.
Air hujan yang terkumpul dan membentuk sungai juga mampu mengerosi tanah pada bagian dasar dan tebingnya sehingga terbentuk parit dan sungai yang lebih besar.
Gelombang air laut juga dapat mengerosi pantai sehingga garis pantai semakin mundur ke arah daratan. Erosi oleh gelombang laut di daerah pantai ini dikenal dengan istilah abrasi.
Hasil abrasi dapat berbentuk dinding pantai yang curam (cliff), dataran abrasi, relung (lekukan pada dinding cliff), batu layar (stack), dan gua pantai (sea cave).
2. Erosi oleh angin
Erosi oleh angin ini melibatkan dua proses, yaitu hilang atau pindahnya partikel-partikel yang sangat halus oleh angin (deflasi) dan rusaknya permukaan batuan oleh hantaman partikel-partkel yang terbawa bersama-sama dengan angin (aeolian abration).
Erosi yang disebabkan oleh angin ini banyak terjadi di daerah gurun. Bentukan yang dapat dijumpai sebagai hasil pengerjaan oleh angin tersebut antara lain adalah berupa batu jamur.
3. Erosi oleh es atau gletser
Aliran es yang mencair dapat mengakibatkan erosi pada permukaan tanah atau batuan yang dilaluinya.
Selain oleh es itu sendiri, aliran ini juga membawa batuan hasil pelapukan yang bertumbukan dengan permukaan tanah atau batuan yang dilaluinya.
Sedimentasi

Tenaga eksogen seperti air dapat membawa sedimentasi dan endapan dari satu tempat ke tempat lain dan kemudian menumpuk, membentuk batuan dan lapisan tanah yang berbeda. Hal ini dapat menghasilkan formasi geologi seperti lempeng benua dan gunung berapi.
Materi-materi hasil erosi tersebut pada jarak tertentu akan mengalami penurunan kecepatan gerak atau berhenti sama sekali. Materi yang lebih besar tentu akan diendapkan terlebih dahulu dibanding dengan materi yang lebih halus.
Bentukan-bentukan hasil pengendapan ini di antaranya adalah :
- Delta, yaitu suatu bentuk lahan yang dibentuk dari endapan sedimen pada mulut suatu sungai, baik di laut maupun di danau.
- Gisik (Beach), yaitu pantai (shore) yang berlereng landai yang terbentuk oleh material lepas-lepas (tak terkonsolidasi) dan terletak antara titik air surut dan letak air pasang tertinggi yang dicapai oleh gelombang badai.
- Sand dunes/gumuk pasir, yaitu gundukan pasir yang terbentuk karena pengendapan oleh angin. Gumuk pasir ini banyak dijumpai di wilayah gurun.
- Bar, yaitu gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang.
- Tombolo, yaitu gosong pasir yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama.
Pelapukan
Tenaga eksogen seperti air hujan dan angin dapat memecah batuan dan material lainnya melalui proses yang disebut pelapukan. Pelapukan dapat membentuk lembah dan dataran tinggi.
Jenis Pelapukan
Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, pelapukan kimia dan pelapukan biologi-mekanik. Di alam biasanya 3 proses ini terjadi bersamaan.
1. Pelapukan fisika/mekanik
Pelapukan fisika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian- bagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawi.
Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan.
2. Pelapukan kimia
Pelapukan kimia atau disebut pula dekomposisi adalah proses penghancuran batuan dengan mengubah susunan kimiawi batuan yang menjadi lapuk.
Berlangsungnya proses tersebut memerlukan air sehingga di daerah yang curah hujannya tinggi dan banyak ditumbuhi vegetasi seperti di Indonesia, proses pelapukan kimia lebih berpengaruh dibanding pelapukan fisika. Proses pelapukan kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu di antaranya:
- proses oksidasi, jika zat pelapuknya adalah oksigen (O2). Contohnya jika besi yang bereaksi dengan oksigen akan terbentuk karat pada besi.
- proses hidrolisis, jika zat pelapuknya adalah air. Contoh yang sederhana adalah pada peristiwa pelapukan di daerah kapur. Batu kapur (gamping) yang bereaksi dengan air akan membentuk endapan kalsium bikarbonat berupa stalaktit dan stalagmit.
3. Pelapukan biologik-mekanik
Pelapukan biologik-mekanik atau organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Akar-akar yang masuk ke dalam tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dapat menghancurkan batuan.
Baca juga : Jenis Hujan
Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Tenaga Eksogen semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com