Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Theisme adalah: Keyakinan pada Keberadaan Tuhan atau yang lebih kita kenal dengan sebutan agama atau sebuah keyakinan.
Disini kita akan membahas lebih lanjut tentang Pengertian Theisme, Dogma, hingga 10 Keyakinan Theisme paling terkenal di dunia.
Theisme adalah

Theisme adalah keyakinan bahwa ada satu atau lebih entitas yang disebut Tuhan atau Dewa yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Keyakinan ini merupakan salah satu bentuk agama yang paling umum di dunia.
Menurut The Oxford English Dictionary, theisme adalah “kepercayaan pada satu atau lebih Tuhan yang pribadi, transenden, dan kekal, yang menciptakan dan memelihara alam semesta.”
Menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, theisme mengacu pada kepercayaan pada keberadaan satu atau lebih dewa pribadi, yang bertanggung jawab atas penciptaan, pengaturan, dan pemeliharaan alam semesta.
Theisme juga mencakup keyakinan pada keberadaan kehendak bebas dan moralitas absolut.
Theisme sering kali diasosiasikan dengan agama-agama Abrahamik seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, meskipun ada banyak bentuk teisme lainnya.
Pada dasarnya, theisme berkeyakinan bahwa Tuhan memiliki kekuasaan dan kendali penuh atas alam semesta.
Tuhan juga dianggap sebagai sumber kebijaksanaan, cinta, dan keadilan. Keyakinan ini seringkali memberikan rasa nyaman dan kepercayaan diri pada orang yang memilikinya.
Seiring perkembangan zaman, banyak argumen dan tantangan yang dilontarkan terhadap keyakinan theisme.
Beberapa dari mereka berpendapat bahwa tidak mungkin ada keberadaan Tuhan yang dapat dipercayai secara logis atau empiris.
Namun, orang-orang yang percaya pada theisme menganggap bahwa keberadaan Tuhan tidak dapat dibuktikan melalui metode ilmiah atau logis, tetapi harus dicapai melalui pengalaman rohani dan kepercayaan yang mendalam.
Dalam agama-agama Abrahamik, Tuhan biasanya dianggap sebagai sosok yang penyayang, abadi, dan maha kuasa.
Dia juga dianggap sebagai pencipta yang memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Meskipun theisme telah menjadi bagian penting dari sejarah manusia, hal itu bukan berarti tidak ada kritik terhadap keyakinan ini.
Banyak kritikus berpendapat bahwa theisme memicu banyak konflik dan perpecahan dalam masyarakat, serta dapat menghalangi kemajuan ilmiah dan sosial.
Namun, bagi mereka yang memilih untuk mempercayai theisme, keyakinan ini tetap menjadi pilihan yang kuat dan bermakna dalam hidup mereka.
Keyakinan pada keberadaan Tuhan dapat memberikan arah dan tujuan hidup yang jelas, serta memberikan ketenangan batin dan kekuatan dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Baca juga : Agnostik adalah
Perbedaan Theisme dan Gnostik.
Theisme dan Gnostik adalah dua bentuk keyakinan spiritual yang berbeda. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan utama antara keduanya.
Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan antara theisme dan gnostik:
Konsep tentang Tuhan.
Perbedaan utama antara theisme dan gnostik terletak pada konsep tentang Tuhan. Dalam theisme, Tuhan dianggap sebagai entitas yang transenden, yaitu suatu keberadaan yang melebihi alam semesta dan dapat mempengaruhinya.
Tuhan dianggap sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, yang memiliki kekuasaan dan kendali penuh atas segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Sementara itu, dalam gnostik, Tuhan dianggap sebagai entitas yang imanen, yaitu keberadaan yang hadir di dalam setiap makhluk hidup.
Tuhan dianggap sebagai sumber pengetahuan spiritual, dan pemahaman akan keberadaannya hanya dapat dicapai melalui pengalaman pribadi dan kesadaran yang mendalam.
Konsep tentang Manusia.
Perbedaan lain antara theisme dan gnostik terletak pada konsep tentang manusia. Dalam theisme, manusia dianggap sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki kehendak bebas untuk memilih antara baik dan buruk.
Manusia memiliki tanggung jawab moral atas tindakan mereka, dan akhirat dianggap sebagai tempat di mana keputusan-keputusan moral mereka akan dievaluasi.
Sementara itu, dalam gnostik, manusia dianggap sebagai makhluk spiritual yang tertindas oleh dunia fisik.
Kehidupan manusia dianggap sebagai pengalaman yang sementara, dan tujuan akhir dari keberadaan manusia adalah untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Pemahaman tentang Kebenaran.
Perbedaan lain antara theisme dan gnostik terletak pada pemahaman tentang kebenaran. Dalam theisme, kebenaran ditemukan dalam kitab suci dan ajaran agama yang dianggap sebagai wahyu Tuhan kepada manusia.
Keyakinan dalam theisme didasarkan pada iman dan kepercayaan, serta terkadang didukung oleh pengalaman pribadi.
Sementara itu, dalam gnostik, kebenaran dianggap sebagai sesuatu yang dapat dicapai melalui pemahaman spiritual yang mendalam.
Gnostik menganggap bahwa kebenaran tidak dapat ditemukan melalui pengalaman sensorik atau pemikiran rasional, tetapi hanya melalui pengalaman spiritual yang mendalam.
Kesimpulannya, meskipun theisme dan gnostik memiliki beberapa kesamaan dalam hal keyakinan spiritual, terdapat perbedaan utama dalam konsep tentang Tuhan, manusia, dan pemahaman tentang kebenaran.
Theisme lebih menekankan pada keberadaan Tuhan yang transenden dan pengaruh-Nya terhadap alam semesta, sedangkan gnostik lebih menekankan pada keberadaan Tuhan yang imanen dalam setiap makhluk hidup dan mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Dogma agama adalah dalam Theisme

Dogma agama adalah keyakinan atau prinsip yang dianggap sebagai kebenaran mutlak dan tak tergoyahkan dalam agama tertentu.
Dogma agama adalah ajaran inti atau fundamental dalam sebuah agama dan diyakini sebagai wahyu atau pengajaran dari Tuhan atau dewa-dewi.
Dogma agama biasanya dinyatakan dalam bentuk doktrin atau pernyataan kepercayaan resmi, dan dianggap sebagai landasan ajaran atau praktek dalam agama tersebut.
Dogma agama juga sering dijaga dan dipertahankan oleh otoritas agama tertentu, seperti pemimpin agama, ulama, atau pengikut agama yang lebih senior.
Meskipun dogma agama dapat memberikan keamanan dan stabilitas bagi pemeluknya, namun juga dapat menjadi sumber konflik atau ketidaksepakatan antara agama atau kelompok agama yang berbeda.
Oleh karena itu, dalam memahami agama dan keyakinan agama, penting untuk mempertimbangkan peran dogma dan konteks historis, budaya, dan sosial di mana ajaran agama tersebut muncul dan berkembang.
10 Ajaran Theisme di Dunia.
Theisme adalah keyakinan dalam keberadaan Tuhan atau dewa-dewi. Keyakinan ini ada di seluruh dunia dan memiliki variasi dalam bentuk dan filosofi.
Berikut adalah 10 ajaran theisme yang dianut di seluruh dunia:
Kekristenan/ Katolik.

Kekristenan adalah agama theisme terbesar di dunia. Ajaran utama dalam Kekristenan adalah kepercayaan pada satu Tuhan yang ada dalam tiga pribadi (Trinitas), yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Meski Katolik dan protestan berbeda tapi ajaran dan dogma agamanya hampir sama.
Islam.

Islam adalah agama theisme terbesar kedua di dunia. Ajaran utama dalam Islam adalah kepercayaan pada satu Tuhan (Allah) yang menguasai alam semesta dan segala isinya dan percaya jika Nabi Muhammad SAW urusan Allah.
Yahudi.
Yahudi adalah agama theisme tertua di dunia. Ajaran utama dalam Yahudi adalah kepercayaan pada satu Tuhan (Yahweh) yang menguasai alam semesta dan sejarah umat manusia. Yahudi juga agama yang hanya boleh dianut oleh keturunan Yahudi.
Hindu.
Hindu adalah agama theisme terbesar di India. Ajaran utama dalam Hindu adalah kepercayaan pada banyak dewa dan dewi, yang dipandang sebagai aspek yang berbeda-beda dari Tuhan Yang Esa (Brahman)
Shinto.
Shinto adalah agama asli Jepang yang berasal dari kepercayaan pada roh alam dan leluhur. Ajaran utama dalam Shinto adalah kepercayaan pada keberadaan dewa-dewi yang melindungi alam dan manusia.
Taoisme.
Taoisme adalah agama dan filsafat asal China yang didasarkan pada kepercayaan pada Tao (jalan alam semesta) dan kepercayaan pada keberadaan dewa-dewi dan roh alam.
Sikhisme.
Sikhisme adalah agama yang berasal dari India yang didasarkan pada kepercayaan pada satu Tuhan yang ada dalam segala hal. Ajaran utama dalam Sikhisme adalah kepercayaan pada pentingnya karma dan kesejajaran sosial.
Bahá’í
Bahá’í adalah agama yang didirikan di Persia pada abad ke-19. Ajaran utama dalam Bahá’í adalah kepercayaan pada satu Tuhan yang menguasai alam semesta dan semua agama sebagai bagian dari kebenaran yang sama.
Jainisme.
Jainisme adalah agama yang berasal dari India yang didasarkan pada kepercayaan pada keberadaan dewa-dewi dan roh alam. Ajaran utama dalam Jainisme adalah pentingnya non-kekerasan dan penyucian diri.
Zoroastrianisme.
Zoroastrianisme adalah agama yang berasal dari Persia yang didasarkan pada kepercayaan pada satu Tuhan yang ada dalam bentuk Ahura Mazda dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
Demikianlah 10 ajaran theisme yang dianut di seluruh dunia, dengan berbagai variasi dan filosofi dalam kepercayaan pada keberadaan Tuhan atau dewa-dewi.
Baca juga : Malaikat dalam agama Samawi.
Dalam kesimpulannya, theisme adalah keyakinan pada keberadaan Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta.
Meskipun banyak kritikus yang menentangnya, keyakinan ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah manusia dan memberikan arah hidup bagi mereka yang mempercayainya.
Dna itulah kawan penjelasan mengenai Theisme adalah, Dogma agama adalah, 10 ajaran Theisme di Dunia, semoga bermanfaat, sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com