Tragedi adalah – 4 Jenis Drama Tragedi

Halo Sobat Kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Tragedi adalah sebuah cerita yang berakhir tragis dalam sastra dan juga 4 Jenis Drama Tragedi.

Dalam pertunjukan Teater ataupun Drama, cerita yang di cerita kepada penonton tak melulu bahagia dan menyenangkan tapi kadang sedih, murung dan menyakitkan, iya itu yang di sebut dengan Tragedi.

Tragedi adalah

Tragedi adalah
Sumber : pexels.com

Tragedi adalah sebuah bentuk genre sastra yang menggambarkan kejadian atau situasi yang menyedihkan dan menyakitkan yang dialami oleh tokoh-tokoh utama dalam cerita.

Dalam tragedi, para tokoh seringkali menghadapi kesulitan yang besar dan mengalami kegagalan dalam usaha mereka untuk mengatasi masalah tersebut. Di akhir cerita, tragedi seringkali berakhir dengan kematian atau kehancuran.

Dalam tragedi, seringkali terdapat konflik antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan, baik itu manusia dengan kekuatan alam, manusia dengan manusia lainnya, atau bahkan manusia dengan dirinya sendiri.

Tragedi seringkali mengajarkan kita tentang pentingnya kesadaran akan konsekuensi dari tindakan kita dan tentang pentingnya berjuang melawan kejahatan dalam hidup ini.

Tragedi secara Etimologi

Kata “tragedi” berasal dari bahasa Yunani kuno “tragōidia” yang terdiri dari dua kata, yaitu “tragoi” yang berarti kambing dan “ōdē” yang berarti lagu. Istilah ini awalnya merujuk pada sebuah jenis pertunjukan drama di mana para pemain menggunakan kostum kambing dan menyanyikan lagu-lagu yang berkaitan dengan kehidupan para dewa.

Asal-usul istilah “tragedi” ini berasal dari ritual keagamaan kuno di mana kambing dikorbankan untuk meminta pertolongan dewa-dewi agar menghindari bencana atau malapetaka.

Ritual ini kemudian berkembang menjadi sebuah pertunjukan drama yang lebih kompleks yang melibatkan beberapa pemain dan di dalamnya diceritakan kisah-kisah tragis yang seringkali berakhir dengan kematian.

Seiring berjalannya waktu, istilah “tragedi” kemudian diartikan sebagai sebuah bentuk genre sastra atau drama yang menggambarkan kisah-kisah tragis dan menyedihkan yang dialami oleh tokoh-tokoh utama dalam cerita.

Meskipun kini istilah “tragedi” tidak lagi berkaitan dengan makna aslinya, yaitu kambing dan lagu keagamaan, namun genre sastra ini tetap menjadi salah satu bentuk sastra yang paling populer hingga saat ini.

Tragedi Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, tragedi adalah sebuah bentuk genre sastra atau drama yang menggambarkan sebuah kisah serius atau tragis yang melibatkan tokoh-tokoh yang kompleks, menghadapi situasi yang tidak dapat mereka kendalikan dan yang seringkali berakhir dengan kematian atau kehancuran.

Beberapa definisi dari tragedi menurut para ahli antara lain:

  1. Aristoteles: Tragedi adalah sebuah karya seni yang menggambarkan konflik antara tokoh utama dan kekuatan takdir yang lebih besar darinya, yang akhirnya berakhir dengan sebuah bencana atau kematian.
  2. Friedrich Nietzsche: Tragedi adalah sebuah bentuk seni yang menggambarkan ketidakseimbangan antara hasrat dan realitas, di mana tokoh-tokoh utama mencoba untuk mengatasi realitas yang keras dan menghadapi takdir yang tidak dapat mereka ubah.
  3. George Steiner: Tragedi adalah sebuah bentuk seni yang menggambarkan pertarungan manusia dengan takdir yang tidak dapat mereka kendalikan, di mana kematian menjadi suatu bentuk penebusan atau pembebasan dari kehidupan yang tragis.
  4. Northrop Frye: Tragedi adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan sebuah konflik antara kebenaran moral dan realitas sosial, di mana tokoh-tokoh utama menghadapi pilihan yang sulit dan seringkali berakhir dengan kematian.

Dalam keseluruhan, tragedi digambarkan sebagai bentuk karya seni yang menghadirkan kisah-kisah yang kompleks dan seringkali menyedihkan, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kondisi manusia dan eksistensi kita di dunia ini.

Sejarah Drama Tragedi

Drama tragedi memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari Yunani kuno. Drama tragedi Yunani kuno berkembang pada abad ke-5 SM di Athena, dan dipercayai berasal dari upacara keagamaan yang dilakukan untuk menghormati dewa Dionysus.

Drama ini disajikan pada festival tahunan Dionysia, di mana drama-drama kompetitif dipentaskan untuk bersaing dalam kompetisi dan mendapatkan pengakuan.

Dalam drama tragedi Yunani kuno, konflik dalam cerita biasanya muncul dari hubungan antara dewa-dewa dan manusia, atau antara manusia dengan manusia.

Cerita-cerita ini biasanya menggambarkan tokoh-tokoh kuat yang berjuang dengan takdir mereka dan seringkali mengalami kematian atau kehancuran sebagai akibat dari tindakan mereka.

Pengaruh drama tragedi Yunani kuno terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Roma, Eropa Barat, dan akhirnya Amerika.

Selama abad ke-16, drama tragedi Renaissance mulai berkembang di Italia dan menyebar ke seluruh Eropa Barat.

William Shakespeare dikenal sebagai salah satu penulis drama tragedi paling terkenal pada periode Renaissance, dengan karya-karyanya seperti “Hamlet”, “Macbeth”, dan “King Lear”.

Pada abad ke-19, drama tragedi Romantis berkembang di Inggris dan Prancis. Pada masa ini, drama tragedi mulai menceritakan kisah-kisah yang lebih personal dan emosional, yang seringkali melibatkan kegagalan cinta dan kehancuran pribadi.

Hingga saat ini, drama tragedi masih menjadi bentuk seni yang populer dan penting di seluruh dunia, dengan karya-karya terkenal seperti “Death of a Salesman” karya Arthur Miller, “Long Day’s Journey Into Night” karya Eugene O’Neill, dan “A Streetcar Named Desire” karya Tennessee Williams.

4 Jenis Drama Tragedi

Drama tragedi adalah sebuah genre sastra atau drama yang melibatkan kisah serius atau tragis yang melibatkan tokoh-tokoh kompleks dan seringkali berakhir dengan kematian atau kehancuran. Namun, dalam sejarahnya, drama tragedi memiliki beberapa jenis yang berbeda.

Berikut ini adalah beberapa jenis drama tragedi yang populer:

Tragedi klasik Yunani

Jenis drama tragedi yang paling awal dan mendasar, yang berkembang pada abad ke-5 SM di Athena. Tragedi klasik Yunani biasanya menggambarkan tokoh-tokoh mitologis yang berjuang melawan takdir mereka.

Tragedi Shakespeare

Drama tragedi yang ditulis oleh William Shakespeare pada abad ke-16. Tragedi Shakespeare biasanya menggambarkan tokoh-tokoh manusia yang berjuang dengan kekuatan takdir atau cinta yang rumit.

Tragedi Romantis

Jenis drama tragedi yang berkembang pada abad ke-19 dan melibatkan kisah-kisah personal dan emosional, seringkali melibatkan kegagalan cinta atau kehancuran pribadi.

Tragedi Modern

Jenis drama tragedi yang lebih kontemporer, yang berkembang pada abad ke-20 dan melibatkan isu-isu sosial dan politik yang kompleks.

Setiap jenis drama tragedi memiliki ciri khas dan keunikan sendiri, namun mereka semua bertujuan untuk menghadirkan kisah-kisah yang kompleks dan menggugah perasaan, dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kondisi manusia dan eksistensi kita di dunia ini.

Contoh Drama Tragedi

Macbeth
Macbeth adalah contoh drama tragedi

Beberapa contoh drama tragedi yang terkenal antara lain:

Romeo and Juliet oleh William Shakespeare.

Drama ini menggambarkan kisah cinta yang tragis antara dua remaja yang berasal dari keluarga yang saling bermusuhan. Cerita ini berakhir dengan kematian keduanya.

Oedipus Rex oleh Sophocles.

Drama ini menggambarkan kisah Oedipus, seorang raja yang secara tidak sadar membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Cerita ini berakhir dengan Oedipus menghukum dirinya sendiri dengan merobek matanya.

Hamlet oleh William Shakespeare.

Drama ini menggambarkan kisah Pangeran Hamlet yang berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Cerita ini berakhir dengan kematian hampir seluruh tokoh utama dalam cerita.

Macbeth oleh William Shakespeare.

Drama ini menggambarkan kisah Macbeth, seorang jenderal Skotlandia yang dibujuk oleh istrinya untuk membunuh raja dan merebut tahta. Cerita ini berakhir dengan Macbeth terbunuh dalam pertempuran.

Antigone oleh Sophocles.

Drama ini menggambarkan kisah Antigone yang memberontak melawan keputusan raja dan memilih untuk menguburkan saudaranya yang telah dilarang dikuburkan. Plot cerita ini berakhir dengan kematian Antigone.

Baca juga : Plot adalah

Drama tragedi sering kali menggambarkan konflik yang intens antara berbagai karakter, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan kekuatan alam, maupun manusia dengan dirinya sendiri.

Drama ini seringkali mengajarkan kita tentang pentingnya kesadaran akan konsekuensi dari tindakan kita dan tentang pentingnya berjuang melawan kejahatan dalam hidup ini.

Semoga membantu, sampai jumpa di postingan berikutnya hanya untuk kamu. Jangan lupa untuk share tulisan ini di media sosial kamu untuk menyebarkan tulisan ini pada orang lain, karena ingat ilmu hanya di ilmusaku.com.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K