ilmusaku – halo sobat, saat Nabi Musa As mengunjungi gunung sinai untuk menemui ALLAH SWT, beliau mendapatkan sepuluh perintah atau 10 Commandments dan tujuh dosa pokok atau tujuh dosa besar yang perlu di jalankan oleh penganut Agama Samawi. Tapi dalam ajaran Okultisme khususnya kaum penyembah Satanisme, ke tujuh dosa besar ini di wakili oleh sifat 7 iblis lambang dosa besar yang berada di neraka!
Dalam mitologi mereka dikatakan jika 7 iblis ini menguasai tujuh lapis neraka dan ke tujuh iblis lambang dosa besar ini bertugas menggoda manusia melalui dosa – dosa besar yang menjadi sifat – sifat mereka. kali ini kita akan membahas tujuh iblis yang mewakili dosa besar itu, berikut daftar dan penjelasannya.
7 Iblis lambang dosa besar
Lucifer (Pride/ Kesombongan)

Lucifer adalah nama yang sering dikaitkan sebagai nama iblis menurut keyakinan umat kristiani, berdasarkan beberapa ayat dalam kitab Yesaya. Lucifer atau dalam bahasa latin berarti bintang fajar “atau planet Venus” adalah nama malaikat yang karena kesombongannya tidak mau berlutut dihadapan Nabi Adam hingga dia di jatuhkan oleh Tuhan dari surga.
Dalam Islam sendiri Lucifer itu tidak ada, melainkan malaikat yang terbuat dari api, yang menurut ibnu abas bernama Azazil yang tidak mau berlutut pada Nabi Adam. Hingga ALLAH SWT merubahnya menjadi Iblis, karena kesombongannya itu.
Mammon (Greed/ Keserakahan)

Mammon adalah iblis yang identik dengan keserakahan, kekayaan dan rasa pelit. Menurut Bahasa Aram kata Mamon sendiri memiliki arti merendahkan, mencari keuntungan secara tidak benar, keserakahan, sesuatu yang materi seperti uang, harta benda, kekayaan duniawi yang menguasai seseorang dibandingkan dengan bersujud kepada Allah. dalam okultisme orang – orang yang menyembah Mamon adalah orang yang pelit dan serakah terhadap harta duniawi.
Asmodeus (Lust/ Nafsu Seksual)

Asmodeus adalah iblis lambang dari hawa nafsu seksual atau lust. Dikatakan bahwa orang yang jatuh ke cara Asmodeus akan dihukum selamanya di neraka tingkat kedua. Dia digambarkan memiliki tiga kepala, yaitu seperti banteng, laki-laki bermahkota, dan kepala domba jantan. Dia digambarkan juga memiliki ekor ular, dan dari mulutnya mengeluarkan api. Selain itu, ia duduk di atas sebuah naga dari neraka dan sambil memegang tombak. Menurut kaum satanis, Asmodeus adalah bawahan langsung dari Lucifer.
Baca Juga : Alchemis dan Keabadian
Leviathan (Envy/ Iri Hati)

Leviathan adalah iblis yang melambangkan Iri Hati dan Dengki. Leviathan adalah iblis yang menggoda manusia agar melakukan penghujatan. Penghujatan ini bisa diartikan karena timbul karena iri atau dengki dalam hati manusia itu terhadap orang lain. Leviathan digambarkan sebagai makhluk laut, yang di dalam mulutnya terdapat lubang Neraka.
Beelzebub (Glutonny/ Kerakusan)

Beelzebub atau Baal adalah iblis yang melambangkan kerakusan dan Ketamakan. Dia digambarkan sebagai Rajanya para lalat. Dikatakan jika dia menggoda manusia untuk menghambur – hamburkan makanan, saking banyaknya hingga makanan itu di kerubungi oleh lalat. dikatakan jika Beelzebub sebagai pertanda musibah besar.
Belphegor (Sloth/ Kemalasan)

Dalam demonologi dikatakan jika Belphegor adalah iblis yang menggoda manusia dengan sebuah khayalan tentang kekayaan hingga manusia itu terjebak dan menjadi malas. Dia mendorong seseorang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara mudah dan jika perlu dengan menipu. Dia juga sering dikatakan sebagai iblis yang memberi kekayaan dengan cara – cara yang licik. Belphegor digambarkan sebagai iblis berjenggot dengan tanduk dan kuku yang tajam.
Setan (Wraith/ Amarah)

Setan adalah sosok antagonis dalam semua agama Abrahamik atau Samawi. Setan memperlambangkan amarah yang bersifat destruktif hingga memicu dosa besar lainnya yaitu pembunuhan atau bahkan bunuh diri karena marah terhadap dirinya sendiri.
Ada yang bilang jika sosok Setan ini berbeda dengan sosok Lucifer, tapi ada juga yang beranggapan jika Setan adalah Sifat Amarah dari Lucifer itu sendiri.
Dan itulah sobat ke tujuh iblis lambang dosa besar manusia. semoga dari tulisan ini, kita bisa terhindar dari dosa – dosa tersebut dan menjadi manusia yang lebih baik lagi, di kemudian hari,