Utilitarianisme adalah – 3 Contoh dan Kritik

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Utilitarianisme adalah dan 3 Contoh dan Kritik. Setelah kita mengetahui jika hedonisme adalah ideologi yang mementingkan kesenangan kita akan membahas tentang evolusi dari hedonisme yaitu Utilitarianisme.

Utilitarianisme adalah

Utilitarianisme adalah
Sumber : wallstreetmojo.com

Utilitarianisme adalah suatu teori etika dan moral yang didasarkan pada prinsip bahwa tindakan moral yang baik adalah tindakan yang menghasilkan kebahagiaan atau kepuasan sebanyak mungkin bagi sebanyak mungkin orang.

Dalam utilitarianisme, kebahagiaan atau kepuasan ini diukur dengan menggunakan kriteria utilitas, yaitu ukuran kuantitatif dari kepuasan atau kebahagiaan yang dihasilkan oleh tindakan tersebut.

Dalam utilitarianisme, tindakan yang dianggap baik adalah tindakan yang memberikan manfaat netto terbesar bagi seluruh masyarakat yang terlibat.

Hal ini berarti bahwa utilitarianisme menekankan pentingnya memperhitungkan konsekuensi dari tindakan dalam mengambil keputusan moral.

Selain itu, utilitarianisme juga menganggap bahwa semua orang memiliki nilai yang sama, sehingga kebahagiaan atau kepuasan setiap individu harus dianggap sama pentingnya.

Sejarah Utilitarianisme.

images 4 min 6
Buku karya Jeremy Bentham

Utilitarianisme adalah suatu teori etika yang telah ada sejak abad ke-18. Filosof Inggris Jeremy Bentham (1748-1832) dianggap sebagai tokoh utama dalam pengembangan teori ini.

Pada tahun 1789, Bentham menerbitkan karya utamanya yang berjudul “An Introduction to the Principles of Morals and Legislation” yang membahas konsep utilitarianisme secara rinci.

Menurut Bentham, tujuan dari utilitarianisme adalah untuk menciptakan kebahagiaan atau kepuasan terbesar bagi seluruh masyarakat. Bentham menganggap bahwa kebahagiaan dapat diukur dan dihitung, dan dia menciptakan konsep “kalkulus hedonik” untuk mengukur tingkat kebahagiaan yang dihasilkan oleh tindakan atau kebijakan tertentu.

Sementara itu, filsuf Inggris lainnya, John Stuart Mill (1806-1873), juga memainkan peran penting dalam perkembangan utilitarianisme.

Mill mengembangkan teori utilitarianisme dengan lebih lanjut, dan ia menganggap bahwa kebahagiaan atau kepuasan yang dihasilkan oleh tindakan atau kebijakan tertentu harus diukur dengan menggunakan kriteria kualitatif dan bukan hanya kuantitatif.

Meskipun teori utilitarianisme telah berkembang selama dua abad terakhir, namun masih banyak kritik terhadap teori ini.

Beberapa kritikus menunjukkan bahwa utilitarianisme tidak dapat mempertimbangkan kepentingan minoritas yang mungkin dirugikan oleh keputusan mayoritas, serta tidak dapat mempertimbangkan kepentingan jangka panjang atau dampak yang lebih kompleks dari suatu tindakan.

Namun, utilitarianisme tetap menjadi salah satu teori etika yang paling berpengaruh dan banyak dipelajari hingga saat ini.

Felicific calculus adalah

images 6 3
Kalkulus Hedonis

Felicific calculus adalah konsep yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham sebagai bagian dari teori utilitarianisme. Hitungan ini disebut juga sebagai Kalkulus Hedonis.

Konsep ini adalah suatu metode untuk mengukur tingkat kebahagiaan atau kepuasan yang dihasilkan oleh tindakan atau kebijakan tertentu.

Felicific calculus mengasumsikan bahwa kebahagiaan atau kepuasan dapat diukur secara kuantitatif, dan oleh karena itu dapat dihitung atau diestimasi dengan menggunakan algoritma matematika.

Bentham mengembangkan delapan kriteria yang dapat digunakan dalam felicific calculus, yaitu intensitas, durasi, kepastian, kecukupan, kesuburan, kemurnian, dan kesatuan.

Setiap kriteria ini memiliki skala pengukuran sendiri-sendiri yang akan digunakan untuk menghitung tingkat kebahagiaan atau kepuasan yang dihasilkan oleh tindakan atau kebijakan tertentu.

Meskipun felicific calculus dianggap sebagai konsep yang inovatif pada masanya, namun banyak kritikus yang menyatakan bahwa konsep ini tidak praktis untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

Beberapa kritikus menyatakan bahwa kebahagiaan atau kepuasan bersifat subjektif dan sulit untuk diukur secara objektif dengan menggunakan algoritma matematika.

Namun, felicific calculus tetap menjadi bagian penting dari teori utilitarianisme dan membantu membentuk landasan filosofis bagi pengembangan konsep etika dan kebijakan publik.

3 Contoh Utilitarianisme.

images 8 min 5
Vaksin Masal termasuk contoh praktek utilitarianisme

Contoh penerapan prinsip utilitarianisme adalah sebagai berikut:

Kebijakan kesehatan publik Vaksinasi Gratis

Pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan vaksinasi gratis untuk Covid-19 kepada seluruh penduduk, dengan tujuan untuk melindungi sebanyak mungkin orang dari penyakit menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Meski banyak pihak yang menolak kebijakan tersebut tapi pemerintah tetap mewajibkan semua warga untuk mendapatkan vaksin.

Mewajibkan Pendidikan 12 Tahun

Di Indonesia mengambil kebijakan untuk menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh warga negaranya, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan untuk menaikan taraf hidup dengan mewajibkan anak – anak sekolah 12 tahun.

Kebijakan Pengurangan Emisi

Sebuah perusahaan memutuskan untuk mengurangi limbah dan emisi dengan cara menginvestasikan dalam teknologi ramah lingkungan, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia di sekitarnya.

Dalam semua contoh ini, keputusan diambil berdasarkan prinsip utilitarianisme, yaitu mencari manfaat netto terbesar bagi seluruh masyarakat yang terlibat.

Keputusan yang diambil didasarkan pada perhitungan dampak dan konsekuensi tindakan pada kebahagiaan dan kepuasan sebanyak mungkin orang.

Kritik utilitarianisme.

Beberapa kritik terhadap teori utilitarianisme adalah:

Subjektivitas kebahagiaan.

Teori utilitarianisme mengasumsikan bahwa kebahagiaan atau kepuasan dapat diukur secara kuantitatif, namun konsep kebahagiaan itu sendiri bersifat subjektif dan sulit untuk diukur secara objektif.

Kebahagiaan dan kepuasan dapat berbeda-beda bagi setiap individu dan sulit untuk diukur dengan cara yang sama.

Ignoransi terhadap hak asasi manusia

Prinsip utilitarianisme menempatkan kepentingan mayoritas di atas hak asasi individu. Hal ini menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang dapat membahayakan individu yang tidak sejalan dengan kepentingan mayoritas.

Kesulitan dalam memperhitungkan konsekuensi jangka panjang.

Keputusan yang diambil berdasarkan prinsip utilitarianisme seringkali hanya memperhatikan dampak jangka pendek dan mengabaikan dampak jangka panjang. Hal ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang besar pada masa depan.

Menekankan kuantitas daripada kualitas

Teori utilitarianisme seringkali menempatkan kepentingan jumlah orang yang terlibat di atas kualitas kebahagiaan atau kepuasan yang dirasakan oleh setiap individu. Hal ini dapat menghasilkan kesenjangan dan ketidakadilan dalam distribusi kebahagiaan atau kepuasan.

Keterbatasan analisis dampak.

Analisis dampak yang dilakukan oleh prinsip utilitarianisme seringkali hanya memperhitungkan dampak langsung dari tindakan tertentu dan tidak memperhitungkan dampak tidak langsung atau efek samping yang mungkin terjadi.

Baca juga : Fasisme adalah

Meskipun demikian, teori utilitarianisme masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti dalam pengambilan kebijakan publik dan manajemen bisnis.

Namun, kritik terhadap teori ini harus selalu diingat agar prinsip utilitarianisme tidak disalahgunakan dan memberikan dampak negatif pada masyarakat.

Dan itulah kawan penjelasan mengenai Pengertian Utilitarianisme adalah dan juga contoh Utilitarianisme. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di postingan berikutnya hanya di ilmusaku.com.

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K