Zaman Batu adalah – 7 Bangun Megalitikum

Halo sobat kali ini saya akan membahas tentang Pengertian Zaman Batu adalah dan 7 Bangunan Megalitikum. Sebelum manusia mulai menggunakan berbagai macam peralatan dari besi dan baja, kita mengalami sebuah zaman yang disebut sebagai Zaman Batu.

Saat Zaman Batu adalah zaman dimana manusia prasejarah mulai menggunakan berbagai alat bantu untuk kebutuhan hidupnya, lebih tepatnya berbagai macam alat zaman batu.

Zaman Batu adalah

Zaman Batu adalah

Zaman batu adalah zaman ketika manusia mulai mengenal alat-alat yang terbuat dari batu. Pada zaman ini, bukan berarti alat-alat dari kayu atau bambu tidak dibuat.

Alat yang terbuat dari bahan kayu atau bambu mudah rapuh, tidak tahan lama seperti dari batu, bekas-bekas peninggalannya tidak ada lagi.

4 Periode Zaman Batu

Zaman Batu adalah periode prasejarah yang mencakup 4 Periode Zaman Batu dalam perkembangan teknologi manusia: Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum.

Selama Zaman Batu, manusia menggunakan alat-alat batu untuk berbagai keperluan, seperti berburu, memotong, dan menggali.

Berikut ini penjelasan singkat mengenai ketiga tahapan tersebut:

1. Paleolitikum

Paleolitikum adalah Zaman Batu Tua, Paleolitikum berlangsung sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 SM. Pada masa ini, manusia menggunakan alat batu yang kasar dan sederhana, serta tinggal dalam kelompok-kelompok pemburu-pengumpul.

2. Megalitikum

Megalitikum adalah suatu periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan keberadaan struktur batu besar (megalit) yang dibangun sebagai monumen atau tempat peribadatan. Kata “megalitikum” berasal dari kata Yunani “mega” yang berarti besar dan “lithos” yang berarti batu.

Bangunan megalitikum umumnya dibangun tanpa menggunakan mortar atau bahan perekat lainnya, hanya mengandalkan penataan batu dengan presisi yang tinggi.

Beberapa contoh situs megalitikum terkenal di dunia meliputi Stonehenge di Inggris, dolmen dan menhir di Prancis, serta Borobudur dan Gunung Padang di Indonesia.

Megalitikum sering dikaitkan dengan kepercayaan dan budaya masyarakat pra-sejarah, seperti penghormatan terhadap leluhur, penyembahan dewa, atau penanda peristiwa astronomi.

3. Mesolitikum

Mesolitikum adalah Zaman Batu Pertengahan atau Zaman Batu Madya, Mesolitikum berlangsung sekitar 10.000 SM hingga 5.000 SM.

Pada periode ini, manusia mulai mengembangkan alat-alat batu yang lebih halus dan efisien, serta mulai beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke pertanian dan permukiman yang lebih permanen.

4. Neolitikum

Neolitikum adalah Zaman Batu Muda, Neolitikum dimulai sekitar 5.000 SM dan berlangsung hingga awal Zaman Perunggu. Pada periode ini, manusia mengalami Revolusi Neolitik, yang mencakup penemuan pertanian, domestikasi hewan, dan penggunaan teknologi batu yang lebih canggih.

Manusia juga mulai membangun permukiman yang lebih kompleks dan terorganisir, serta mengembangkan awal sistem politik dan ekonomi.

Ciri ciri Paleolitikum

Zaman Batu Tua, juga dikenal sebagai Paleolitikum, adalah periode prasejarah yang mencakup sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 SM. Berikut adalah beberapa ciri Paleolitikum:

  1. Alat batu kasar: Alat-alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang belum diasah dengan baik. Contoh alat batu kasar adalah chopper dan flake.
  2. Kehidupan pengumpul-pemburu: Masyarakat zaman Batu Tua hidup sebagai pengumpul-pemburu, yang berarti mereka mengandalkan pengumpulan tumbuh-tumbuhan dan berburu hewan untuk memenuhi kebutuhan makanan.
  3. Kelompok-kelompok kecil: Masyarakat zaman Batu Tua biasanya hidup dalam kelompok-kelompok kecil atau suku yang sering berpindah-pindah untuk mencari sumber makanan.
  4. Penggunaan api: Penggunaan api diperkirakan mulai pada zaman Batu Tua, walaupun penggunaannya belum optimal. Api digunakan untuk penerangan, menghangatkan tubuh, dan memasak makanan.
  5. Seni rupa: Pada zaman Batu Tua, seni rupa sudah mulai berkembang, terutama dalam bentuk lukisan dinding gua dan ukiran. Seni rupa ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari, seperti berburu dan ritual.
  6. Kuburan: Masyarakat zaman Batu Tua sudah memiliki konsep kematian dan menguburkan anggota kelompok yang meninggal. Kuburan biasanya berupa lubang di tanah yang diisi dengan peralatan batu dan tulang.
  7. Migrasi manusia: Pada zaman Batu Tua, manusia mulai bermigrasi dari benua Afrika ke berbagai penjuru dunia, termasuk Eropa, Asia, dan Australia. Migrasi ini mempengaruhi penyebaran budaya dan perkembangan teknologi batu.

Ciri ciri Mesolitikum

Zaman Batu Madya, juga dikenal sebagai Mesolitikum, adalah periode transisi antara Zaman Batu Tua (Paleolitikum) dan Zaman Batu Baru (Neolitikum). Berikut adalah beberapa ciri-ciri Mesolitikum:

  1. Perkakas batu: Perkakas batu pada zaman ini lebih kecil dan lebih halus daripada perkakas zaman Batu Tua. Teknik pembuatan alat lebih canggih dengan penggunaan mikrolit, yaitu potongan batu kecil yang tajam.
  2. Perubahan iklim: Zaman Batu Madya terjadi setelah berakhirnya Zaman Es terakhir, sehingga iklim menjadi lebih hangat dan lembab. Hal ini mempengaruhi pola kehidupan manusia dan sumber daya yang tersedia.
  3. Gaya hidup semi-nomaden: Masyarakat zaman Batu Madya mulai beralih dari gaya hidup nomaden (berpindah-pindah) ke semi-nomaden. Mereka mulai membuat permukiman sementara dan lebih fokus pada sumber daya lokal.
  4. Pengumpul dan pemburu: Masyarakat zaman Batu Madya masih mengandalkan kegiatan mengumpulkan tumbuhan dan berburu hewan sebagai sumber makanan utama. Namun, mereka juga mulai mengembangkan teknik pengolahan makanan yang lebih baik.
  5. Pertukaran barang: Adanya interaksi antar kelompok manusia menyebabkan pertukaran barang dan pengetahuan. Hal ini membantu penyebaran teknologi dan inovasi pada zaman ini.
  6. Seni: Seni pada zaman Batu Madya mulai berkembang dan mencakup lukisan gua, ukiran, dan perhiasan. Beberapa contoh seni Mesolitikum yang terkenal adalah lukisan gua di Lascaux, Perancis.
  7. Pemakaman: Praktik pemakaman mulai muncul pada zaman Batu Madya, menunjukkan adanya kepercayaan pada kehidupan setelah kematian dan penghormatan terhadap anggota masyarakat yang telah meninggal.

Ciri Ciri Neolitikum

Zaman Batu Muda, yang juga dikenal sebagai Neolitik, adalah periode dalam prasejarah yang ditandai oleh perubahan-perubahan budaya dan teknologi yang signifikan. Berikut adalah beberapa ciri ciri Neolitikum:

  1. Pertanian: Selama zaman Neolitik, manusia mulai beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke pertanian. Mereka mulai mengolah tanah, menanam tanaman, dan mengembangkan teknik irigasi untuk meningkatkan hasil panen.
  2. Domestikasi hewan: Manusia mulai mendomestikasi hewan seperti sapi, domba, kambing, dan babi untuk dijadikan sumber makanan, tenaga kerja, dan bahan pakaian.
  3. Permukiman tetap: Seiring dengan berkembangnya pertanian, manusia mulai beralih dari gaya hidup nomaden ke permukiman tetap. Mereka mulai membangun rumah, desa, dan pemukiman yang lebih permanen.
  4. Kerajinan: Zaman Batu Muda ditandai oleh perkembangan kerajinan seperti pembuatan tembikar, tekstil, dan alat-alat batu yang lebih halus dan efisien.
  5. Perdagangan: Seiring dengan pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan kerajinan, terjadi peningkatan interaksi antar komunitas melalui jaringan perdagangan yang lebih luas.
  6. Monumen: Pada zaman Neolitik, manusia mulai membangun monumen dan struktur megalitik seperti Stonehenge dan Göbekli Tepe, yang kemungkinan memiliki fungsi keagamaan atau sosial.
  7. Perkembangan sosial: Munculnya pertanian dan pemukiman tetap memungkinkan terbentuknya struktur sosial yang lebih kompleks, termasuk pembagian kerja, sistem kepemimpinan, dan stratifikasi sosial.

7 Bangunan Megalitikum

Adapun bangunan-bangunan batu pada masa megalitikum antara lain sebagai berikut.

Menhir

Menhir

Menhir berbentuk tiang atau tugu batu tunggal yang didirikan untuk menghormati roh nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia seperti di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.

Dolmen.

Dolmen

Dolmen adalah meja batu yang berkaki kan menhir. Dolmen ini berfungsi sebagai tempat sesaji atau pemujaan kepada roh nenek moyang.

Ada pula dolmen yang berfungsi sebagai peti mayat yang didalamnya terdapat tulang belulang manusia, dan ada yang disertai dengan benda-benda lainnya seperti periuk, gigi binatang, dan porselen.

Benda-benda ini disertakan sebagai bekal bagi yang meninggal.

Sarkopagus

Sarkopagus
Sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Sarkopagus atau keranda. Bentuknya seperti palung atau lesung, tetapi mempunyai tutup. Sarkopagus seperti juga dolmen yang berfungsi sebagai peti mayat, di dalamnya terdapat tulang belulang manusia bersama bekalnya. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali.

Kubur batu.

Kubur batu berfungsi sebagai peti mayat, hanya beda bentuknya. Kubur batu dibuat dari lempengan batu yang disusun menjadi peti. Kubur batu antara lain ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat dan Gilimanuk, Bali.

Punden berundak-undak.

Punden berundak-undak
Sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Bangunan batu ini tersusun secara bertingkat-tingkat. Biasanya pada punden berundak-undak terdapat menhir. Fungsi bangunan ini sebagai tempat pemujaan. Punden berundak-undak antara lain ditemukan di Lebak Sibedug daerah Banten Selatan.

Waruga

Waruga
Sumber : wikipedia.com

Waruga, yaitu kubur batu berbentuk kubus atau bulat, dibuat dari batu yang utuh. Waruga ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara.

Arca.

Arca-arca megalit menggambarkan binatang atau manusia. Binatang-binatang yang digambarkan ialah gajah, kerbau, harimau, dan monyet. Arca-arca seperti ini ditemukan antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Baca

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share
       
           

Penulis di ilmusaku.com dan juga seorang guru di sekolah menengah swasta di kota Bandung, yang mengajarkan pelajaran Seni, Sejarah Indonesia dan T.I.K